Kumpulan Pantun

Kumpulan Pantun Rohani Kristen yang Bisa jadi Ucapan Memperingati Wafat Isa Almasih 7 April 2023

Simak kumpulan pantun rohani Kristen yang bisa jadi ucapan memperingati Wafat Isa Almasih 7 April 2023

|
Editor: Hajrah
TribunKaltara.com/Cornel Dimas Satrio K
ILUSTRASI - Simak Kumpulan Pantun Rohani Kristen yang bisa jadi ucapan memperingati Wafat Isa Almasih atau Jumat Agung. (TribunKaltara.com/Cornel Dimas Satrio K) 

TRIBUNKALTARA.COM- Simak kumpulan pantun rohani Kristen yang bisa jadi rekomendasi ucapan untuk memperingati Wafat Isa Almasih 7 April 2023 mendatang.

Wafat Isa Almasih atau Jumat Agung, diperingati setiap tahun oleh umat Kristiani di dunia untuk mengenang kebaikan Yesus Kristus yang rela disalib untuk menebus dosa manusia.

Peringatan Wafat Isa Almasih selalu jatuh pada hari Jumat dan di Indonesia telah ditetapkan sebagai libur nasional.

Untuk memperingati Wafat Isa Almasih mendatang, kamu bisa mengucap syukur kepada Tuhan melalui ucapan doa yang tulus, puji-pujian dalam bentuk untaian pantun.

Selengkapnya dalam artikel ini, kumpulan pantun rohani Kristen yang bisa jadi rekomendasi ucapan untuk memperingati Wafat Isa Almasih.

Tujuh brigadir petik selasih
Sambil melihat Cendrawasih
Yesus hadir memberi kasih
Supaya kita tidak berselisih.

Buah citrus bawa ke Makasar
Untuk ditukar sehelai senar
Pengorbanan Yesus teramat besar
Selamatkan umat ke jalan benar.

Permen coklat rasa durian
Harganya murah, manis rasanya
HAri Sabat ingatlah TUHAN
Ayo ibadah dalam baitNya

Menggali perigi kita berenam
Di tepi hutan berpagar bambu
Selamat pagi teman-teman
Kiranya Tuhan memberkatimu

Pedagang jamu di dalam mobil
Bawa kelapa berjumlah ganjil
Jika hidupmu terasa labil
Jangan lupa membaca Injil.

Bunga melati mekar di taman
Daunnya patah tertimpa dahan
Kalau hati berharap nyaman
Percaya saja kepada Tuhan.

Pangeran william akhirnya menikah
Dengan acara pesta yang megah
Tantangan hidup jangan dibawa susah
Kepada Tuhan kita harus berserah

Main bola di simpang tiga
Dapat skor dua banding lima
Daripada gundah gulana
Kepada Tuhan kau percaya saja

Makan siang dengan dendeng
Dendeng di makan rasanya nikmat
Kalau manusia suka melenceng
Jauhkan laknat dengan bertobat

Dua puluh satu April hari kartini
Lambang emansipasi bagi wanita
Majulah terus engkau kaum putri
Supaya bangsa ini tambah sejatera

Jalan-jalan ke kota medan
Singgah belanja di pasar pringgan
Kalau hati ingin nyaman
Percaya saja kepada Tuhan

Memancing di sungai kapuas
Pakai umpan udang yang dikupas
Meskipun dunia banyak yang tidak jelas
Orang beriman pasti terbebas

Anak ayam turun sepuluh
Mati seekor tinggal sembilan
Bangun pagi sembahyang subuh
Minta ampun kepada Tuhan

Harimau belang turun sekawan
Mati ditikam si janda balu
Ilmu akhirat tuntutlah tuan
Barulah sempurna segala fardu

Anak ayam turun sembilan
Mati seekor tinggal lapan
Duduk berdoa kepada Tuhan
Minta Allah jalan ketetapan

Anak ayam turun lapan
Mati seekor tinggal tujuh
Duduk berdoa kepada Tuhan
Supaya terang jalan bersuluh

Tuan Haji memakai jubah
Singgah sembahyang di tengah lorong
Kalau sudah kehendak Allah
Rezeki segenggam jadi sekarung

Pergi kerja naik motor
Lewati becek menjadi kotor
Jangan sempat imanmu longsor
Hanya karena mulut yang bocor

Dari pasar pulang belanja
Belanja kue berbagai rasa
Jangan pernah berputus asa
Dengan dunia kita berbeda

Ikan asin ikan sepat
Dengan singkong rasanya tepat
Meski orang suka mengumpat
Kuasailah dirimu dengan cepat

A baby is crying and lay
Crying when lay down in tray
As today is a special day
“Good bye” I have to say

Ada facebook di jaringan internet
Facebook di pakai mencari teman
Jangan harap hubungan terus lengket
Tanpa menjaga perilaku yang berkesan

Jalan-jalan keliling kota
Singgah sebentar beli minuman
Biar macam orang berkata
Tetap upaya beri senyuman.

Pagi-pagi makan kue donat
Donatnya enak di gula halus
Kalau ke gereja janganlah telat
Persembahkan hidup dengan tulus

Pergi kuliah terhalang hujan
menunggu reda jadi terlambat
Hidup yang hidup ada ujian
Lulus ujian rohani tambah sehat

Ibadah jumat di hari paskah
Paskah berisi perjamuan kudus
Di kayu salib Yesus berserah
Karena kasih-Nya kita ditebus

Melihat wajah ambillah cermin
Cermin dipakai tampaklah diri
Dengan iman kita berkata amin
Sbab kasih Tuhan selalu diberi

Beternak lele di kolam semen
Ikannya besar siap-siap di panen
Meski korupsi sudah menjadi tren
Jagalah iman yang tetap keren

Memancing ikan di teluk dalam
Ikan di dapat ikan gurami
Janganlah kita menaruh dendam
Supaya hati dapat bersemi

Jalan-jalan ke pasar loak
Singgah di warung beli kolak
keinginan dosa harus di tolak
SebelumTuhan memukul telak

Bermain facebook di pagi hari
Sambil menikmati kue yang dibeli
Bila kita sering menghakimi
Mari belajar instrospeksi diri

Anak ayam turun sepuluh
Mati seekor tinggal sembilan
Bangun pagi berdoa subuh
Minta doa kepada Tuhan

Asam kandis asam gelugur
Ketiga asam si riang-riang
Menangis mayat dipintu kubur
Teringat badan tidak sembahyang

Kambing liar si kambing hitam
Di bantai singa-singa dengan kejam
Kalau hidup tidak mau kelam
Belajar firman semakin dalam

Pujian pagi dalam alunan musik
Musiknya gitar senarnya dipetik
Jangan suka emosi orang diusik
Agar masalah tidak semakin pelik

Bayi menangis di pangkuan ibu
permintaanya sungguh tak tahu
Ketika Yesus tangannya dipaku
Yang menerima-Nya hidupnya baru

Kambing dan domba ada di kandang
Waktu menggembala masihlah panjang
Kalau kita sudah memiliki TERANG
Hadapi masa depan tidak perlu bimbang

Malam hari anjing menggonggong
Bertemu kucing ada di lorong
Kalau Tuhan berkenan menolong
Jangan kita menjadi sombong

Kayu di kapak terpotong dua
Potongan dibakar penghangat di senja
Meski sibuk di dunia kerja
Jangan tinggalkan persekutuan dengan Dia

Menghalau domba masuk ke kandang
Saling mendesak menjadi tak tenang
Walau kita bukan orang terpandang
Di mata Tuhan kita orang terbilang

Pergi ke ladang bersama ayah
Cangkul dan arit dibawa serta
Meski dunia rasanya payah
Percaya Tuhan agar sejahtera

Baca juga: Wafat Isa Almasih Bukan Hari Raya Paskah, Umat Kristiani Rayakan Jumat Agung, Simak Perbedaanya

Pergi ke dapur ambil sarapan
Nasi dan sayur ditambah telur
‘pabila jiwa tidak punya harapan
Jalan hidupnya ‘kan jadi hancur

Main tenis di lapangan terbuka
Pukulan kuat keluarlah bola
Kalau Tuhan di hatimu ada
Marilah kita pergi gereja

Anak ayam turunnya lima
Mati seekor tinggal empat
Kita hidup mesti beragama
Supaya hidup tidaklah sesat

(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved