Pabrik Nikel di Sangasanga Terbakar

Terungkap Asal Api Pemicu Kebakaran Smelter Nikel di Sangasanga, Hari ini Tim Puslabfor Olah TKP

Terungkap asal api yang diduga sebagai pemicu kebakaran pabrik smelter nikel di Sangasanga, Kutai Kartanegara yang menyebabkan satu korban tewas.

Editor: Sumarsono
Tribun Kaltim/tangkap layar
Kebakaran tersebut terjadi di pabrik smelter nikel yang berada di Kelurahan Pendingin, Kecamatan Sangasanga, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (11/10/2023). 

TRIBUNKALTARA.COM, TENGGARONG – Terungkap asal api yang diduga sebagai pemicu kebakaran pabrik smelter nikel di Sangasanga, Kutai Kartanegara yang menyebabkan satu korban tewas.

Tim Puslabfor Mabes Polri Cabang Surabaya hari ini, Jumat (13/10/2023) akan mendatangi lokasi pabrik smelter nikel milik PT Kalimantan Ferro Industry ( KFI ) yang terbakar pada Rabu (11/10/2023) kemarin.

Tim Puslabfor dijadwalkan akan melakukan olah TKP kebakaran pabrik smelter nikel yang menyebabkan satu TKA asal China tewas dan satu lagi terluka kabar.

Kabar terbaru ini disampaikan Kapolres Kutai Kartanegara AKBP Hari Rosena saat turun ke lokasi kebakaran smelter nikel .

Dikemukakan, Tim Puslabfor Mabes Polri akan untuk melakukan analisis lebih lanjut terkait penyebab dan asal-usul insiden kebakaran di pabrik smelter nikal tersebut.

"Besok (hari ini) juga akan ada Tim Puslabfor dari Surabaya yang melakukan olah TKP di lokasi pabrik yang terbakar," ujarnya kepada TribunKaltim,  Kamis (12/10/2023).

Baca juga: BREAKINGNEWS- Belum Lama Diresmikan Pabrik Nikel di Sangasanga Kukar Terbakar, 1 WNA Luka Bakar

Saat peninjauan, Kapolres AKBP Hari Rosena didampingi Kapolsek Sangasanga AKP A. Baihaki, Camat Sangasanga, Lurah Kelurahan Pendingin, dan Direktur PT KFI.

Pada kesempatan itu, Hari menegaskan pihak kepolisian akan segera menangani permasalahan terkait kebakaran pabrik PT KFI.

Ini mencakup penyelidikan dan proses hukum yang berlaku.

Kondisi kebakaran yang terjadi di Pabrik Smelter Nikel yang dikelola PT KFI di Kelurahan Pendingin, Kecamatan Sangasanga, Kabupaten Kutai Kartanegara, Rabu (11/10/2023). Kanan: Petugas mengevakuasi kurban.
Kondisi kebakaran yang terjadi di Pabrik Smelter Nikel yang dikelola PT KFI di Kelurahan Pendingin, Kecamatan Sangasanga, Kabupaten Kutai Kartanegara, Rabu (11/10/2023). Kanan: Petugas mengevakuasi kurban. (Tribun Kaltim)

Namun demikian, Hari mengharapkan PT KFI akan bekerja sama dan membuka diri dalam proses penyelidikan yang akan dilakukan oleh pihak kepolisian.

Hal ini penting untuk memastikan transparansi dan kelancaran investigasi.

Apalagi, Tim Inafis Polda Kaltim dan Infis Polres Kutai Kartanegara juga sudah melakukan olah TKP di lokasi pabrik yang terbakar. 

"Saya datang untuk melihat langsung penangangan pasca peristiwa kebakaran. Juga ingin memastikan bahwa investigasi berjalan lancar untuk mengungkap penyebab insiden itu," jelasnya.

Baca juga: Kronologi Kebakaran Pabrik Smelter Nikel di Sangasanga: 1 Orang TKA Tewas, 1 Korban Luka Bakar Parah

Hari menegaskan, pihak kepolisian telah berkomitmenn untuk mengusut tuntas dan menangani insiden kebakaran pabrik smelter nikel secara maksimal. 

Tujuannya ialah untuk memahami penyebab kebakaran, memastikan keamanan, serta membantu agar pabrik dapat segera beroperasi kembali.

Untuk diketahui, pabrik smelter nikel yang berlokasi di Kelurahan Pendingin terbakar hebat pada Rabu (11/10/2023) sore.

Video kebakaran  cepat menyebar di media sosial.

Dari video yang beredar api membakar lantai 4 dan 5 bangunan pabrik yang baru diresmikan pada 19 September 2023 lalu.

Ledakan di pabrik menyebabkan kebakaran hebat yang menewaskan pekerja bernama Ji Ler (49), sedangkan korban luka adalah Cui Weiqiang (40).

Kedua korban merupakan tenaga kerja asing (TKA) yang bekerja di pabrik tersebut.

Owner Representative PT KFI M.Ardhi Soemargo mengatakan, kebakaran terjadi saat pabrik sedang uji coba mesin dan peralatan. 

Baca juga: Inilah Pabrik Smelter Nikel Dibangun Investor China di Kaltim, Bupati Kukar: Seperti Kejatuhan Bulan

“Kebakaran diduga berasal dari tempat persiapan bubuk batu bara yang berlokasi di samping pabrik utama.

Api kemudian menjalar ke lantai bawah dan atas,” kata Ardhi dalam siaran pers yang diterima TribunKaltim.

Ardhi menjelaskan, Cui Weiqiang mencoba memadamkan api dengan mencoloknya menggunakan besi. Namun, hal itu malah memicu ledakan yang mengenai dirinya dan Ji Ler.

“Kedua korban langsung dibawa ke RSUD AWS Samarinda,” ucap Ardhi.

Inilah pabrik smelter nikel, PT Kalimantan Ferro Industry ( KFI ) yang dibangun investor asal China di Sangasanga, Kalimantan Timur .
Inilah pabrik smelter nikel, PT Kalimantan Ferro Industry ( KFI ) yang dibangun investor asal China di Sangasanga, Kalimantan Timur . (Tribun Kaltim)

Ardhi juga mengatakan, penyebab ledakan masih dalam investigasi pihak kepolisian. Di lokasi kejadian pun sudah dipasang police line. 

“Kami akan bekerja sama dengan pihak berwenang untuk mengetahui penyebab pasti ledakan ini. Kami juga akan menghitung kerugian yang ditimbulkan akibat insiden ini,” tutur Ardhi.

Untuk diketahui, pabrik smelter nikel ini belum sebulan diresmikan Gubernur Kaltim, Isran Noor.

Pabrik smelter nikel itu yakni PT Kalimantan Ferro Industri ( KFI ), dan merupakan pabrik smelter nikel pertama di Kalimantan Timur.

Baca juga: Isran Resmikan Pabrik Smelter Nikel Pertama di Kaltim, Serap 1.700 Tenaga Kerja, Investasi Rp30 T

Didirikan pada 26 November 2021, KFI resmi berdiri setelah UU No 03 tahun 2020 tentang Perubahan atas UU No 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara.

KFI menandatangani kontrak Perjanjian jual-beli Tenaga Listrik (PJBTL) dengan PLN Persero sebesar 800MW pada tanggal 31 Desember 2021 yang menjadi milestone utama pembangunan projek ini berjalan.

Dengan penggunaan listrik sepenuhnya dari PLN, KFI tidak membangun Pembangkit Tenaga Listriknya sendiri dan lingkungan sekitar KFI akan lebih terjaga.

Dari awal peletakan batu pertama pada 25 Januari 2022, KFI sekurangnya telah menggelontorkan dana investasi sebesar Rp 5 Triliun sampai saat ini. (aul/uws/ave)

Baca berita menarik Tribun Kaltara lainnya di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved