Berita Bulungan Terkini

Kebutuhan Beras Pekerja di KIHI Capai 30 Ton per Hari, Produksi Padi di Bulungan Belum Mencukupi

Kurang lebih 100.000 tenaga kerja bakal terserap di beberapa perusahaan yang masuk di KIPI di Tanah Kuning-Mangkupadi, Bulungan, Kaltara.

Penulis: Edy Nugroho | Editor: M Purnomo Susanto
TribunKaltara.com
Kawasan industri di Tanah Kuning-Mangkupadi yang telah berprogres pembangunannya. 

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR – Kurang lebih 100.000 tenaga kerja bakal terserap di beberapa perusahaan yang masuk di Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) di Tanah Kuning-Mangkupadi, Tanjung Palas Timur, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara.

Dari proyeksi ini, kebutuhan pokok untuk ke kawasan industri tersebut pun akan semakin meningkat.

Kebutuhan beras misalnya. Menurut Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bulungan, Risdianto, kebutuhan beras untuk pekerja di Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) Tanah Kuning, diproyeksikan mencapai 30 ton per hari.

“Diperkirakan ke depannya ada sekitar 100 ribu pekerja di kawasan industri. Kalau dihitung, 1 orang kebutuhannya 0,3 kilogram beras per hari, maka total kebutuhannya sekitar 30 ton per hari,” kata Risdianto, baru-baru ini.

Baca juga: Mudahkan Mobilitas Petani, Bulungan Terus Kebut Jalan Usaha Tani, Simak Penjelasan Terbaru Syarwani

Potret proyeksi tersebut dinilai menjadi tantangan bagi ketahanan pangan Kabupaten Bulungan. Mengingat jumlah produksi padi sawah di Bulungan rata-rata 4 ton per hektare.

“Artinya produksi pertanian lokal belum cukup untuk kebutuhan pangan di sana (KIHI) Tanah Kuning,” ungkapnya.

Berkenaan dengan itu, Risdianto mengajak semua pihak terutama petani untuk mengubah pola pikir. Para petani lokal diharap menanam padi tidak hanya untuk kebutuhan konsumsi pribadi saja, melainkan juga sebagai sumber pencaharian ekonomi.

“Tugas kita semua untuk mengubah mindset menanam hanya untuk makan, agar para petani lebih termotivasi mengembangkan komoditi pertanian,” ujar Risdianto yang baru-baru ini turut mendampingi bupati meninjau kawasan industri tersebut.

Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat produksi beras lokal di Bulungan justru mengalami penurunan pada tahun ini. Angka penurunan mencapai 757 ton, atau dari 6.892 ton menjadi 6.134 ton.

Informasi yang media himpun, penurunan produksi beras juga hampir merata pada semua daerah di Kaltara. Penurunan paling dalam terjadi di Nunukan sebesar 2.832 ton, atau dari 7.674 ton menjadi 4.842 ton.

Baca juga: Saksikan Langsung Peledakan, Bersama Presiden MADN, Wabup Bulungan Tinjau Pembangunan PLTA Tugu Lima

BPS kemudian mencatat penurunan beras di Tana Tidung sebesar 91,96 ton, atau dari 336 ton menjadi 244 ton. Terakhir, penurunan produksi beras di Tarakan sebesar 8,27 ton, atau dari 36,52 ton menjadi 28,25 ton.

Kabupaten Malinau menjadi satu-satunya daerah yang catatkan pertumbuhan produksi beras, namun persentasenya tergolong kecil di bawah satu persen. Produksi beras di daerah ini naik 23 ton, atau dari 3.161 ton menjadi 3.185 ton. (*)

Penulis: Edy Nugroho

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved