Peresmian SPN Polda Kaltara

Inilah Makna Ritual Adat Lundayeh ‘Feluwa’ di Acara Pembukaan Pendidikan SPN Polda Kaltara

Ada yang menarik dari acara pembukaan pendidikan Sekolah Polisi Negara atau SPN Polda Kaltara yang berada di Malinau Barat, Kabupaten Malinau, Kaltara

Penulis: Mohamad Supri | Editor: Sumarsono
(TRIBUNKALTARA.COM / HO-HUMAS POLRES MALINAU)
Ritual Adat Lundayeh 'Feluwa' oleh Tokoh Adat Dayak Lundayeh Malinau di SPN Polda Kaltara, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, benerapa hari lalu. 

TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU – Ada yang menarik dari acara pembukaan pendidikan Sekolah Polisi Negara atau SPN Polda Kaltara yang berada di Malinau Barat, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara.

Di sela-sela peresmian sekaligus pembukaan SPN Polda Kaltara oleh Kapolda Irjen Pol Daniel Adityajaya, ada sejumlah prosesi dan ritual adat menyambut pengoperasian gedung SPN di Malinau tersebut.

Prosesi dan ritual adat dari Suku Adat Lundayeh sebagai bentuk keserasian hubungan antara manusia dan alam.

Ketua Adat Dayak Lundayeh Malinau  Paul Belapang menyampaikan, beberapa hari lalu telah dilaksanakan ritual adat menyambut pengoperasian SPN di Malinau Barat.

Prosesi adat ini berdasarkan kepercayaan masyarakat Lundayeh disebut ritual "Feluwa", yakni prosesi perdamaian manusia dengan alam.

Baca juga: Lokasi SPN Dikenal Daerah Sakral di Malinau, Berikut Tujuan Digelarnya Ritual Feluwa Adat Lundayeh

Ritual tersebut dilakukan sebagai bagian dari prosesi adat.

Menghindari anasir dan gangguan, mengingat lokasi SPN dikenal berada di daerah sakral.

"Karena daerah ini kita anggap cukup sakral ya. Baru dibuka dan diapit dua gunung yang terkenal di sini, yakni Gunung Tajan dan Gunung Sidi," ungkapnya kepada TribunKaltara.com, Selasa (25/7/2023).

Prosesi penyambutan rombongan Siswa SPN Polda Kaltara, Kapolda Kaltara, FKPD dan Kepala daerah 5 kabupaten/kota oleh 11 Kepala Adat Besar Malinau, Kalimantan Utara, Selasa (25/7/2023).
Prosesi penyambutan rombongan Siswa SPN Polda Kaltara, Kapolda Kaltara, FKPD dan Kepala daerah 5 kabupaten/kota oleh 11 Kepala Adat Besar Malinau, Kalimantan Utara, Selasa (25/7/2023). (TRIBUNKALTARA.COM / MOHAMMAD SUPRI)

Posisi SPN Polda Kaltara berada di tengah lembah, di antara Gunung Sidi dan Gunung Tajan yang dikenal masyarakat sebagai tempat berdiamnya makhluk hutan.

"Secara alam, di situlah berkumpul, berdiamnya makhluk alam. jadi kita wajib permisi, dan korban hewan. Yang kemaren tanggal 20 Juli 2023 kita laksanakan," katanya.

Paul menerangkan prosesi ini memang cukup akrab dikenal dalam kegiatan pembukaan wilayah baru berdasarkan kepercayaan masyarakat Lundayeh.

Baca juga: 604 Siswa Ikuti Pendidikan dan Pelatihan di SPN Polda Kaltara, Dibagi Dua Gelombang, Ini Alasannya

Dulu, kerap dipraktikkan pada kegiatan pembukaan permukiman baru masyarakat adat atau pembukaan hutan untuk dikelola warga menjadi lahan perkebunan.

Pria yang juga merupakan Sekretaris FOMMA Kayan Mentarang ini menyampaikan tata cara ritual dan prosesi kurban.

Setelah menyembelih hewan kurban, seekor kambing. Tokoh Adat memulai ritual adat dan menandai beberapa titik di sepanjang gedung SPN.

Prosesi ini untuk memagari gedung termasuk penghuninya dari anasir jahat. Termasuk mengolesi peserta didik dan pendidiknya agar terlindung dari gangguan.

Baca juga: BREAKING NEWS Peresmian SPN Polda Kaltara, Kedatangan Kapolda Disambut 11 Kepala Adat Besar

"Ini bagian dari adat yang sejak dulu. Kami masyarakat Lundayeh praktikkan untuk pembukaan wilayah," ucapnya.

Mulai hari ini, Selasa (25/7/2023), 331 peserta didik akan menempuh pendidikan pembentukan Bintara atau Diktukba perdana di SPN Polda Kalimantan Utara.

(*)

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved