Pemindahan IKN
Update Pembangunan IKN Nusantara, Persiapan Pemasangan Bilah Burung Garuda di Istana Presiden
Update pembangunan Ibu Kota Nusantara di Sepaku, Penajam Paser Utara saat ini tengah persiapan pemasangan modul bilah burung Garuda di Istana Presiden
TRIBUNKALTARA.COM – Update pembangunan Ibu Kota Nusantara di Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur saat ini tengah persiapan pemasangan bilah burung Garuda di Istana Presiden.
Informasi yang dikutip dari akun Instagram @nyoman_nuarta, Selasa (12/9/2023), pemasangan perdana modul bilah burung Garuda akan dilakukan oleh Presiden Joko Widodo ( Jokowi ).
Hanya saja, jadwal pelaksanaan pemasangan modul bilah burung Garuda belum diketahui kapan.
“Persiapan pemasangan modul bilah perdana oleh BPK PRESIDEN JKW ,di gedung Garuda ,Kantor Presiden,” demikian postingan Nyoman Nuarta, perancang patung Garuda di Istana Presiden, IKN Nusantara.
Seperti diketahui rancangan Istana Presiden karya Nyoman Nuarta terpilih sebagai desain pembangunan Istana Presiden yang baru di kawasan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Diberitakan sebelumnya, melalui unggahan Instagram pribadinya, Nyoman Nuarta mengabarkan bahwa bilah-bilang selubung burung Garuda sudah dikirim ke IKN Nusantara.
Baca juga: I Nyoman Nuarta Beberkan Desain Istana Kepresidenan: Patung Garuda di IKN Nusantara Setara 290 Gajah
"Bandung, 30 Agustus 2023. Pengiriman perdana bilah selubung Garuda ke IKN Nusantara oleh PT Siluet Nyoman Nuarta," tulisnya, dikutip dari Instagram @nyoman_nuarta.
Pada Selasa (18/7/2023) lalu, Tribunjabar.id berkesempatan mewawancarai Nyoman Nuarta secara langsung mengenai pembuatan bilah selubung Garuda ini di NuArt Sculpture Park, Kota Bandung.
Nyoman menjelaskan bahwa pengerjaan selubung Garuda itu berlangsung sejak Februari 2023 lalu.

Nantinya, selubung Garuda akan menjadi fasad kantor presiden yang merupakan rangkaian bilah-bilah burung Garuda.
Bilah-bilah selubung Garuda ini juga akan memiliki bentuk bolong-bolong yang berfungsi sebagai ventilasi udara.
Tentang Patung Garuda IKN
Sebagaimana disinggung sebelumnya, Nyoman Nuarta adalah penanggung jawab pembuatan Patung Garuda di Istana Presiden, IKN Nusantara.
Nyoman Nuarta menjelaskan bahwa Patung Garuda itu ia buat dengan bahan dasar kuningan dan baja yang tahan cuaca.
"Alasannya adalah supaya kantor presiden ini terjamin kebersihannya tanpa harus dirawat. Mengingat kantor presiden masuk dalam Bangunan Gedung Fungsi Khusus.
Baca juga: Penampakan Desain Megah Istana Negara IKN di Sepaku Kaltim Karya Nyoman Nuarta, Jokowi Sudah Setuju
Jadi misalkan terima tamu agung harus bebersih dulu, ini nggak ada lagi, yang perlu dirawat hanya tanamman saja," ujar Nyoman saat ditemui di NuArt Sculpture Park, Jalan Setraduta Raya No L6, Selasa (18/7/2023)
Nyoman menambahkan, patung Garuda ini bentuknya tidak seperti patung pada umumnya.
Patung ini terdiri dari selubung yang berdiri berjajar yang menyelimuti area kantor presiden.
Jadi di dalam patung ini tidak kosong. Melainkan, ada kantor presiden yang dikelilingi catwalk, dan hutan hijau.
"Catwalk ini memudahkan dalam proses pembersihan tinggal jalan saja sambil keliling, cukup bisa dikerjakan oleh pekerja sehari-hari nggak usah pakai kontraktor," ujarnya.
Nyoman juga memastikan, patung Garuda yang dibangun menggunakan selubung secara berjajar tidak akan membuat area kepresidenan terkena hujan karena terdapat dek khusus.
"Kalau hujan aman, karena ada dek, jadi masuk lewat samping saja, atas juga ada dek. Dek nya itu atap juga dan air hujan nggak bisa kemana-mana," kata dia.
Selain itu juga keunggulan bahan kuningan dan baja mampu menjaga suhi agar kantor kepresidenan tidak merasakan panas berlebih.

"Kuningan itu kalau dihantam matahari langsung panasnya cuma tembus hingga 20 cm dan akan menguap.
Sedangkan selubung burung Garuda ini panjangnya ke dalam ada yang 2-3 meter.
Setelah itu bahan ini lama kelamaan akan berubah warna jadi warna patina kehijauan yang akan mengurangi panas," tuturnya
Dua bahan tersebut lantas digabungkan dalam satu bilah selongsong yang nantinya disusun secara berjajar membentuk burung Garuda.
Baca juga: I Nyoman Nuarta Beberkan Desain Istana Kepresidenan: Patung Garuda di IKN Nusantara Setara 290 Gajah
"Dari material ini artinya kalau ada hujan kemungkinan masuk dan akan berkarat tetapi justru karatnya ini kuning, tapi lama kelamaan akan berubah.
Ini kuningan ada campuran timah, bahan dasar kan tembaga dicampur dan ada logam lain.
Jadi jangan kaget dan jangan protes lama kelamaan akan berubah jadi warna hijau," kata Nyoman.
Nyoman mengatakan dalam proses pembuatan bilah ini membutuhkan 4.854 bilah dengan berat 1 bilahnya adalah 0,3 ton sehingga memiliki total 1.456 ton yang setara dengan 290 gajah.
Dalam proses pengerjaan bilah ini diakui Nyoman cukup rumit, namun ia mengatakan sudah mendapatkan pengalaman yang jauh lebih sulit yaitu saat mengerjakan patung GWK di Bali.
"Kita sudah berpengalaman saat mengerjakan GWK itu sulit dengan ketinggian 121 meter, kalau patung garuda ini ketinggiannya 77,7 meter," ujarnya.
Sosok Nyoman Nuarta
Nyoman Nuarta merupakan seniman kenamaan kelahiran Bali, 14 November 1951.
Ia menghabiskan masa kecilnya di sebuah desa bernama Tegallingah Bali dan pindah ke Bandung untuk menempuh pendidikan di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 1972.
Semasa kecilnya, Nyoman Nuarta sangat dekat dengan alam dan telah memahami pentingnya menjaga hubungan harmonis antara manusia, alam, dan Sang Pencipta.
Baca juga: Kisah Kejujuran Yudatama, Karyawan Hotel di Balikpapan Kembalikan Uang Seniman Ternama Nyoman Nuarta
Oleh karena itu, karya-karya Nyoman Nuarta biasanya merefleksikan pentingnya filosofi masyarakat Bali seperti yang dikenal dengan "Tri Hita Karana".
Pada 1977, Nyoman Nuarta menjadi bagian dari Gerakan Seni Rupa Baru Indonesia.
Momen tersebut menjadi titik balik Nyoman Nuarta dalam memulai kariernya secara profesional di dunia seni.
Ia memenangkan Sayembara Patung Proklamator Kemerdekaan Negara Republik Indonesia pada 1979, hanya beberapa saat sebelum lulus dari ITB.
Sebagai seorang seniman dan pematung, Nyoman Nuarta telah membuat lebih dari 200 karya seni.
Berbagai karya seninya itu telah ditampilkan baik secara nasional maupun internasional baik dalam pameran solo maupun grup.
Sepanjang kariernya, Nyoman Nuarta telah mendapatkan berbagai penghargaan seperti yang diberikan oleh Nanyang Academy of Fine Arts (1989), Indonesia Culture Exhibition (1992), Urban Art Contest (1992), REDAS Competition (1993), APEC Sculpture Garden Manila (1996), dan Padma Shri (2018).
Nama Nyoman Nuarta pun semakin dikenal secara signifikan setiap tahunnya dengan berbagai mahakarya yang diciptakan.

Salah satunya adalah penggambaran salah satu adegan epik Mahabharata dalam patung monumental berjudul "Arjuna Wijaya" yang terletak di Jakarta.
Selain itu ada pula lambang TNI Angkatan Laut setinggi 60 meter bernama "Jalesveva Jayamahe" yang terletak di kompleks pangkalan angkatan laut, Surabaya.
Ada pula mahakaryanya yang semakin mengharumkan namanya yaitu patung ikonik Dewa Wisnu mengendarai Garuda Agung yang terletak di Bali dengan nama Garuda Wisnu Kencana (GWK). (*/tribunjabar.id)
Baca juga berita Tribun Kaltara lainnya di Google News
Mimpi PPU Punya Bandara Terwujud, Hari Ini Presiden Jokowi Groundbreaking Sejumlah Proyek di IKN |
![]() |
---|
Proyek Terbaru IKN Senilai Rp12,5 Triliun dan Serap 12.123 Tenaga Kerja, Besok Jokowi Groundbreaking |
![]() |
---|
Pembangunan Istana Presiden di IKN Nusantara sudah 49,2 Persen, 4.650 Bilah Garuda Sudah Terpasang |
![]() |
---|
Otorita IKN Gandeng Pemprov Kaltim dan Pemkab Kukar Siapkan Pangan di IKN Nusantara |
![]() |
---|
Otorita IKN Kawal Distribusi Material, Segera Groundbreaking Pulau Suaka dan Infrastruktur Listrik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.