Tim SAR Gunakan Alat Aqua Eye, Mencari Empat Warga Bunyu yang Hilang Sampai di Bawah Laut

TRIBUNKALTARA.COM, BULUNGAN- Berbabagai macam strategi dilakukan Tim SAR dalam upaya mencari korban hilang di perairan Pulau Bunyu, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara. Salah satunya dengan menggunakan Aqua Eye.

Dijelaskan dia oleh anggota Basarnas Tarakan, Aqua Eye bekerja seperti radar yang bisa mendeteksi benda hingga kedalaman 30-50 meter di bawah air.

Dalam pencarian terhadap 4 warga Pulau Bunyu yang hilang saat pergi memancing pada Senin (03/04/2023), Basarnas menurunkan satu tim dengan membawa sejumlah peralatan yaitu rubber boat, peralatan SAR air, Aqua Eye, peralatan navigasi serta peralatan medis dan alat pelindung diri (APD).

Baca juga: BREAKING NEWS - Pencarian 4 Warga Bunyu Hilang Terus Dilakukan, Tim SAR Gunakan Kapal Cepat

Tim SAR menyisir secara visual di areal lokasi terduga sebagai tempat keempat warga Pulau Bunyu yang hilang.

Untuk diketahui, Aqua Eye difungsikan sebagai pendeteksi utama korban tenggelam di dalam sungai atau laut. Bentuk alat ini seperti sapu mini yang memiliki gagang serta sensor sonar pada unjung alat tersebut.

Aqua Eye termasuk alat yang portable, sehingga cara penggunaannya cukup mudah dan sederhana. Melalui alat ini, dapat melihat benda-benda di kedalaman air.

Baca juga: Ditemukan Puing Diduga Bagian dari Pecahan Perahu, Hari Ketiga Pencarian Warga Bunyu yang Hilang

Seperti diberitakan, hilangnya 4 warga Bunyu, bermula dari laporan Asmiati, istri dari Suherman (29 tahun), salah satu dari empat warga yang pergi memancing ke laut.

Selain Suherman, tiga orang lainnya yang hilang adalah Sulkaltim alias Sule, Erwin dan Gusramin. Keempat ini pergi ke laut mancing sejak Senin (3/4/2023).

Informasi yang diperoleh, petugas di Pos TNI AL Bunyu telah menerima laporan dari warga bernama Asmianti pada Senin sekira pukul 20.15 Wita.

Warga Gunung Daeng, Desa Bunyu Barat ini, melaporkan suaminya yang bernama Suherman, yang hilang pada saat sedang memancing di perairan Bunyu.

Pada pukul 20.00 Wita hujan disertai angin menimpa wilayah Bunyu dan sekitarnya. Merasa khawatir, sang istri pun mencoba telpon lagi untuk mengecek keadaan suaminya. Namun, sudah tidak aktif lagi.

( *)

Penulis : Edy Nugroho