Sosok Jurnalis Senior Super Humble itu Telah Tiada: Selamat Jalan Mas Bechi!

Kabar duka dirasakan keluarga besar Tribun Kaltim saat mendengar salah satu perintis lahirnya Tribun Kaltim, yakni Achmad Subechi dipanggil Sang Kuasa

|
Editor: Sumarsono
HO
Kabar duka dirasakan keluarga besar Tribun Network, khususnya Tribun Kaltim saat mendengar salah satu perintis yang juga Pemred ketiga Tribun Kaltim, yakni Achmad Subechi dipanggil Sang Kuasa pada Minggu (3/12/2023). 

Kami yakin bahwa Mas Bechi pergi dengan husnul khotimah.

Secara fisik, barangkali Mas Bechi sudah lama meninggalkan Tribun Kaltim untuk berkarya di tempat lain.

Namun sesungguhnya, meski ia tak lagi di dekat kami, namun banyak value yang telah melekat di Tribun Kaltim.

Mas Bechi boleh tak lagi di Tribun Kaltim sejak 2014, namun ruang-ruang diskusi di Tribun Kaltim, utamanya di redaksi tak pernah lepas dari seorang Ahmad Subechi.

Baca juga: Anugerah Mata Lokal Award Tribun Network untuk Indonesia, Tiga Kementerian jadi Kolaborator Terbaik

Orangnya boleh jadi takikut dalam diskusi, namun nilai-nilai tentang bermedia yang ditanamkan Pemred Flamboyan yang super humble ini selalu menjadi warna dan tak jarang mewarnai keputusan yang kami ambil.

Dengan tangan dingin Mas Bechi berikut gaya kepemimpinannya yang khas, harus diakui bahwa selama enam tahun kepemimpinannya (2008-2014) Tribun Kaltim tengah berada di puncak kejayaan secara subtantif.

Selain bicara soal bisnis media, cara Mas Bechi menjalin relasi dengan berbagai entitas di Kalimantan Timur membuat nyaris semua kami bangga melekatkan label Tribun Kaltim di belakang nama kami.

Mas Bechi yang kurus kering dan paling gemar namun paling takut dengan kisah-kisah hantu itu juga mampu membuat orang-orang penting di Kalimantan Timur, mulai pejabat, pengusaha, TNI/Polri dan tokoh masyarakat menaruh respect terhadap Tribun Kaltim.

Di bawah nakhoda Mas Bechi, Tribun Kaltim adalah ruang diskusi yang asyik bagi mereka yang ingin bicara soal memajukan peradaban sekaligus meletakkan cita-cita ke depan Kalimantan Timur.

Meski kadang membuat kami kesal lantaran disandera Mas Bechi untuk sekadar mendengar dongengnya hingga larut pagi, namun harus diakui, kami semua merasa sangat bangga ber-Tribun Kaltim.

Barangkali, di era Mas Bechi era disrupsi media belum seradikal saat ini sehingga dengan gayanya yang kalem namun keras dalam prinsip.

Mas Bechi mampu menjadikan Tribun Kaltim benar-benar membumi dan mampu menjadi dirijen dalam setiap orkestrasi di Bumi Etam.

Baca juga: Momen Hari Pers Nasional 2022, CEO Tribun Network Ungkap Hal yang Hilang di Tengah Disrupsi Digital

Itulah satu alasan mengapa meski sudah berkarier dan mendedikasikan karyanya di tempat lain, namun standar yang telah ditetapkan dan dibangun Mas Bechi adalah arah yang ingin kami tuju untuk kembali.

Nilai-nilai yang ditinggalkan Mas Bechi adalah spirit bagi kami untuk membangun kembali kejayaan Tribun Kaltim, dengan tantangan dan juga situasi yang tentu sangat berbeda dibanding medio 2008-2014.

Nilai yang ditinggalkan Mas Bechi, yang berangkali selama ini terselip di tumpukan koran-koran bekas dan arsip release yang menumpuk di ruang redaksi harus kami rangkai kembali.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

BERSAMA RAMADAN DI ERA DIGITAL

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved