Pemindahan IKN

Kutai Kartanegara Siap Jadi Lumbung Pangan bagi IKN Nusantara, Tersedia 31.358 Ha Lahan Pertanian

Kutai Kartanegara ( Kukar ) siap menjadi lumbung pangan bagi Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara. Saat ini sudah tersedia 31.358 ha lahan pertanian.

Editor: Sumarsono
HO
Direktur Ketahanan Pangan Otorita IKN Setya P Lenggono bersama Wakil Ketua DPRD Kaltim Muhammad Samsun dan Wakil Bupati Kutai Kartanegara Rendi Solihin saat menghadiri panen raya di Desa Bukit Biru, Kecamatan Samboja. 

TRIBUNKALTARA.COM, TENGGARONGKutai Kartanegara ( Kukar ) siap menjadi lumbung pangan bagi Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara. Saat ini sudah tersedia 31.358 hektare lahan pertanian.

Upaya Pemkab Kutai Kartanegara menjadi daerah penopang pangan IKN Nusantara pun  disambut positif oleh Otorita IKN.

Pihak Otorita IKN mengapresiasi komitmen Pemkab Kutai Kartanegara yang siap mendukung ketahanan pangan di IKN Nusantara.

Bahkan, ke depan akan ada kerja sama strategis antara Pemkab Kutai Kartanegara dengan Otorita IKN terkait dengan program ketahanan pangan.

Direktur Ketahanan Pangan Otorita IKN, Setya P Lenggono mengatakan, kebutuhan pangan masyarakat di IKN Nusantara tidak mungkin dapat dipenuhi dari Sepaku, Penajam Paser Utara sendiri.

Menurutnya, daerah sekitar IKN Nusantara nantinya yang akan punya peran besar dalam menopang kebutuhan pangan masyarakat IKN baru ini.

Baca juga: Kisah Sukses Ridho Mahathir, Petani Milenial Asal Kutai Kartanegara, Omset Sekali Panen Rp 60 Juta

"Tidak mungkin IKN Nusantara dapat memenuhi pangannya sendiri.

Ini harus terkonsolidasi dengan kabupaten dan kota di Kaltim, bahkan dengan provinsi di Kalimantan secara keseluruhan," jelasnya belum lama ini.

Guna mendukung ketahanan pangan di IKN Nusantara, ia menilai harus ada komitmen dua arah, yang pertama komitmen dari petani sendiri, dan yang kedua komitmen dari Otorita IKN.

Petani milenial di Desa Bendang Raya, Tenggarong bernama Ridho Mahathir tengah melihat lokasi lahan pertanian bersama Bupati Kutai Kartanegara, Edi Damansyah
Petani milenial di Desa Bendang Raya, Tenggarong bernama Ridho Mahathir tengah melihat lokasi lahan pertanian bersama Bupati Kutai Kartanegara, Edi Damansyah (HO)

Terkait komitmen Otorita IKN, pihaknya akan membuat regulasi yang berisi perlindungan terhadap lahan pangan berkelanjutan.

Menurut Setya P Lenggono,  hal ini perlu dilakukan untuk memproteksi lahan pertanian dari upaya penyerobotan pemodal.

"Nantinya melalui peraturan kepala kita buat regulasi terkait perlindungan lahan pangan berkelanjutan," imbuhnya.

Dan, yang lebih penting lagi menurutnya yakni komitmen dari petani sendiri.

Setya menegaskan, petani harus diedukasi agar ada regenerasi yang melanjutkan proses pertanian.

Pasalnya, jumlah petani semakin berkurang, dan yang saat ini masih bertahan merupakan masyarakat yang cukup berumur.

Baca juga: Kisah Sukses Sunarti, Petani Milenial Asal Paser Cetak Inovasi Pertanian, Buka Angkringan di Sawah

"Semakin lama menyusut jumlahnya, usianya juga uzur. Harus ada regenerasi, petani milenial, petani yang punya semangat nasionalisme, bahwa menjadi petani itu keren, petani itu masa depan."

"Kita harus ubah ini, petani itu keren, bisa pakai teknologi canggih.

Tapi, tetap kita akan lihat dulu teknologi yang tepat guna, dan prosesnya harus melibatkan masyarakat," pungkasnya.

Sebelumnya, Wakil Bupati Kutai Kartanegara, Rendi Solihin sempat menyatakan bahwa Kukar siap menjadi daerah penopang pangan IKN Nusantara.

Hal ini terlihat dari dukungan Pemkab Kutai Kartanegara terhadap aktivitas masyarakat yang menggeluti sektor pertanian.

Sejumlah program, baik bantuan maupun peningkatan infrastruktur menjadi perhatian besar Pemkab Kukar di bawah kepemimpinan Edi Damansyah - Rendi Solihin.

Di antara kabupaten dan kota lainnya di Kaltim, Kutai Kartanegara menjadi daerah pemasok beras terbesar di Benua Etam, jumlahnya mencapai 45 persen.

Baca juga: Techno House Hadir di IKN Nusantara, Otorita IKN dan Investor Kazakhstan Kerja Sama Mobilitas Pintar

"Kukar merupakan pemasok utama beras di Kaltim mencapai 45 persen, dan ini akan terus kita tingkatkan, dengan mensuport para petani peralatan dan infrastruktur," ucap rendi.

"Sudah ada beberapa kecamatan yang kita tetapkan sebagai lokus pertanian khusunya sawah. Lahan-lahan yang ada akan dimaksimalkan lagi untuk menjadi lahan persawahan di wilayah inti IKN Nusantara," ungkap Rendi.

5 Kawasan Pertanian Terpadu

Sebagaimana diketahui, sudah sedari dulu, Kutai Kartanegara adalah lumbung pertanian Kaltim.

Kabupaten ini punya lahan padi sawah dan ladang seluas 31.358 hektare dengan produksi 120 ribu ton beras pada 2020.

Menurut catatan Badan Pusat Statistik Kaltim, Kukar juga memanen 129 ribu ton komoditas hortikultura pada 2020.

Bupati Kukar Edi Damansyah, menyadari bahwa kabupaten yang dipimpinnya harus menjaga eksistensi di sektor pertanian.

Warga sekitar Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur, menerima program pelatihan bercocok tanam dengan metode hidroponik. Pelatihan sendiri dilakukan oleh Kementerian Tenaga Kerja didukung oleh Otorita Ibu Kota Nusantara.
Warga sekitar Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur, menerima program pelatihan bercocok tanam dengan metode hidroponik. Pelatihan sendiri dilakukan oleh Kementerian Tenaga Kerja didukung oleh Otorita Ibu Kota Nusantara. ((HO/ Otorita Ibu Kota Nusantara))

Edi berupaya agar kawasan berbasis pertanian terpadu dikembangkan di Kutai Kartanegara.

Sistem pertanian ini mencakup kegiatan pertanian, peternakan, perikanan, dan perkebunan di dalam satu kawasan.

Dengan demikian, sektor hulu pertanian terkonsentrasi sehingga pemerintah bisa mengawasi seluruh kegiatan pertanian di satu wilayah.

Keunggulan pertanian terpadu berikutnya adalah pemerintah bisa memberikan bantuan seperti alat mesin pertanian, benih, dan pupuk secara merata  di satu wilayah.

Penyuluhan  pertanian juga bisa bekerja efektif di satu wilayah.

Baca juga: Hotel, Kafe hingga Stasiun Segera Dibangun di IKN Nusantara, Akhir Tahun Proyek IKN sudah 70 Persen

Begitu pula efisiensi infrastruktur seperti embung dan jalan usaha tani.

Pemkab Kutai Kartanegara lantas menunjuk enam kecamatan untuk program pertanian terpadu. Keenamnya yaitu Tenggarong, Tenggarong Seberang, Loa Kulu, Sebulu, Muara Kaman, dan Marangkayu.

Enam kecamatan ini dibagi lima kawasan sebagaimana Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kukar.

Kawasan pertama adalah Sebulu- Muara Kaman yang meliputi Desa Sumber Sari, Manunggal Jaya, Cipare Makmur, Sido Mukti, Panca Jaya, dan Bunga Jadi. Luas kawasan pertanian terpadunya 1.520 hektare.

Kawasan kedua di Tenggarong Seberang yang terdiri dari Desa Bangun Rejo, Karang Tunggal, Manunggal Jaya, Bukit Raya, Loa Lepu, Teluk Dalam, Loa Ulung, dan Embalut.

Baca juga: Harga Sayuran Bergantung Ketersediaan, Petani Sebut Kesulitan Peroleh Dua Jenis Pupuk di Malinau

Lahan yang disiapkan untuk pertanian terpadu sekitar 1.650 hektare. Kawasan ketiga juga di Tenggarong Seberang dengan lahan 2.160 hektare.

Kawasan ini terletak di Desa Kertabuana, Buana Jaya, Bukit Pariaman, Sukamaju, dan Separi.

Kawasan keempat di Kecamatan Tenggarong dan Loa Kulu yang meliputi Kelurahan Bukit Biru, Jahab, Desa Jembayan, Sumber Sari, Sepakat, Ponoragan, dan Rempanga.

Luas lahannya 1.216 hektare. Terakhir, kawasan kelima di Marangkayu yang meliputi Desa santan Ulu, Semangko, dan Sebuntal dengan luas 1.082 hektare.

(*)

Penulis: Miftah Aulia Anggraini

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved