Gerhana Matahari Hibrida
Gerhana Matahari Hibrida Dapat Diamati dari Kaltara, Puncaknya Kamis 20 April 2023 Pukul 12.25 Wita
Hari Ini, Kamis 20 April 2023 sebagian Wilayah di Kalimantan Utara dapat melihat atau mengamati Gerhana Matahari Hibrida.
Penulis: Edy Nugroho | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR -Gerhana Matahari Hibrida bakal terjadi Kamis, 20 April 2023 di Indonesia. Gerhana Matahari Hibrida ini dapat diamati secara total dan sebagian. Ada wilayah yang akan alami gerhana total dan ada yang akan alami gerhana Matahari sebagian pada 20 April 2023.
Wilayah Kalimantan Utara termasuk yang mengalami gerhana matahari sebagian. Berdasar informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG Tanjung Harapan, gerhana matahari dapat diamati di wilayah Kalimantan Utara, adalah gerhana matahari sebagian. Di mana, puncaknya pada pukul 12.25 WITA.
Mengutip keterangan BMKG, gerhana matahari hibrida adalah peristiwa gerhana matahari total dan gerhana matahari cincin yang terjadi secara berurutan dalam satu fenomena gerhana. Gerhana Matahari hibrida termasuk fenomena cukup langka.
Baca juga: Kemenag Tana Tidung Imbau Masyarakat Shalat Gerhana, Dilakukan Setelah Dzuhur, Ini Tata Caranya
Bagaimana Gerhana Matahari Hibrida terjadi?
Mengutip juga penjelasan dari BMKG, Ada macam-macam tipe gerhana karena jarak bulan ke Bumi berubah-ubah. Orbit Bumi berbentuk elips, sehingga posisi bulan dapat berada di titik terjauh (apogee) atau terdekat (perigee).
Gerhana terjadi saat bulan berada di antara matahari dan Bumi. Pada saat bulan lebih dekat ke bumi, piringan bulan akan menutupi seluruh piringan matahari (yang ukurannya lebih besar namun lebih jauh dari Bumi) sehingga bayangan bulan atau umbra akan jatuh ke permukaan Bumi. Inilah yang disebut gerhana matahari total.
Baca juga: Gerhana Matahari Hibrida Terjadi Hari Ini, BMKG Nunukan: Terlihat di Kaltara tapi Hanya Sebagian
Pada saat bulan berada di titik terjauh dari Bumi, maka permukaan matahari tidak tertutup seluruhnya, menyisakan bagian luar yang menyerupai cincin.
Namun ada saatnya kelengkungan Bumi turut berperan dalam menghasilkan dua jenis gerhana pada satu fenomena gerhana yang sama.
Gerhana matahari sebenarnya terjadi setidaknya satu kali dalam setahun, lokasinya selalu berpindah-pindah. Namun, khusus gerhana matahari hibrida, biasanya butuh waktu lama untuk terjadi lagi di wilayah yang sama.

Sebelum tahun 2023, gerhana matahari hibrida ini terakhir kali terjadi di wilayah yang sama pada abad ke-19 dan abad ke-20.
Jika Anda melewatkan fenomena ini pada 20 April mendatang, jangan khawatir, Anda bisa mengamatinya lagi pada tahun 2049. Jika itu pun terlewat, sayang sekali, gerhana matahari hibrida diperkirakan tidak akan terjadi lagi sampai nanti di abad ke-23.
Nah, untuk gerhana matahari yang terdekat nanti ada di tahun 2027 dan 2031 itu pun juga sebagian.
(*)
Penulis: Edy Nugroho
Ratusan Umat Muslim Shalat Gerhana di Masjid Agung Istiqomah, Begini Ceramah Ustaz Riswan |
![]() |
---|
Masyarakat Tarakan Mengamati Gerhana Matahari Hibrida, BMKG Kaltara: Tidak Bisa Lihat Langsung |
![]() |
---|
Kemenag Tana Tidung Ungkap Tujuan dan Keutamaannya Laksanakan Shalat Gerhana |
![]() |
---|
Gerhana Matahari Hibrida Terjadi Hari Ini, BMKG Nunukan: Terlihat di Kaltara tapi Hanya Sebagian |
![]() |
---|
Daftar Daerah dan Waktu Terjadi Gerhana Matahari di Indonesia Hari Ini, Cek Tata Cara Shalat Gerhana |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.