Berita Nunukan Terkini
Bupati Nunukan Launching Program ABAAS, Laura Ajak Semua Pihak Terlibat Program Penurunan Stunting
Bupati Nunukan Asmin Laura membuka acara diseminasi hasil audit kasus stunting tahap I sekaligus launching gerakan Ayah Bunda Asuh Anak Stunting.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: Sumarsono
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Bupati Nunukan Asmin Laura membuka acara diseminasi hasil audit kasus stunting tahap I sekaligus launching program gerakan Ayah Bunda Asuh Anak Stunting (ABAAS) pada Selasa (08/08/2023).
Asmin Laura mengatakan, kegiatan ABAAS merupakan program inovasi Pemkab Nunukan dalam mendukung percepatan penurunan stunting.
Menurut Asmin Laura, gerakan ABAAS adalah upaya nyata yang dilakukan secara bersama-sama, sistematis, terkoordinir, terukur, dan berkesinambungan untuk intervensi pemenuhan kebutuhan gizi pada anak stunting.
"Tahap pertama gerakan ini melibatkan seluruh OPD dan Baznas dengan lokus Kecamatan Nunukan dan Nunukan Selatan dengan jumlah 58 anak asuh stunting.
Pemberian makanan olahan kepada anak asuh setiap hari selama 60 hari," kata Asmin Laura kepada TribunKaltara.com, pukul 12.00 Wita.

Bupati Asmin Laura mengajak semua pihak yang terlibat dalam program percepatan penurunan stunting, agar komitmen dan selalu bersinergi dengan pemerintah daerah.
Sehingga target penurunan stunting tahun 2024 dapat tercapai.
Baca juga: Banyak Kasus Gizi Buruk, Dinkes Nunukan Minta Gelontoran Anggaran CSR Perusahaan Bantu Anak Stunting
"Untuk menurunkan angka stunting harus ada kerjasama dan sinergi dari semua pihak. Serta terus meningkatkan dan mendorong pentahelix agar aktif mendukung upaya pemerintah dalam mencapai target penurunan stunting," ucapnya.
Audit Khusus Stunting
Terkait audit kasus stunting terdiri dari pengkajian awal kasus, pembahasan hasil audit, dan diseminasi hasil audit kasus stunting yang harus dilaksanakan 2 kali setahun.
Lebih lanjut Asmin Laura sampaikan bahwa audit kasus stunting merupakan upaya identifikasi risiko pada kelompok sasaran berbasis surveilans rutin atau sumber data lainnya.
Utamanya sebagai penapisan kasus-kasus yang sulit termasuk mengatasi masalah mendasar pada kelompok sasaran audit berisiko stunting yakni calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, dan Baduta/ Balita.
Tak hanya itu, audit kasus stunting digunakan untuk merumuskan rekomendasi tindak lanjut pencegahan dan penanganan stunting ke depan demi terwujudnya penurunan stunting yang signifikan.

"Diseminasi hasil audit kasus stunting bertujuan untuk menyebarluaskan informasi kepada tim percepatan penurunan stunting, stakeholders, mitra kerja multi pihak dan pentahelix tentang kemungkinan penyebab dan potensi yang menyebabkan stunting pada anak," ujarnya.
Menurut Asmin Laura, penyebab stunting tidak hanya dari masalah kesehatan dan masalah gizi, tapi juga dari faktor pendidikan, ekonomi, dan lingkungan.
"Stunting itu tak hanya masalah kesehatan dan gizi. Sehingga dibutuhkan koordinasi dan komitmen yang kuat dari bidang kesehatan, pendidikan, sosial, pangan, dan gizi.
Serta lingkungan yang memadai yaitu sanitasi air bersih dan layak minum, jamban keluarga, dan pola perilaku serta pola asuh balita," tuturnya.
(*)
10 Sekolah di Nunukan Raih Penghargaan Adiwiyata, Bupati Irwan Sabri Beri Pesan Khusus |
![]() |
---|
Polisi Tetapkan Dua Tersangka Korupsi Dana Koperasi PNS Sejahtera Nunukan Rp12,5 Miliar |
![]() |
---|
Harga Ikan di Nunukan Mulai Normal, Pasokan dari Tawau Masih Terkendala Regulasi dan Armada |
![]() |
---|
Pengendara Mabuk Tabrak Lubang di Jalan Kristanto Nunukan, Satu Orang Tewas, Begini Kronologinya |
![]() |
---|
Terima Merah Putih dari PWI Nunukan, Veteran: Perjuangan tak Boleh Padam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.