Ramadhan

Kapan Puasa? Muhammadiyah Tetapkan Awal Ramadhan 23 Maret 2023, Lengkap Jadwal Hari Raya Idul Fitri

Keputusan PP Muhammadiyah, awal puasa Ramadhan jatuh pada Kamis, 23 Maret 2023. Simak juga jadwal Hari Raya Idul Fitri atau lebaran Idul Fitri 2023.

Editor: Amiruddin
TribunKaltara.com / Cornel Dimas Satrio
Ilustrasi- Ramadhan. Keputusan PP Muhammadiyah, awal puasa Ramadhan jatuh pada Kamis, 23 Maret 2023. Simak juga jadwal Hari Raya Idul Fitri atau lebaran Idul Fitri 2023. (Kolase TribunKaltara.com) (TribunKaltara.com / Cornel Dimas Satrio) 

Sementara itu, untuk 1 Syawal 1444 H, PP Muhammadiyah menetapkan 21 April 2023 sebagai Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran 2023.

Hal ini dikarenakan ijtimak menjelang Syawal 1444 H terjadi pada Kamis, 20 April 2023.

Maka dari itu, Muhammadiyah mulai melakukan takbiran pada Kamis, 20 April 2023 dan salat Id dilaksanakan pada Jumat, 21 April 2023.

Untuk versi Pemerintah, penetapan awal puasa Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri harus berdasarkan Sidang Isbat.

Akan tetapi hingga berita ini diturunkan, Pemerintah melalui Kementerian Agama belum menetapkan kapan Sidang Isbat dilaksanakan.

Ilustrasi- Ramadhan (TribunKaltara.com / Cornel Dimas Satrio)
Ilustrasi- Ramadhan (TribunKaltara.com / Cornel Dimas Satrio) (TribunKaltara.com / Cornel Dimas Satrio)

Perbedaan Metode Penentuan Ramadhan

Terdapat dua metode penentuan kapan awal Ramadhan terjadi.

Kedua metode itu adalah hisab dan rukyatul hilal.

Lantas, apa perbedaan keduanya?

Rukyatul hilal secara harfiah artinya melihat bulan secara langsung melalui alat bantu seperti teropong.

Aktivitas pengamatan ini berfokus pada visibilitas hilal atau bulan sabit muda saat matahari terbenam sebagai tanda pergantian bulan pada kalender Hijriah.

Namun, jika cuaca terhalang gumpalan awan atau mendung, tak jarang rukyatul hilal menemui kesulitan untuk melihat bulan sabit muda.

Jika hal itu terjadi, maka hilal dianggap tak terlihat sehingga penentuan awal puasa Ramadhan digenapkan pada lusa berikutnya.

Petugas yang melakukan rukyatul hilal di antaranya ahli astronom, pimpinan pondok pesantren, ahli klimatologi hingga masyarakat umum yang ingin terlibat langsung.

Dalam tradisi tiap tahun, pemantauan hilal akan dikoordinir oleh Kemenag yang bekerja sama dengan ormas serta para pakar dari BMKG, Lapan, dan pondok pesantren, untuk melakukan perhitungan soal ketinggian hilal agar tidak terjadi 'salah lihat'.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved