Berita Tarakan Terkini
Ketua TPPS Tarakan Optimis Stunting Bisa di Bawah 14 Persen, Tahun 2024 Target BUMN Ikut Dilibatkan
Sebagai Ketua TPPS Tarakan Efendhi Djurparianto sangat optimis di tahun 2024 jumlah stunting di Tarakan targetnya lampaui nasional, capai 14 persen.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Tarakan optimis tahun 2024 mendatang angka stunting Tarakan bisa melampaui ditarget nasional yang dicanangkan 14 persen.
Dikatakan Wakil Wali Kota Tarakan, Effendhi Djuprianto, sekaligus Ketua TPPS Tarakan, tahapan saat ini stunting sedang audit kedua dan harapannya stunting di akhir tahun Desember 2023 bisa turun lagi.
“Saat ini sudah bukan SSGI dan saat ini disebut MKI. MKI nanti akan adakan survei termasuk di antaranya adalah audit kedua, diharapkan di November hasil sudah keluar hasil MKI Tarakan apakah turun lagi,” papar Effendhi Djuprianto.
Apalagi saat ini intervensi sudah dilaksanakan. Ada dua intervensi, pertama di dinas sesuai tupoksi dan sudah didukung anggaran pempus, kemudian anggaran pemda, dan lainnya sedang meminta bantuan kepada Bapak Asuh. Juga mengadakan kegiatan sekaligus antara stunting mendorong agar ada pejabat maupun eprusahaan membantu yang bersangkutan.
Baca juga: Tuntaskan Stunting, Lantamal XIII Tarakan Bagikan Ratusan Paket Sembako Bagi Warga di Tanjung Pasir
“Contohnya ada orang memiliki anak tidak ada pekerjaan dan diberikan pekerjaan agar berpenghasilan sehingga nanti dipantau tahap pertama dibantu peningkatan gizi. Kedua, setelah berpenghasilan bisa penuhi kebutuhan dan tidak ada ketergantungan dengan program pemerintah,” terangnya.
Ia sebagai Ketua TPPS Tarakan juga punya anak asuh dari lingkup keluarga. Ada 4-5 orang ikut diakomodir dan dalam satu keluarga ada 2 anak. Ia berharap yang diasuh nanti bisa mandiri secara ekonomi dan polanya diubah sehingga tidak lagi bergantung pada subsidi pemerintah.
Ia juga membeberkan, kendala lain ada kesulitan seperti orang tidak mampu tidak tersentuh bantuan jika tidak ber-KTP Tarakan. Sehingga tak bisa tersentuh program dinas. Untuk itu agar bisa terakomodir, masyarakat wajib terdata sebagai warga Tarakan.
“Yang saya tampung itu tidak ber-KTP Tarakan,” paparnya. Kembali ke angka stunting update terakhir 15,6 persen untuk Tarakan dan saat ini fokus mengejar penuruna tiga persen. Ia berharap nanti bisa turun di bawah 13 persen. Secara nasional 2024 14 persen target penurunaN stunting.
“Nasional 21 persen, Tarakan 15 persen. Mudahan kebersaman lintas sektor, pengusaha, masyArakat kita bisa landing lebih cepat. Insya Allah melampuai target nasional di bawah 14 persen. Pembangunan tidak pemerintah daerah saja tapi termasuk pengusaha di Tarakan supaya bantu program pak wali kaitan 16 visi misi,” paparnya.

Dari pengusaha kontribusi ada pejabat vertikal dan seluruh lintas sektor lainnya ikut terlibat. Di antaranya seperti Pelindo, Pertamina masuk BUMN. Pertamina ada Pertamina EP dan Patra Niaga termasuk BI.
“Kami masih coba dekati yang lain lagi dan mudahan 2024 dari semua BUMN bisa ikut semua menyusul Pertamina dan lainnya. InsyaAllah Tarakan, luasan tidak besar, tingkat kegiatan usaha lumayan, mudahan kita landing lebih cepat,” paparnya.
Titik rawan menjadi PR masih di Kecamatan Tarakan Timur yakni Pantai Amal dan Kecamatan Tarakan Tengah di Sebengkok dan Selumit Pantai.
“Sebengkok dan Selumit Pantai itu wilayah pesisirnya,” tukasnya.
(*)
Penulis: Andi Pausiah
TPPS Tarakan
stunting
Tarakan
Wakil Wali Kota Tarakan
Effendhi Djuprianto
Bapak Asuh
gizi
Sebengkok
Selumit Pantai
TribunKaltara.com
Hari Kesatuan Gerak PKK ke-53, Tekankan Fokus Pendidikan, Kesehatan, dan Pengentasan Narkotika |
![]() |
---|
Wali Kota Tarakan Lantik Empat Kepala Dinas Isi Jabatan yang Sempat Kosong |
![]() |
---|
Sosialisasi Seleksi Calon Anggota KPID Kaltara, Tim Pansel Cari 7 Orang yang Berintegritas |
![]() |
---|
Warga Tarakan Sudah bisa Beli Tiket Kapal Pelni Lewat Online, Berikut Langkah-langkahnya |
![]() |
---|
Forum Komunikasi Tarakan Laksanakan P4GN, Satukan Persepsi untuk Rencana Aksi Daerah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.