Penipuan Berkedok Toko Emas

Berdalih Banyak Pemesan, Pemilik Toko Emas GS Kewalahan hingga Mengakali Pembeli dengan Emas Leburan

Berdalih banyak pemesan, GV (34), pemilik toko emas GS mengaku kewalahan, hingga muncul ide mengakali pembeli dengan emas hasil leburan (campuran).

Editor: Sumarsono
Tribun Kaltim/Dwi Ardianto
Salah seorang pemilik toko emas berinisial GV (34) yang sedang diperiksa oleh petugas di Polresta Balikpapan setelah digelandang dari Sampit, Kalimantan Tengah, Sabtu (29/7/2023). 

TRIBUNKALTARA.COM, BALIKPAPAN – Berdalih banyak pemesan, GV (34), pemilik toko emas GS mengaku kewalahan, hingga muncul ide mengakali pembeli dengan emas hasil leburan (campuran).

Emas yang dijual oleh toko GS yang berada di Balikpapan Utara tersebut diambil dari beberapa toko lain, untuk selanjutnya mereka lebur sendiri.

GV mengaku emas tersebut merupakan perhiasan yang didapat dari toko emas lain di kawasan Sepinggan, Balikpapan Selatan, Balikpapan.

"Ada juga ambil langsung dari Surabaya," singkat GV saat menjalani pemeriksaan di Polresta Balikpapan, Sabtu (29/7/2023).

Belakangan, pesanan perhiasan melalui tokonya semakin banyak, sehingga membuatnya merasa kewalahan.

GV menyebut, sebagian besar pelanggannya tidak mau menunggu.

Alhasil dia mencoba alternatif peleburan emas untuk mempersingkat waktu.

Baca juga: Update Kasus Dugaan Penipuan Emas, Pelaku Bantah Melarikan Diri, Siap Ganti Rugi Korban Bertahap

"Karena kadarnya lebih rendah, kita pasang separuh harga. Andai mereka (pelanggan) kasih waktu, mungkin nggak melebur," lanjutnya.

Lebih lanjut GV mengatakan, sedikit banyak tokonya juga ikut merugi lantaran alternatif peleburan emas itu.

Alternatif tersebut memang tak membuahkan keuntungan meski tak selalu rugi.

Salah seorang terduga pelaku berinisial FB (31) saat menjalani pemeriksaan di ruangan Jatanras Satreskrim Polresta Balikpapan, Sabtu (29/7/2023). // DWI ARDIANTO
Salah seorang terduga pelaku berinisial FB (31) saat menjalani pemeriksaan di ruangan Jatanras Satreskrim Polresta Balikpapan, Sabtu (29/7/2023). // DWI ARDIANTO (Tribun Kaltim/Dwi Ardianto)

"Kadang tetap untung, cuma karena banyak yang jual lagi, akhirnya nombok. Uangnya habis buat nombokin mereka," paparnya.

"Jadi kalau dibilang untung, engga juga," tutur GV.

Siap Ganti Rugi secara Bertahap

Sebelumnya, FB (31), istri dari GV yang merupakan pemilik toko emas GS mengaku telah meninggalkan Balikpapan sejak Senin (24/7/2023).

Ia bersama suaminya menuju Sampit, Kalimantan Tengah untuk menetap sementara waktu di sana.

"Belum hitungan bulan kok (tinggal di Sampit). Di sana ngontrak aja, nyewa. Kalau di Balikpapan ini sudah 5 tahun," ucap FB, Sabtu (29/7/2023).

Ditanya soal tudingan melarikan diri, FB membantah meski membenarkan adanya kerugian yang dialami korban.

Menurut pengakuannya, sudah meminta izin kepada para korban untuk membayar kerugian tersebut secara bertahap.

Baca juga: Kronologi Warga Balikpapan Ditipu Pedagang Emas, Kadar Emas Tidak Sesuai, Warna Memudar Jadi Hitam

Baca juga: BREAKING NEWS Pasuri Terduga Pelaku Penipuan Emas di Balikpapan Ditangkap, Sempat Lari ke Kalteng

"Biarpun ke Sampit, kami tetap mencicil uang mereka," imbuh FB.

Perihal kepergiannya ke Sampit, dirinya kembali membantah atas tuduhan melarikan diri.

Namun dia bersama suaminya, justru hendak mengumpulkan uang untuk mengganti uang para korban.

"Buka usaha, buat bayar mereka. Makanya saya ke sana (Sampit). Jual lalapan sama bensin, yang penting bisa jualan, bisa bayar mereka," lanjut FB.

Saat ditanya mengenai tidak adanya komunikasi dengan korban, baik FB maupun suaminya hanya diam tak memberi tanggapan.

Penulis: Mohammad Zein Rahmatullah

Baca juga berita menarik Tribun Kaltara lainnya di Google News

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved