Berita Tarakan Terkini
SAR Tarakan Imbau Sebelum Bepergian Lengkapi Safety, Pastikan Selalu Update Kondisi Cuaca di Kaltara
Beberapa kasus laporan nelayan atau pemancing yang mengalami kecelakaan di laut ataupun yang belum ditemukan menjadi atensi Kantor SAR Tarakan.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Beberapa kasus laporan nelayan atau pemancing yang mengalami kecelakaan di laut ataupun yang belum ditemukan menjadi atensi Kantor SAR Tarakan.
Meski sudah menjadi tupoksi SAR dalam melakukan pencarian, dari sisi masyarakat juga harus memiliki kesadaran untuk melengkapi alat keselamatan diri berupa pelampung saat hendak melaut baik para pemancing, nelayan ataupun untuk para penumpang speedboat yang hendak menyeberang antarwilayah di Kaltara.
Dikatakan Kepala Kansar Tarakan, Syahril, berkaitan beberapa kasus pencarian korban sampai hari ketujuh ada yang belum membuahkan hasil atau hilang bisa disebabkan beberapa faktor.
Namun perlu diketahui kata Syahril, sejak awal, masyarakat masih ada yang belum memiliki kesadaran akan kondisi cuaca ekstrem di laut.
Baca juga: Jadwal Buka Puasa Kota Tarakan Hari Ini 25 Ramadhan 1444 H Bertepatan 16 April 2023

Begitu juga alat keselamatan yang dibawa.
“Kebanyakan melaut, atau mencari ikan, kadang life jacket atau pelampungnya tidak digunakan. Begitu ada insiden, di malam hari, pelampung tidak terlihat atau mungkin ikut hanyut diterjang ombak, maka berupaya mencari alat keselamatan lain dan itu menyebabkan potensi korban tenggelam,” ungkap Syahril.
Menyikapi persoalan perbandingan kesulitan pencarian korban pada kasus dilaporkan hilang di laut, ada kesulitan tersendiri bagi personel karena kondisi laut luas.
“Kalau sudah tenggelam ada proses yang lama dan butuh peralatan yang maksimal. Kondisi peralatan kita mumpuni, didukung alat pendeteksi korban di bawah permukaan air yaitu aqua eye. Walaupun alat canggih digunakan, jika faktor alam tidak bersahabat, ekstrem maka sulit korban ditemukan,” terangnya.
Ia menjelaskan, faktornya yakni melihat kondisi arus yang ada di perairan Kaltara, ada lokasi tertentu yang cukup deras.
“Kita tidak bisa prediksi arus di bawah permukaan air karena kondisi cuaca selalu berubah-ubah. Kembali ke faktor arus tadi potensi juga menyebabkan lokasi tenggelamnya dari titik semula bergeser jauh karena kondisi arus,” terangnya.
Jika kondisi korban berada di atas permukaan air, maka pasti bisa terjangkau oleh personel.
Karena cover area yang dilakukan searching atau proses pencarian sudah dinilai cukup maksimal dan perluasan pencarian juga demikian.
“Dengan KN SAR Seta yang digunakan juga disiapkan melakukan pencarian di laut luas. Misalnya dari search area yang kita tentukan kurang lebih 35 mil ke arah laut sudah cukup jauh dan wilayah yang kita kembangkan di luar prediksi kita karena pertimbangan arus, atau arah angina ke mana. Dengan cover area yang sedemikian besar pun, ada yang tidak membuahkan hasil,” lanjutnya.
Ia menjelaskan perbedaan mencari korban di lautan lepas dan korban yang hilang di area sungai atau muara sungai.
Untuk pencarian di dalam sungai dan muara, area pencarian lebih kecil dan jangkauannya tidak ke mana-mana.
“Faktor arusnya mungkin ditentukan satu arah saja. Ada air pasang dia masuk, air surut maka dia (korban) keluar. Tapi kalau di laut, arusnya ke mana-mana. Dengan area luas itu, kita tidak bisa prediksi. Kadang di atas air tenang, tapi arus di bawahnya cukup kencang,” paparnya.
Sehingga pada kasus ini, ia mengimbau masyarakat khususnya mereka yang beraktivitas di atas permukaan air, agar memperhatikan pertama kondisi cuaca BMKG yang selalu setiap harinya diupdate di media sosial.
Baca juga: Siapkan 30 Ton Daging Sapi, Pemkot Tarakan Jamin Beras dan Sembako Terpenuhi Sampai Lebaran
“Kemudian selalu utamakan keselamatan. Bawa alat pelampung. Kalaupun tidak ada, usahakan yang mudah terjangkau pakai yang tradisional atau diimprovisasi seperti alat pelampung. Karena bagaimanapun, utamakan keselamatan diri sendiri. Yang tradisional maksudnya seperti jeriken, atau styrofoam. Bisa mereka gunakan kalau memang saat panik atau tenggelam ada alat bisa dijangkau jadi pelampung,” tukasnya.
Sebagai tambahan informasi, Syahril menjelaskan bila masyarakat memerlukan bantuan darurat terjadi kondisi membahayakan manusia, bisa menghubungi Basarnas di call center 115 atau di nomor telepon Kantor SAR Tarakan, +62551 5680080.
(*)
Penulis: Andi Pausiah
Momen Hari Keselamatan Berlalu Lintas, Satlantas Polres Tarakan Kaltara Bagikan Puluhan Helm Gratis |
![]() |
---|
Pelaku Pencurian Uang di Kotak Amal Tarakan Ternyata Residivis, Aksinya Sempat Terekam CCTV Masjid |
![]() |
---|
Hingga Agustus 2025, BPBD Tarakan Tangani 13 Karhutla, Rutin Pelatihan Penanggulangan Bencana |
![]() |
---|
LBMK Bentuk Prajurit Hulubalang, Pasukan Budaya Melayu Siap Kawal Tradisi Kalimantan |
![]() |
---|
Rektor UBT Prof Yahya Zein Sebut Pemisahan Pemilu Nasional dan Lokal Jadi Peluang dan Tantangan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.