Profil Edi Damansyah, Bupati Kutai Kartanegara yang Gemar Motor Trail dan Blusukan ke Pelosok Desa

TRIBUNKALTARA.COM, TENGGARONG – Inilah profil Edi Damansyah, Bupati Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur yang hobi motor trail dan gemar blusukan ke pelosok desa-desa.

Hobi mengendarai motor trail ini bagi Edi Damansyah mendukung tugasnya sebagai Bupati Kutai Kartanegara untuk bertemu dengan masyarakatnya yang berada di jauh dari ibu kota Tenggarong.

Menurut pria yang pernah menjabat Wakil Bupati Kutai Kartanegara ini, ada beberapa alasan yang mendorong  dirinya kerap meluangkan waktu blusukan menggunakan motor trail atau sepeda.

Dengan turun bertemu dengan masyarakat di desa-desa, Edi Damansyah lebih memahami kondisi dan aspirasi masyarakatnya.

Persoalan infrastruktur di pelosok desa, kondisi bangunan yang menjadi fasilitas publik, bahkan perekonomian masyarakat di desa-desa.

Baca juga: Kapal Kayu Rombongan Bupati Kukar Edi Damansyah Tenggelam, Semua Selamat Berkat Jeriken & Pelampung

Mengingat, Kabupaten Kutai Kartanegara memiliki geografi yang sangat luas, yakni mencapai 27.263 Km persegi  dengan 20 kecamatan.

Menurut Edi Damansyah, menggunakan motor trail bukan sekadar hobi, tetapi menjadi cara untuk bisa menjangkau daerah-daerah terjauh di Kukar yang aksesnya sulit dijangkau roda empat.

Selain itu, Edi Damansyah juga senang untuk bersilaturahim, berdialog dengan petani, nelayan, guru, hingga pejabat desa.

"Dengan blusukan kami akan lebih paham terhadap realitas konkret yang tengah terjadi di masyarakat Kukar.

Dan bisa merasakan apa yamg mereka rasakan," ujarnya, Minggu (4/6/2023).

Edi Damansyah memulai karirnya sebagai tenaga honorer di Pemerintah Kabupaten Kukar.

Bekerja ikhlas, selalu berbuat dan memberikan yang terbaik adalah motto hidupnya.

Pada tahun 1971-1977, Edi Damansyah duduk di bangku sekolah dasar (SD) di Ngayau.

Kemudian pada 1979-1982 melanjutkan SMP di Muara Bengkal, dan 1983-1986 di SMA Al-Jawahir Tenggarong.

Lulus dari SMA, Edi Damansyah melanjutkan kuliah di Universitas Kutai Kartanegara hingga 1993.