Lady Nayoan tak Menuntut Pengakuan Syahnaz Soal Dugaan Perselingkuhan, Tetap akan Gugat Cerai Rendy

Namun, niat Rendy Kjaernett seolah tak sejalan dengan keinginan Lady Nayoan yang sudah bertekad untuk cerai.

Menurut Lady Nayoan, mempertahankan rumah tangga dengan Rendy Kjaernett terasa sangat sulit setelah perselingkuhan itu terbongkar.

Baca juga: Menyesal Selingkuhi Lady Nayoan, Rendy Kjaernett Bertekad Perbaiki Rumah Tangganya:Gue Lemah di Anak

"Apa ya, gimana ya, susah, masih belum ada alasan terbaik untuk bertahan," pungkas Lady Nayoan.

Poin-poin Klarifikasi Rendy Kjaernett Soal Perselingkuhan dengan Syanaz Sadiqah

Berikut ini poin-poin klarifikasi Rendy Kjaernett soal perselingkuhannya dengan Syahanaz Sadiqah.

Dikutip dari podcast Denny Sumargo, Rendy Kjaernett secara blak-blakan mengakui jika dirinya memang menjalin hubungan terlarang dengan istri Jeje Govinda tersebut.

Bahkan Rendy Kjaernett mengakui jika tato wajah wanita di punggungnya merupakan sosok Syahnaz Sadiqah.

Rendy Kjaernett mengungkapkan jika sejak awal tak pernah berniat mengkhianati istrinya, Lady Nayoan.

Hanya saja, karena sudah terlanjur nyaman dengan Syahnaz Sadiqah, Rendy Kjaernett pun terjerumus dalam hubungan perselingkuhan.

Selengkapnya pon-poin pengakuan atau klarifikasi Rendy Kjaernett mengenai hubunganya dengan adik Raffi Ahmad tersebut.

Pertama, Rendy Kjaernett mengaku berani datang ke Podcast Denny Sumargo setelah menonton pesan sang pebasket di TikTok saat Lady Nayoan menjadi bintang tamu.

Saat itu, Rendy Kjaernett mengaku jika pesan Denny Sumargo begitu membekas di hatinya.

"Sampai ada akhirnya, gue dikirimi cuplikan lo di TikTok. Yang gue pikir tuh kayak: Gimana ya, mungkin dari semuanya, gue ini orang jahat sudah. Jahat gue. Gue jahat," kata Rendy Kjaernett.

 Kedua, Rendy Kjaernett membenarkan jika tato di punggungnya merupakan wajah Syahnaz Sadiqah.

Menurut Rendy Kjaernett, tato tersebut merupakan obat baginya.

Baca juga: Soal Gugatan Cerai ke Rendy Kjaernett, Pengacara Minta Lady Nayoan tak Buru-buru: Kita Pikir Matang