Harga Minyakita di Tana Tidung Dijual di Atas Harga Eceran Tertinggi, Bupati Ibrahim Kaget

TRIBUNKALTARA.COM, TANA TIDUNG - Harga minyak goreng merek Minyakita di Tana Tidung, Kalimantan Utara dijual di atas harga ecer tertinggi atau HET, yang telah ditentukan pemerintah pusat.

Hal ini diakui Bupati Tana Tidung, Ibrahim Ali seusai melaksanakan inspeksi mendadak atau sidak di Pasar Imbayut Taka, Senin (17/4/2023) kemarin.

Seperti diketahui, Minyakita merupakan minyak goreng yang disubsidi pemerintah, untuk menjawab kelangkaan dan melonjaknya harga minyak goreng saat itu.

Baca juga: Perum Bulog Cabang Tarakan Ungkap Kuota Minyakita, Nunukan Dapat 20.000 Liter

Adapun HET Minyakita tersebut dijual dengan harga Rp 14 ribu per liter.

Namun, Ibrahim Ali membeberkan, harga Minyakita di Tana Tidung masih dijual di atas harga HET.

"Mungkin karena dari distributornya. Harusnya Minyakita itu kan harganya mulai dari distributor sampai ke eceran kan kena harga Rp 14 ribu," ujar Ibrahim Ali kepada TribunKaltara.com

Baca juga: HET Minyakita Rp 14.000, Bupati Nunukan Asmin Laura Harap Bisa Tekan Harga Pasaran Minyak Goreng

"Kita ketahui, minyakita ini kan adalah minyak goreng yang disubsidi pemerintah," sambungnya.

Orang nomor satu di Tana Tidung itu, mengaku kaget dengan harga minyak goreng subsidi, dijual dengan harga di atas HET nasional.

"Saya juga tadi kaget dengan harga eceran di pasaran kita itu sampai Rp 17 ribu. Ini saya minta teman-teman Disperindagkop coba komunikasikan itu," katanya.

Lebih lanjut dia sampaikan, terkait harga Minyakita yang dijual di atas HET tentunya menjadi PR bagi pemerintah Kabupaten Tana Tidung.

Meski demikian, Pemkab Tana Tidung akan mengkonfirmasi hal ini nantinya ke pemerintah Kalimantan Utara.

Dia kembali menyampaikan, minyak goreng subsidi Rp 14 ribu itu menjadi solusi dari pemerintah.

Baca juga: Disperindagkop Kaltara Harap Pedagang Patuhi Penjualan Minyakita: Maksimal 2 Liter Per Orang/Hari

Tentunya untuk memenuhi ketersediaan Minyakita di masyarakat seluruh Indonesia, dengan harga yang betul-betul dapat dicapai.

"Ini juga tentunya menjadi PR kita, minyak goreng kita yang harusnya dibandrol Rp 14 ribu ada kenaikan Rp 17 ribu," tuturnya.

(*)

Penulis: Risnawati