Berita Bulungan Terkini
Agustus 2023 Angka Stunting di Bulungan 16 Persen di Bawah Nasional, Ini Penjelasan Bupati Syarwani
Bupati Bulungan Syarwani sebut pengananan balita stunting alami kelambatan. hal ini jadi perhatian pemerintah Bulungan.
Penulis: Edy Nugroho | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - Prevalensi stunting di Bulungan terus mengalami penurunan. Terkini pada Agustus 2023, angka stunting di Bulungan 16 persen. Turun 2,9 persen dari angka stunting pada 2022, yaitu 18,9 persen.
Bupati Bulungan Syarwani mengatakan, penanganan stunting atau balita yang mengalami kelambatan pertumbuhan, merupakan atensi serius pemerintah Indonesia. Tak terkecuali di Bulungan.
Bupati Bulungan menyampaikan, prevalensi stunting di Bulungan berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) pada tahun 2021 mencapai 22,9 persen. Kemudian tahun 2022 angka Stunting turun menjadi 18,9 Persen
Sedangkan prevalensi stunting menurut Kecamatan Berdasarkan Elektronik-Pencacatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM) di Kabupaten Bulungan pada tahun 2021 angka stunting mencapai 17,8 persen dan tahun 2022 Turun mencapai 12,7 persen.
Baca juga: Ketua TPPS Tarakan Optimis Stunting Bisa di Bawah 14 Persen, Tahun 2024 Target BUMN Ikut Dilibatkan
"Saat ini per bulan Agustus 2023 angka stunting di Bulungan menunjuk ke angka 16 persen. Kita masih berada di bawah prevalensi stunting di Indonesia adalah 21,6 persen. Sementara target nasional yang ingin dicapai adalah 14 persen pada 2024," ungkapnya.
"Untuk stunting di Bulungan kita targetkan zero," tegas Syarwani, saat membuka bimbingan teknis tim percepatan penurunan stunting kecamatan dan desa se-Kabupaten Bulungan di Auditorium Lantai 3 Universitas Kaltara belum lama ini.
Stunting yang menjadi isu strategis nasional sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional atau RPJMN 2020 - 2024 dengan target penurunan yang signifikan menjadi 14 persen pada 2024.
Dalam upaya percepatan penuruan stunting di Bulungan Pemda bulungan juga bekerja sama dan berkolaborasi dengan organsasi profesi, instansi fertikal, perbankan dan pelaku usaha di Kabupaten Bulungan.
Syarwani berpesan, kepada para aparat desa, agar pada 2024 mendatang desa-desa di Bulungan dapat menyisihkan alokasi dana desa (ADD)-nya untuk program percepatan penurunan stunting.

"Dana desa tidak hanya digunakan untuk membangun infrastruktur fisik, tapi juga sumber daya manusia serta melibatkan juga Tim Penggerak PKK di desa. Dalam upaya percepatan penurunan stunting di wilayah masing-masing,” ungkap Syarwani.
Ia berharap kasus stunting ini bisa zero (nol), sehingga dapat memastikan kondisi anak-anak di Kabupaten Bulungan sebagai langkah kita menuju Indonesia Emas 2045.
"Memang masih lebih 20 tahun lagi, mungkin nanti kita sudah tiada, tapi kita saat sekarang ini sudah memberikan legacy (warisan) kualitas SDM untuk menuju generasi Indonesia Emas tersebut,” ungkap Syarwani.
(*)
Penulis: Edy Nugroho
Selesaikan Ganti Rugi Pencamaran di Pulau Bunyu - Bulungan Kaltara, Perusahaan Diberi Waktu Sepekan |
![]() |
---|
Diduga Keracunan Menu Makanan Bergizi Gratis, Dua Siswa SMA Tanjung Selor Kaltara Masuk IGD RSDSS |
![]() |
---|
Buka Uji Kompetensi Pejabat Tinggi Pratama, Bupati Bulungan: Siapkan Pimpinan Cerdas dan Responsif |
![]() |
---|
Pertumbuhan Ekonomi Bulungan Capai Sebesar 5,54 Persen, Tertinggi di Kalimantan Utara |
![]() |
---|
Berhasil Melaju ke Babak Final, Tim Sigma Allstar akan Hadapi Samseng Esport dari Bulungan Kaltara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.