Demo Kayu Ilegal
BREAKING NEWS Massa Datangi Polres Tarakan Tuntut Pemain Kayu Ilegal Ditindak, Laporkan 8 Orang
Sekitar 200 orang mendatangi Polres Tarakan meminta kepolisian tidak tebang pilih dalam persoalan penindakan terhadap pelaku penjual kayu ilegal.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: M Purnomo Susanto
"Oleh karena itu momentum hari salah satunya berkaitan kelangkaan kayu. Itu contoh konkretnya. Ada ketidakadilan di sini menurutnya," ujarnya.
Ia membawa massa hari ini bukan melihat kesukuan dan agam melainkan atas nama keadilan.
"Hari ini persoalan ketidakadilan. Seperti diketahui, seseorang baru bisa ditersangkakan kalau kemudian ditemukan minimal dua alat bukti yang sah melalui proses penyelidikan dan penyidikan. Itu prosedur hukum tata acara kita," ujarnya.
Namun lanjutnya aparat hukum dinilai tidak mengindahkan hukum tata acara dan langsung mentersangkakan.
"Ini yang tidak adil. Aparat penegak hukum adalah pelaku atau penegak hukum tapi dia melanggar hukum. Boleh jadi satu hari seminggu ke depan, kita kita warga Kaltara bisa diperlakukan begitu ada persoalan like dan dislike. Tiba-tiba ditersangkakan tanpa proses," terangnya.
Kemudian selanjutnya poin lainnya ia menilai ada ketidakadilan dalam akses pekerjaan.
Ia melanjutkan, dugaan pemerasan oknum kepolisian, dari Mukhlis Ramlan selaku salah seorang kuasa hukum dari klien AMI sudah memegang semua bukti transfer by name by adresss.
"Cilakanya lagi yang kemudian menerima setoran itu yang menangkap. Bahkan oknum aparat penegak hukum, ada persoalan budaya tidak dipahami bahwa sering didengar dimana langit dipijak di situ langit dijunjung, kehadiran kami hari ini bukan berbicara suku agama, tapi berbicara hukum," tegasnya.
Ia melanjutkan, massa aksi mendesak penegakan hukum juga dilakukan terhadap oknum yang melakukan pemerasan.
"Makanya momentum hari ini kita serahkan buktinya dan kami sudah sampaikan ke Kapolda juga. Kalau kemudian tidak ditindaklanjuti, maka aksi barangkali jauh lebih besar," terangnya.
Untuk laporan ke Polda sendiri sudah disampaikan dan hari ini aksi dilaksanakan hanya bentuk orasi saja.
"Termasuk 8 pemain kayu kami sudah laporkan. Saya juga ada dengar dari kawan, baru-baru ini dia sekadar mengantar kayu tiga kubik dan diambil kayunya diambil tidak tahu siapa orangnya," jelasnya.
Baca juga: Kapal Feri Rute Tana Tidung-Tarakan tak Beroperasi, Speedboat Reguler Jadi Pilihan Calon Penumpang
Ia melanjutkan dugaan pemerasan lanjutnya, bentuknya permintaan uang.
Dan masuk ke rekening siapa dari rekening siapa sudah lengkap pembuktiannya.
"By name by adress by nomor rekening," tukasnya.
(*)
Penulis: Andi Pausiah
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.