Berita Tarakan Terkini

Alokasi ADK Stunting Rp 4 Miliar Bagi 20 Kelurahan, Targetkan 3 Wilayah Jadi Prioritas Tahun Depan

Anggaran Dana Kelurahan bagi stunting tiap kelurahan di Tarakan masing-masing mendapatkan Rp 200 juta, 70 persen untuk fisik dan 30 untuk pemberdayaan

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH
Effi Susanti, Kabid BPM Bappeda Litbang Tarakan. 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Tahun 2023, total Anggaran Dana Kelurahan (ADK) untuk penanganan stunting mencapai Rp4 miliar. Anggaran itu dialokasikan untuk setiap Kelurahan.

Dikatakan Effi Susanti, Kabid BPM Bappeda Litbang Tarakan, masing-masing Kelurahan menerima ADK Rp200 juta.

“Untuk masing-masing Kelurahan mendapatkan Rp 200 juta. Jadi, 200 juta terbagi 70 persen untuk fisik, 30 persen untuk pemberdayaan,” papar Effi Susanti.

Namun secara umum anggaran khusus untuk pelaksanaan program PMT di pemberdayaan dialokasikan Rp60 juta. Itu diperuntukkan melakukan sosialisasi serta PMT secara langsung.

Baca juga: Evaluasi ADD dan Kinerja Desa, Sekda Malinau Sebut 2 Prioritas Tahun 2023, Singgung Soal Stunting

“Anggaran berasal dari APBD tahun 2023. Sudah direncanakan. Kemarin pernah kita dapat 2018/2019 kita dapat anggaran dana kelurahan karena ada covid kemarin anggaran tidak turun, jadi baru di 2023 ini sekitar Rp 4 miliar. Untuk semua Kelurahan rata-rata Rp200 juta per satu kelurahan,” beber Effi Susanti.

Untuk realisasinya saat ini masih terus berprogres sampai akhir tahun. Ia juga menjelaskan bahwa pembagian anggaran khusus fisik dialokasikan 70 persen dan 3 persen untuk pemberdayaan.

“Karena, fisik di sini bisa dimasukkan misalnya dana RT yang terbagi 3 item untuk drainase, jalan lingkungan dan satu lagi PJU. Untuk masing masing kelurahan beda, tergantung nanti berapa RT masing-masing kelurahan dan posyandu. Di situ nanti anggarannya beda-beda,” paparnya.

Ia juga menegaskan mengapa porsi 70 persen untuk fisik dan 30 persen pemberdayaan karena sudah ada regulasi dari pusat dan juga ada diatur dalam perwali.

Untuk diketahui, angka stunting di Tarakan masih tinggi. Data terakhir 15,6 persen. 15,6 persen. Sehingga ia berharap dari perbankan juga bisa ikut membantu melalui CSR mengingat APBD terbatas.

ILUSTRASI - Stunting di Kalimantan Utara. (Kolase TribunKaltara.com / kemkes.go.id)
ILUSTRASI - Stunting di Kalimantan Utara. (Kolase TribunKaltara.com / kemkes.go.id) (Kolase TribunKaltara.com / kemkes.go.id)

“Kami mengetuk pintu hati di perbankan dari sisi kesehatan dan CSR kami undang untuk kolaborasi. Tahun 2024 nanti ada SK wali kota lokus kita di Amal dan kedua di Selumit kemudian ketiga di Sebengkok. Karena angka stuntingnya masih tinggi dan target tahun 224 turun satu digit,” tegasnya.

Seperti diketahui target stunting menurun se-nasional 2024 adalah bisa tembus 14 persen. Sehingga melalui ADK yang dialokasikan ke 20 kelurahan diharapkan bisa menurunkan angka stunting di Tarakan.

(*)

Penulis: Andi Pausiah

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved