Berita Kaltara Terkini

Perkebunan Kelapa Sawit Berpotensi jadi Objek Wisata, Ini Penjelasan Dinas Pariwisata Kaltara

Sektor perkebunan kepala sawit memiliki potensi jadi objek wisata di Kalimantan Utara. Ini disampaikan Amat, Sekretaris Dinas Pariwisata Kaltara.

Penulis: Edy Nugroho | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ EDY NUGROHO
Sekretaris Dinas Pariwisata Kaltara, Amat, saat memaparkan potensi pariwisata di kebun kelapa sawit. 

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - Provinsi Kalimantan Utara memiliki lahan perkebunan yang sangat luas. Salah satunya kebun kelapa sawit. Bahkan perkebunan menjadi salah satu penopang utama ekonomi di Kalimantan Utara.

Tak hanya dana bagi hasil dari sektor perkebunan dan berupa buah segar yang dihasilkan petani, lahan perkebunan kelapa sawit juga berpotensi menjadi objek wisata.

Sekretaris Dinas Pariwisata Provinsi Kaltara Amat mengungkapkan, pengembangan pariwisata dengan memanfaatkan lahan perkebunan kelapa sawit telah dilakukan di berbagai daerah di Indonesia. Di Sumatera salah satunya.

"Di Kaltara potensinya besar. Perusahaan maupun petani perorangan dapat memanfaatkan. Lahan yang luas, dan kultur tanahnya bagus. Bisa dimanfaatkan menjadi objek wisata," ungkap Amat dalam pertemuan sosialisasi terkait potensi perkebunan kelapa sawit.

Baca juga: Kelapa Sawit Didorong jadi Komoditi Unggulan Dukung Pemulihan Ekonomi dan Antisipasi Dampak Resesi

Disebutkan, beberapa objek yang bisa dilakukan antara lain, pembuatan wisata camping, membuat pagelaran musik alam, membuat jalur atau track pemotor.

"Juga banyak inovasiĀ  wisata lain yang bisa dikembangkan," kata Amat lagi.

Meski demikian, disebutkannya banyak hal yang perlu dibenahi, sebelum mengembangkan potensi wisata di lahan perkebunan kelapa sawit.

Salah satunya, lahan yang tidak bersih. Dia menyebutkan, dari hasil survei yang dilakukan lahan perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Utara tidak bersih. Sehingga tidak hanya kurang nyaman dilihat, namun juga berbahaya karena banyak ditempati hewan buas. Seperti ular, biawak dan sejenisnya.

"Berbeda dengan kebun sawit di Malysia. Di sana bersih, biar kita tidur-tidur di bawah pohon sawit nyaman, adem. Di sini, jangan tidur, lewat pun kadang tidak berani, takut banyak ular berbisa. Karena kotor itu tadi," ungkapnya.

Untuk bisa menjadikan lahan kebun kelapa sawit sebagai objek wisata, hal utama adalah bagaimana mengajak masyarakat pemilik kebun untuk menjaga kebersihan lahannya.

Baca juga: Kendala Pengembangan Kelapa Sawit di Malinau, Terbentur Status Kawasan, Kualitas hingga Serapan TBS

"Kalau lahannya bersih, lalu kita buat gazebo-gazebo, atau bahkan dibangun cotage atau tempat nginap. Yakin kita, orang akan datang. Karena ini wisata alam, yang bagus," kata dia.

"Di samping itu, juga menjadi wisata edukasi. Ajak anak-anak sekolah ke perkebunan kelapa sawit, ajak ke pabrik CPO, biar anak-anak tahu, belajar. Jangan sampai nanti anak di sini, pas keluar ditanya seperti apa itu kebun sawit, menjawab tidak tahu. Padahal di sini memiliki perkebunan sawit yang sangat luas," imbuhnya.

(*)

Penulis: Edy Nugroho

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved