Profil
Sosok Pelajar Asal Paser Berhasil Temukan Bug pada Website Pemerintah, Diundang Kemenkominfo RI
Inilah sosok Fawwas Musyafa, pelajar asal Kabupaten Paser, Kalimantan Timur yang berhasil menemukan bug atau kerentanan pada website pemerintah.
TRIBUNKALTARA.COM, TANA PASER – Inilah sosok Fawwas Musyafa, pelajar asal Kabupaten Paser, Kalimantan Timur yang berhasil menemukan bug atau kerentanan pada website pemerintah.
Berkat keberhasilan menemukan bug ini, Fawwas Musyafa diundang oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi atau Kementerian Kominfo RI.
Berawal dari keisengannya saat awal pandemi Covid-19, remaja yang tengah belajar di Ponpes Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta ini menemukan bug atau kerentanan pada website pemerintah.
Dari temuannya tersebut, ia telah diundang Kementerian Kominfo RI untuk menjadi narasumber sebuah seminar memaparkan temuannya tersebut.
Fawwas Musyafa saat ini masih duduk di bangku kelas XII.
Ditemui TribunKaltim.co, Senin (10/7/2023), dia menceritakan, saat menjadi narasumber di Kementerian Kominfo RI ada puluhan peserta dari berbagai instansi pemerintahan termasuk kepolisian hadir.
Baca juga: PROFIL Kombes Heru Novianto, Dansat Brimob Polda Sulsel, Bantu Korban Bentrok Suporter PSM Makassar
"Saya nemuin bug di beberapa website pemerintah, sampai bisa login ke website - nya.
Bug ini merupakan suatu kerentanan, pengaruhnya sangat besar kalau tidak diperbaiki akan menimbulkan dampak sangat besar bagi website.
Jika ada peretas yang mengotak-atik data di dalamnya," kata Fawwas Musyafa.
Salah satu kerugian yang ditimbulkan seperti, peretas bisa saja mencuri data-data untuk digunakan ke hal-hal lain.
Meski website memiliki kerentanan untuk, namun Ia menekankan hal tersebut tentunya bisa diperbaiki.
Alumnus SD Muhammadiyah Tanah Grogot itu mengaku, sejak kelas 1 Madrasah Aliyah sudah menemukan kerentanan pada website pemerintah.
Baca juga: Profil Fahmi, Marbot Masjid di Balikpapan yang Viral Atas Aksi Heroiknya Melawan Pencuri Kotak Amal
"Itu saya laporkan lewat gmail Kominfo dan BSSN, namun tidak direspon.
Pokoknya setiap ada kerentanan seperti di website Kemenkes, KPU atau yang berpengaruh sama pemerintah saya laporkan agar websitenya diperbaiki," kata anak bungsu dari 3 bersaudara.
Saat menjadi pembicara, Fawwas Musyafa tentunya dicecar berbagai pertanyaan terkait tujuan dari apa yang ditemukannya tersebut.
Salah satunya dari forensik kepolisian yang mempertanyakan mengapa mengincar website pemerintah, tujuan, hingga menekankan pada aturan yang berlaku.
"Jawaban saya waktu itu, saya mengincar website pemerintah karena ingin meyakinkan masih banyak kerentanan yang perlu diperbaiki.
Bahkan website pemerintah ini ada yang dijadikan sebagai website judi sehingga saya perlu meyakinkan pemerintah bahwa itu sangatlah berbahaya sekali," jelas remaja kelahiran 2 Agustus 2006.
Baca juga: Sosok Penulis dari Pelosok Perbatasan Daftar Bacaleg di Kaltara, Bafta: Ingin Mengabdi Masyarakat
Ke depannya, setelah menyelesaikan studinya di Ponpes Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta, Fawwas Musyafa berencana untuk mencari beasiswa kuliah di luar negeri.
Kalaupun tidak kesampaian untuk kuliah di luar negeri, Ia berencana masuk di Perguruan Tinggi Negeri yang ada di Indonesia untuk mengasah kemampuannya.
"Untuk jurusannya rencanya mau masuk di teknik informatika, atau kalau tidak teknik komputer elektro," tutup Fawwas sapaan akrabnya.
(*)
Penulis: Syaifullah Ibrahim
Baca artikel dan berita menarik Tribun Kaltara lainnya di Google News
Profil Imranul Karim, Juara 1 MTQ Nasional Asal Kutim: Sempat Mau Menyerah Setelah Berlatih 10 Bulan |
![]() |
---|
Profil Zainal Paliwang, Gubernur Kaltara 2025-2030, Pernah Punya Jabatan Penting di Bareskrim Polri |
![]() |
---|
Profil Rodrigo, Gelandang Manchester City Raih Ballon d'Or 2024, Singkirkan Vinicius Junior dan Jude |
![]() |
---|
Profil Immanuel Ebenezer, Pernah Caleg DPR Dapil Kaltara Kini Ditunjuk Prabowo Jadi Wakil Menaker |
![]() |
---|
Profil Herindra, Calon Kepala BIN Gantikan Budi Gunawan, Sudah Diusulkan Presiden Jokowi ke DPR RI |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.