Liga Inggris

Liverpool Ngotot Kasus Manchester City Langgar FFP Segera Dituntaskan, Punya Target Khusus

Liverpool menjadi yang terdepan agar kasus pelanggaran Financial Fair Play atau FFP Premier League oleh Manchester City segera diselesaikan.

Editor: Fawdi
TribunKaltara.com/Cornel Dimas Satrio K
Man City vs Liverpool. (TribunKaltara.com/Cornel Dimas Satrio K) 

TRIBUNKALTARA.COM - Liverpool menjadi yang terdepan agar kasus pelanggaran Financial Fair Play atau FFP Premier League oleh Manchester City segera diselesaikan.

Klub Manchester City tengah dirundung masalah, klub kaya raya itu didakwa melanggar regulasi Financial Fair Play atau FFP.

Kesimpulan itu disampaikan oleh panel independen Premier League yang menyatakan Manchester City melanggar 115 regulasi FFP sejak musim 2009/2010.

Pelanggaran regulasi FFP itu membuat sejumlah pihak mendorong agar Manchester City segera diberikan sanksi.

Sebab klub Liga Inggris lainnya yakni Everton dikenakan sanksi pengurangan poin sebesar 10 poin karena melanggar1 regulasi Financial Fair Play.

Sejumlah sanksi pun disebut akan diberikan kepada Manchester City buntut pelanggaran regulasi FFP.

Mulai dari pengurangan poin dan relegasi dari Liga Inggris, hingga pencabutan gelar juara Premier League.

Terbaru klub Liga Inggris, Liverpool mendorong agar pihak panel independen segera merampungkan kasus yang dialami oleh Manchester City.

Bahkan rival Manchester City menargetkan agar investigasi dan sanksi dapat diberikan sebelum musim baru dimulai.

"Liverpool menjadi pendorong agar kasus FFP Manchester City segera diselesaikan," tulis laporan Kieran Maguire.

"Pihak Liverpool ingin ada putusan sanksi sebelum musim baru," sambungnya.

Diketahui jika sanksi yang diberikan kepada Manchester City adalah pencabutan gelar juara Liga Inggris maka dapat menguntungkan Liverpool.

Sebab dalam beberapa musim Liverpool berakhir sebagai runner up dan Manchester City menjadi juara, seperti di musim 2013/2014, 2018/2019 dan 2021/2022.

 

UEFA Ingatkan Premier League

Manchester City terancam sanksi karena langgar 115 regulasi Financial Fair Play atau FFP, UEFA malah peringati Premier League

Dua klub Liga Inggris yakni Chelsea dan Manchester City tengah jadi sorotan.

Hal itu tak terlepas dari dakwaan panel independen Premier League yang menyatakan keduanya melanggar regulasi Financial Fair Play atau FFP.

Sorotan utamanya mengarah kepada Manchester City, sebab ada 115 dakwaan pelanggaran FFP kepada klub kaya raya itu.

Selain jumlah dakwaan yang fantastis, Manchester City juga disebut-sebut bakal mendapatkan sanksi tegas.

Salah satunya yang menjadi bahan perbincangan ialah dicabutnya gelar juara Liga Inggris dari tangan Manchester City.

Diketahui sejak musim 2009/2010 atau musim dimulainya dakwaan pelanggaran FFP, Manchester City sudah menjuarai 7 gelar Premier League.

Karena itu sejumlah pihak menantikan sanksi yang akan diterima Manchester City.

Terlebih klub lain yakni Everton sudah mendapatkan sanksi pengurangan 10 poin walau hanya didakwa melanggar satu regulasi FFP.

Meski dinantikan, badan sepakbola di Eropa yakni UEFA justru mengingatkan Premier League.

Sebab menurut UEFA, apapun langkah yang akan diterapkan Premier League akan berdampak pada kegaduhan di antara klub Liga Inggris.

"UEFA telah memperingatkan, apapun hasil dari dakwaan kepada Manchesrer City akan berdampak pada klub Premier League lainnya," tulis laporan Manchestereveningnews.co.uk

Sementara itu eks pelatih Manchester City yakni Manuel Pellegrini tak terima dengan dakwaan kepada mantan klubnya.

Tak hanya itu, Manuel Pellegrini, yang berhasil membawa Manchester City juara pada 2013/2014, juga menyebut sanksi pencabutan gelar juara Liga Inggris tak masuk akal.

"Hal itu tidak adil, menurut saya perbedaan anggaran juga tidak terlampau jauh," ujar Manuel Pellegrini.

"Saat saya menjadi pelatih, klub lain seperti Chelsea, Manchester United dan Liverpool juga Arsenal juga melakukan belanja besar-besaran," ungkapnya.

 

Protes Manuel Pellegrini 

Manchester City terancam mendapatkan sanksi akibat melanggar regulasi Financial Fair Play atau FFP.

Diketahui panel independen Premier League sebelumnya telah mendakwa Manchester City melanggar 115 regulasi FFP.

Sejumlah sanksi pun disebut akan diterima Manchester City jika terbukti melanggar regulasi tersebut.

Seperti halnya pencabutan gelar juara Liga Inggris hingga pengurangan poin.

Diketahui dakwaan melanggar Financial Fair Play dimulai sejak musim 2009/2010.

Di mana semenjak musim itu Manchester City berhasil meraih gelar juara sebanyak 7 kali.

Walau demikian sanksi pencabutan gelar juara Liga Inggris atau trofi Premier League disebut sangat kecil untuk diterapkan.

Sebaliknya Manchester City berpeluang mendapatkan sanksi pengurangan poin hingga relegasi ke kasta kedua Liga Inggris.

Manchester City juara Premier League Liga Inggris musim 2020/2021. (Twitter / @ManCity)
Manchester City juara Premier League Liga Inggris musim 2020/2021. (Twitter / @ManCity) (Twitter / @ManCity)

Baca juga: Argentina Dikalahkan Uruguay, Pujian Lionel Messi untuk Striker Liverpool Darwin Nunez

Sementara itu Mantan Pelatih Manchester City Manuel Pellegrini tak terima jika gelar juara Liga Inggris dicabut dari Manchester City.

Sebab menurutnya gelar juara diraih dengan penuh kerja keras dan tak semudah itu dicabut.

Adapun Manuel Pellegrini berhasil membawa Manchester City meraih trofi Premier League pada musim 2013/2014 dan berhasil mengalahkan Liverpool dari persaingan.

Manajer Manchester City Manuel Pellegrini
Manajer Manchester City Manuel Pellegrini (Kompas.com)

"Juara Liga Inggris tidak bisa dicabut begitu saja," ujar Manuel Pellegrini dikutip Manchestereveningnews.co.uk

"Tak terbayangkan rasanya gelar juara dicabut, adapun runner-up juga tak akan merasa menjadi juara jika itu terjadi," ujarnya.

"Sepakbola adalah tentang momen, kamu harus memenangkannya di lapangan," ungkapnya.

 

Gelar Juara Manchester City Dicabut?

Simak peluang Liverpool mendapatkan trofi Liga Inggris jika Manchester City mendapatkan sanksi usai didakwa melanggar regulasi Financial Fair Play atau FFP.

Klub Everton harus menghadapi kenyataan pahit setelah dinyatakan bersalah dan melanggar regulasi Financial Fair Play atau FFP.

Diketahui Everton dinyatakan bersalah oleh panel independen Premier League soal laporan keuangan.

Di mana laporan keungan Everton disebut melanggar regulasi Financial Fair Play atau FFP.

Akibatnya Everton kini mendapat sanksi pengurangan 10 poin di Liga Inggris.

Tak hanya Everton, ada dua klub lain yang berpotensi mendapatkan sanksi terkait pelanggaran Financial Fair Play atau FFP.

Yakni Chelsea dan Manchester City.

Chelsea vs Man City
Chelsea vs Man City (TribunKaltara.com)

Baca juga: Everton Dihukum Pengurangan 10 Poin, Terjun Bebas ke Zona Degradasi, The Toffees Ajukan Banding

Khusus untuk Manchester City, klub kaya rasa itu didakwa melanggar 115 regulasi Financial Fair Play atau FFP.

Hal itu terjadi dalam beberapa musim terakhir di Liga Inggris.

Sejumlah pihak mendorong agar Manchester City diberi sanksi, termasuk pencabutan gelar juara Liga Inggris.

Diketahui dalam beberapa tahun terakhir Manchester City meraih titel juara Liga Inggris pada musim 2017/2018, 2018/2019, 2020/2021, 2021/2022, dan 2022/2023.

Jika sanksi yang diberikan adalah pencabutan gelar juara, bukan tidak mungkin klub urutan kedua seperti Liverpool di musim 2018/2019 dan 2021/2022 menjadi penggantinya.

Pemain Manchester City Bernardo Silva. (Instagram/@bernardocarvalhosilva)
Pemain Manchester City Bernardo Silva. (Instagram/@bernardocarvalhosilva) (Instagram/@bernardocarvalhosilva)

Baca juga: Everton Diduga Langgar FFP, The Toffees Bakal Kena Sanksi Pengurangan 12 Poin Liga Inggris?

Walau demikian, laporan terbaru di Inggris menyebutkan peluang sanksi kepada klub seperti pencabutan gelar juara kecil dilakukan.

Adapun potensi sanksi terbesar yang akan didapatkan oleh Manchester City atau Chelsea ialah pengurangan 30 poin di Liga Inggris dan relegasi ke kasta kedua.

"Sanksi berlaku surut seperti pencabutan gelar juara kecil kemungkinan akan diterapkan," tulis laporan Liverpoolecho.co.uk

"Sebaliknya pengurangan 30 poin dan relegasi dari Premier League sangat mungkin dihadapi Manchester City dan Chelsea," tulisnya.

 

Peluang Sanksi

Manchester City dan Chelsea berpeluang menyusul Everton mendapatkan sanksi dari panel independen soal pelanggaran aturan FFP di Premier League.

Klub Liga Inggris, Everton resmi dijatuhkan sanksi oleh panel independen Premier League.

Hal itu didasarkan pada pelanggaran Financial Fair Play atau FFP yang dilakukan oleh Everton.

Sanski yang diberikan adalah pengurangan poin Liga Inggris hingga 10 poin.

Dengan begitu Everton kini duduk di zona degradasi klasemen Premier League dengan raihan 4 poin.

Walau mendapatkan sanksi, Everton akan mengajukan banding, sebab Everton menilai sanksi yang diberikan tidak adil.

Setelah Everton dikenakan sanksi pengurangan poin kini pihak panel independen masih menyelidiki pelanggaran FFP oleh dua klub Liga Inggris lainnya.

Kini desakan agar Manchester City dan Chelsea dikenakan hukuman Financial Fair Play juga menguat.

Mengingat Manchester City didakwa melanggar 115 aturan Financial Fair Play.

Walau sampai saat ini belum ada sanksi yang diberikan kepada Manchester City.

Laporan dari Inggris menyebutkan Manchester City dan Chelsea berpeluang mendapatkan sanksi pengurangan 30 poin atau relegasi dari Premier League.

Jika itu terjadi maka Manchester City dan Chelsea bakal bermain di kasta kedua di Liga Inggris.

"Setelah pengurangan 10 poin untuk Everton diberikan," tulis laporan thetimes.co.uk

"Kini peluang pengurangan 30 poin atau relegasi untuk Chelsea dan Manchester City menguat diterapkan," sambungnya.

 

(*)

Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com

Follow Twitter Tribun Kaltara Redaksi

Follow Instagram tribun_kaltara

TikTok tribunkaltara.com

YouTube Shorts TribunKaltara.com

Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved