19 Pantun Tema Dokter, Lengkap dari Cita-cita hingga Info Kesehatan, Meriahkan Hari Dokter Indonesia

TRIBUNKALTARA.COM - Berikut ini kumpulan pantun tentang profesi dokter, lengkap dari cita-cita hingga informasi seputar kesehatan.

Deretan atau kumpulan pantun ini bisa dipakai untuk memeriahkan peringatan Hari Dokter Indonesia yang jatuh pada 24 Oktober mendatang.

Kamu bisa menjadikan kumpulan pantun ini sebagai ucapan atau sekadar memeriahkan Hari Dokter Indonesia di media sosial.

Tidak hanya itu, mengingat isi dari pantun ini cukup informatif maka kumpulan pantun ini juga bisa dipakai sebagai bahan edukasi.

Yuk simak selengkapnya deretan pantun tentang peringatan Hari Dokter Indonesia yang jatuh pada 24 Oktober berikut ini:

Baca juga: Ketika Para Dokter Turing Motor ke Desa di Bulungan, Refreshing Sekaligus Beri Layanan Pengobatan

1. Ke toko beli kue nastar
Kesasar jalannya muter-muter
Kalau kita selalu pintar
Pasti bisa jadi dokter

2. Pergi ke kota naik skuter
Masuk angin, rehat sebentar
Cita-cita menjadi dokter
Harus rajin dan juga pintar.

3. Jalan jalan ke tanah banglades
tidak lupa membeli cutter
jika aku sudah sukses
akan bisa jadi dokter

4. Tukar barang namanya barter
Barang ditukar berupa senter
Kalau ingin menjadi dokter
Harus pintar dan berkarakter.

5. Ada kelapa di tengah telaga
Katak melompat bagai akrobat
Janganlah lupa berolahraga
Agar sehat dan tubuh kuat.

6. Penjahat datang, dompet diembat
Ditangkap polisi membawa jimat
Jika pembuluh darah telah tersumbat
Darah tinggi menjadi kumat.

7. Makan butter di negeri Italia
Ke tanah Arab makan kurma
Jadi dokter profesi mulia
Selalu sedia tolong sesama.

8. Pisau cutter di atas kereta
Saat turun, lupa dibawa
Jadi dokter bagai permata
Berusaha selamatkan nyawa

9. Malam-malam hujan rintik
Lihat mekar bunga selasih
Percuma juga berwajah cantik
Jika giginya tidak bersih.

10. Pohon beringin jangan dilihat
Tumbuh besar di semak – semak
Kalau ingin jantungmu sehat
Jangan makan makanan berlemak.

Baca juga: Dijuluki Dokter Seribu Rupiah, Sudah 46 Tahun Layani Warga Papua, Pernah Dibayar Sagu & Kayu Bakar