Contoh Pantun Menagih Utang yang Viral, Berisi Sindiran Pedas Agar Si Pengutang Cepat Sadar

8. Ke Bengkulu membeli jamu
Jamu enak buat yang sibuk
Bayarlah dulu hutang-hutangmu
Sebelum pamer di dunia Facebook.

9. Ayam berbulu tinggal sarangnya
Suaranya sumbang bunyi kokoknya
Aku tak perlu bunga-bunganya
Kembalikan saja pinjaman pokoknya.

10. Monyet melompat jatuh ke bawah
Karena membawa sekeranjang nanas
Jangan sok-sokan terlihat mewah
Hutangnya banyak, tak lunas-lunas.

Baca juga: Kumpulan Pantun Nagih Utang, Cocok Buat Nyindir Teman yang Sering Pinjam Uang, Bagikan di Story

Kumpulan pantun menagih utang

11. Pohon tomat di tengah sawah
Petik buahnya buat berlayar
Di sosmed terlihat mewah
Tapi hutang tak pernah dibayar

12. Malam-malam menonton wayang
Lampunya redup tiada terang
Saat meminjam wajahnya mayang
Saat ditagih wajahnya garang.

13. Ada pembajak mencuri rantang
Rantang disulap jadi kolintang
Orang bijak mencicil hutang
Orang bejat menilap hutang.

14. Kerja keluar di negeri Spanyol
Disuruh menebang sebatang pohon
Dunia terasa semakin konyol
Yang nagih hutang, memohon-mohon.

15. Tanam padi tumbuhlah padi
Beras dimasak menjadi nasi
Hutang budi dibalas budi
Hutang uang harus dilunasi

Baca juga: Kumpulan Pantun Jenaka Pelepas Stres, Bagikan ke Sosial Media untuk Menghibur para Follower Setiamu

Kumpulan pantun menagih utang

16. Ke Kota Malang beli bikini
Mencari selendang di Cimahi
Sungguh malang nasibku ini
Menagih hutang dimarah-marahi.

17. Ayam bekisar mengejar kancil
Lalu ditangkap sama si Bocil
Tak peduli besar ataupun kecil
Yang namanya hutang harus dicicil.

18. Batang geragih dimakan ikan
Ikan ditangkap buat pepesan
Hutang kutagih, mohon maafkan
Tolonglah jangan banyak alasan.

19. Pergi ke selatan jangan berhenti
Jalan berburu ke kota Bekasi
Janjinya esok, lusa atau pun nanti
Hutang-hutangmu tak jua dilunasi.

20. Setelah siang datanglah petang
Bersama kakak main bilyar
Pantun sindiran buat yang berhutang
Moga-moga lekas dibayar.

Baca juga: 25+ Pantun Menagih Utang, Sindiran Menohok Buat Si Peminjam, Gaya Sok Elit, Bayar Utang Sulit