Tarakan Masuk Program Nasional KKP RI Lewat Kampung Nelayan Maju, Alokasi Anggaran Rp 20 Miliar

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Selain berkunjung ke Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara, Menteri Perikanan dan Kelautan Republik Indonesia (KKP RI), Sakti Wahyu Trenggono juga berkunjung ke Tarakan pada Kamis (30/3/2023).

Rombongan Menteri KKP RI tiba di Kampung Nelayan Tanjung Pasir, Kelurahan Mamburungan Kota Tarakan sekitar pukul 18.00 WITA.

Kunjungan ini sebagai tindak lanjut atas kunjungan Presiden RI Joko Widodo pada Februari 2023 kemarin.

Selain berdialog dengan masyarakat di Kampung Nelayan, juga ada permintaan usulan dari Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Dapil Kaltara, Deddy Sitorus yakni mengusulkan dua tambahan wilayah Kampung Nelayan Maju di Kaltara.

Baca juga: Waktu Tempuh Speedboat Reguler Rute Nunukan-Tarakan 2,5 Jam, Berikut Jadwal Keberangkatan Hari Ini

Usulan tersebut mendapat persetujuan langsung oleh Menteri KKP.

Anggarannya sendiri diperkirakan mencapai Rp 20 miliar untuk pembangunan infrastruktur Kampung Nelayan Maju.

Menteri KKP RI, Sakti Wahyu Trenggono yang diwawancara awak media mengungkapkan, kunjungan ke Kaltara sebagai komitmen pemerintah pusat untuk membangun Kampung Nelayan Maju.

Ia melihat potensi di Kaltara termasuk Kota Tarakan cukup baik apalafi untuk kegiatan budi daya rumput laut baik yang ada di Tarakan dan Nunukan.

Ia berencana ingin melakukan integrase antar keduanya sehingga diharapkan ini bisa menjadi hilirisasi.

Kemudian dikatakan Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono, adanya hilirisasi ini diharapkan dapat terealisasi pada tahun 2023 ini.

“Saya juga tertarik pada proses penangkapan di laut, ini potensi baik untuk dipasarkan ke negara tetangga seperti Malaysia. Ini akan didorong,” paparnya.

Jika ditotoalkan lanjutnya, 10 Kampung Nelayan Maju di Indonesia salah satunya di Kaltara yakni Tarakan dan Nunukan. Dalam hal ini Nunukan sebagai tempat kampung budi daya.

"Tarakan ada dua kegiatan untuk Kampung Nelayan Maju, yakni untuk budi daya rumput laut dan penangkapan," ungkapnya.

Membahas lebih detail persoalan fasilitas, saat ini sudah adanya pabrik es dan cold storage serta gudang penerimaan pembongkaran ikan.