Berita Tarakan Terkini

Tahun 2024 Terima Mahasiswa Fakultas Kedokteran, Begini Penjelasan Rektor UBT Adri Patton

Putra dan putri daerah Kalimantan Utara dapat mendaftar jadi mahasiswa dan mahasiswa Fakultas Kedokteran di UBT.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH
Rektor Universitas Borneo Tarakan, Prof. Adri Patton. 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKANRektor UBT (Universitas Borneo Tarakan) membenarkan tahun 2024, pihaknya siap membuka penerimaan mahasiswa untuk Fakultas Kedokteran.

Ini setelah perjalanan panjang perjuangan bersama akhirnya, putra dan putri daerah Kalimantan Utara bisa mendaftar sebagai mahasiswa dan mahasiswi kedokteran di Kalimantan Utara

Dikatakan Rektor UBT Prof Adri Patton, tepatnya pada Selasa (5/12/2023), pihaknya sudah mengajak Gubernur Kaltara, Wali Kota Tarakan dan berbagai unsur lainnya.

Adri Patton mengakui juga sudah berkoordinasi dengan Dirjen Pendidikan Tinggi dan Ristek dan dalam waktu dekat akan menerima undangan dari pihak dirjen untuk menerima SK.

Baca juga: Kabar Gembira! Tahun Depan Universitas Borneo Tarakan Buka Fakultas Kedokteran, Kuota 50 Mahasiwa

“Jadi pada intinya kita tinggal menunggu SK. Saya perkirakan mungkin 2-3 minggu, atau paling tidak awal Januari kita sudah menerima SK dan kita akan siap menerim mahasiswa baru. Ini suatu berita gembira,” terang Adri Patton.

Tahap awal direncanakan akan menerima mahasiswa sebanyak 50 orang dan namun tidak menutup kemungkinan jika ada kuota 40-45 orang, maka angka itu yang disiapkan.

“Kami akan minta 45. Dan kemudian nanti terbagi, 5 provinsi, 5 di kabupaten dan kota. Berarti ada 30 kuota untuk putra daerah.Sisanya 10 atau 15 diwajibkan dilempar ke nasional,” ujar Adri Patton

Ia berharap dari nasional dan dari daerah bisa memenuhi target kuota mahasiswa yang disiapkan untuk Fakultas Kedokteran tahun ini. “Kami upayakan berjalan. Fakultas Kedokteran ini buka di UBT, maka UBT akan seperti gula di sarang semut. Karena banyak orang mau masuk Fakultas Kedokteran itu kan sulit. Kalau kita anak-anak Kaltara bersaing dengan anak-anak dari Jawa tentu kita kalah,” paparnya.

Sehingga lanjutnya, ia berharap kebijakan Menteri dan Dirjen, untuk penerimaan 40-45 mahasiswa diprioritaskan seperti porsi disampaikan.

Gedung Laboratorium pendukung Fakultas Kedokteran di Universitas Borneo Tarakan.
Gedung Laboratorium pendukung Fakultas Kedokteran di Universitas Borneo Tarakan. (TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH)

Dari sisi infrastruktur, saat ini laboratorium sudah ada disiapkan. Dan kemudian sudah menadatangani kontrak pra Dipa untuk pembangunan Fakultas Kedokteran lengkap dengan laboratoriumnya.

“InsyaAllah karena ini SBSN, cukup, pembangunan itu akan selesai dalam setahun dan nanti tahun kedua, sudah bisa digunakan oleh Fakultas Kedokteran,” ujarnya.

Dalam hal ini, Gubernur Kaltara sudah menunjuk Rumah Sakit dr.H.Jusuf SK sebagai rumah sakit pendidikan dan ia berterima kasih kepada Gubernur dan Wali Kota yang saat ini sudah menyekolahkan 12 orang dokter untuk mengambil biomedik.

“Sekarang sudah kuliah diberi beasiswa oleh Pak Gubernur dan Pak Wali Kota disekolahkan, dikuliahkan di UGM. Dan setelah mereka kembali, mereka nanti akan menjadi dosen Fakultas Kedokteran. Memang prosesnya lambat, kita sudah berusaha mengumumkan sebagainya, orang gak ada mau ke Tarakan,” ujarnya.

Ia melanjutkan untuk penyediaan tenaga dosen sementara sambil bekerja sama dengan UGM untuk penyediaan tenaga dosen. Dosen nanti akan datang ke UBT dan bermacam-macam bentuknya dalam penyampaian materi kuliah.

“Macam-macam. Ada yang online, ada yang datang ke sini, Hybrid. Termasuk laboratorium yang di bawah dan yang digunakan di rumah sakit, bisa juga di RSUKT, gak ada masalah itu akan berjalan baik. Untuk jumlah dosen 26 dari UGM belum dari dokter di rumah sakit di sini yang diarahkan oleh Pak Gubernur dan Pak Wali Kota,” tukasnya.

(*)

Penulis: Andi Pausiah

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved