Operasi Pasar Murah
Stok Sembako di Tarakan Aman Jelang Ramadhan, Operasi Pasar Murah Bantu Tekan Disparitas Harga
TPID Tarakan gelar Operasi Pasar Murah dalam rangk pengendalian inflasi. Dipastikan jelang Ramadhan tahun ini stok sembako aman.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Kegiatan Operasi Pasar Murah di Tarakan, Kalimantan Utara berlangsung sejak pagi sampai sore hari ini, Selasa (7/3/2023).
Dikatakan Sekda Tarakan, Hamid Amren, Operasi Pasar Murah, dalam arahan Presiden RI ada 4K yang disampaikan. Salah satunya ketersediaan pasokan, kemudian keterjangkauan harga.
Sekda Tarakan Hamid Amren mengatakan, baru saja dilaksanakan rapat bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dimana salah satunya ada Operasi Pasar Murah baik yang dilaksanakan sendiri oleh Bulog Perum Cabang Tarakan maupun yang dilaksanakan sendiri oleh TPID.
Baca juga: BREAKING NEWS Operasi Pasar Murah Hari Ini, Digelar di Halaman Masjid Agung Al Maarif Tarakan
“Hari ini dari TPID secara paralel ada disebar di Kelurahan Juata Permai dan di Jalan Yos Sudarso halaman Masjid Al-Ma’arif dan ada 10 komoditas yang dijual dalam operasi pasar murah,” terang Hamid Amren.
Lebih lanjut dijelaskan Hamid Amren, selain 10 komoditas juga ada dijual buah dan jamu inisiatif para penjual.
“Kebutuhan sembako yang dijual ada Minyakita per kg ada sekitar Rp13.500 dibanding di toko paling murah Rp14 ribu dan diharapkan masyarakat belanja di sini, ada bawang merah dan bawang putih,” kata Hamid Amren.
Baca juga: Operasi Pasar Murah di Kelurahan Pamusian Takana, Upaya Tekan Inflasi Daerah
Ia melanjutkan menjelang Ramadan, kebiasaannya sendiri permintaan meningkat konsumsinya. Jika meningkat dan tidak diimbangi pasar murah, cenderung ada kenaikan harga pasar.
Hamid Amren melanjutkan Tarakan pada 2022 kemarin sukses mengendalikan inflasi 3,93 persen menempati nomor 5 se-Indonesia terendah dari 414 kabupaten dan kota.
“Kegiatan ini diharapkan inflasi di Tarakan bisa terkendali, secara sederhana inflasi itu, kalau harga beras Rp10 ribu per kg, uang Rp 100 ribu, dia bisa beli 10 kg beras. Tapi kalau terjadi inflasi, maka bulan depan uang Rp100 ribu, masyarakat tidak bisa beli beras 10 kg padahal kebutuhan sekian,” terang Hamid Amren.

Hamid Amren menambahkan, inflasi harus tetap dijaga karena bisa mengurangi pendapatan masyarakat. Dalam hal ini pemerintah harus hadir di tengah masyarakat.
Adapun operasi murah hari ini digelar mengikuti perkembangan pasar. Dan nanti Bulog juga bertugas di seluruh kelurahan. Termasuk PKK di bulan Ramadan diback up DKUKMP akan melaksanakan juga.
“TPID akan tetap melakukan pemantauan harga, inflasi Februari cukup baik. Januari sempat tinggi lebih setengah persen, mudahan Maret walau hadapi puasa, dan lebaran inflasi bisa ditekan,” jelasnya.
Baca juga: Operasi Pasar Murah Jelang Nataru, Disperindagkop Tana Tidung Sasar Kecamatan Sesayap
Adapun stok disediakan cukup sampai sore nanti dan jika ada yang habis langsung distok lagi agar tidak kosong.
Terpisah, Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Kaltara, Bambang Irwanto mengungkapkan pasar murah ini jadi rekomendasi dari kegiatan rapat koordinasi TPID.
“Minggu lalu sudah ada rapat persiapan. Kami yakin kegiatan pasar murah hari ini minimal memberikan membantu masyarakat dalam ketercukupan suplai dan harapan kami pelan-pelan harga turun,” ujarnya.
Ketika terjadi demand atau permintaan maka ada peningkatan pembelian. Jika tidak diimbangi suplai, tentu berdampak buruk. “Kami harapkan juga harga dijaga di level minimal win-win solution bagi penjual dan pembeli," tukasnya.
Pantauan awak media, sejumlah harga ditawarkan di antaranya ayam beku Rp 33 ribu per kg, beras medium 5 kg di harga Rp 49 ribu, beras medium 10 kg di harga Rp 96 ribu, beras premium 5 kg Rp 59 ribu.
Selain itu ada juga beras premium Rp 10 kg di harga Rp 115 ribu, beras Etam 5 kg Rp 66 ribu, Minyakita 1 liter Rp 13.500, gula pasir 1 kg Rp13.500 dan tepung terigu 1 kg Rp 13 ribu.
(*)
Penulis: Andi Pausiah