Berita Malinau Terkini

Modal Router Bekas, Guru di Pedalaman Malinau Bangun Pembelajaran Digital Tanpa Internet

Hanya bermodal router bekas, guru di Long Sule pedalaman Malinau bangun pembelajaran digital tanpa internet, raih penghargaan Anugerah Kemdikbud RI

Penulis: Mohamad Supri | Editor: Cornel Dimas Satrio
TRIBUNKALTARA.COM / HO-WAWAN PRIANTORO
Guru SMA 13 Malinau, Wawan Priantoro saat memaparkan konsep pembelajaran digital tanpa internet yang diadopsi sekolahnya yang tak terjangkau akses di Malinau, Kalimantan Utara. (TRIBUNKALTARA.COM / HO-WAWAN PRIANTORO) 

TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU - Hanya bermodal router bekas, guru di Long Sule pedalaman Malinau bangun pembelajaran digital tanpa internet, raih penghargaan Anugerah Kemdikbud RI.

Guru SMA Negeri 13 Malinau di Long Sule, Kecamatan Kayan Hilir, Kabupaten Malinau menerima penghargaan sebagai guru berdedikasi pada Peringatan Hari Guru Nasional 2023 oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Wawan Priantoro, guru sejarah yang aktif mengajar di SMA Negeri 13 Malinau sejak 2018 ini, mendapatkan apresiasi setelah memaparkan inovasi pembelajaran digital tanpa internet.

SMA Negeri 13 Malinau merupakan satuan pendidikan yang berada di Desa Long Sule, sebuah daerah yang dikenal sebagai desa di ujung Kabupaten Malinau wilayah Kecamatan Kayan Hilir.

pembelajaran digital tanpa internet di SMAN 13 Malinau 301123_4
Keseharian penggunaan LMS yang dikembangkan Wawan Priantoro di SMAN 13 Desa Long Sule, Kecamatan Kayan Hilir, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara. (TRIBUNKALTARA.COM / HO-WAWAN PRIANTORO)

Akses dan prasarana serba sulit di wilayah tersebut, membuat Wawan Priantoro berinisiatif membangun manajemen sistem pembelajaran alias Learning Management System untuk anak didiknya.

Terobosan ini lahir bermodal sebuah perangkat jaringan, router bekas yang dibawa dari ibu kota Malinau untuk dikembangkan oleh Wawan secara mandiri di Long Sule.

"Awalnya, cuma modal router bekas Indihome yang saya bawa dari kota. Memang sudah saya rencanakan untuk coba-coba rencana pembelajaran digital tanpa internet di Long Sule," ujar Wawan Priantoro saat diwawancarai TribunKaltara.com, Kamis (30/11/2023).

Gagasan yang menjadi cikal bakal program inovasi tersebut berawal dari kekhawatiran Wawan, peserta didik di remote area bakal tertinggal progres pembelajaran.

Terutama, dengan lahirnya model pembelajaran Merdeka Belajar yang sebagian besar bertumpu pada kemandirian siswa.

Kemandirian siswa hanya dapat terealisasi dengan ketersediaan prasarana memadai seperti di daerah perkotaan.

"Konsep Merdeka Belajar ini erat kaitannya dengan pembelajaran digital," katanya.

"Siswa didukung ketersediaan materi pembelajaran memadai, sementara sebagian daerah kita belum dijangkau akses internet," tambah Wawan.\

Baca juga: 20 Pantun Hari Guru Nasional 2023, Bisa Jadi Ucapan Apresiasi kepada Guru Kelas, Yuk Bagikan!

Cara kerja pembelajaran digital tanpa internet

LMS yang dikembangkan Wawan Priantoro sederhana, mengandalkan router sebagai access poin yang tersambung ke sebuah perangkat sebagai server.

Server berfungsi sebagai wadah untuk menyimpan bahan-bahan ajar. Seperti aneka video pembelajaran, buku bacaan digital, hingga materi tugas.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved