Jokowi Undang 690.822 Pemuda Bertalenta Jadi Calon ASN 2024, Simak Formasi dan Jadwal Pendaftarannya

TRIBUNKALTARA.COM - Presiden Jokowi mengundang 690.822 anak-anak muda bertalenta untuk menjadi Calon Aparatur Sipil Negeri atau CASN 2024, simak formasi dan jadwal pendaftaran.

Diberitan sebelumnya, Presiden Jokowi mengumumkan lowongan kerja melalui rekrutmen 2,3 juta CASN 2024, dan 690.822 khusus untuk generas muda bertalenta yang baru lulusa ( Fresh graduate ).

Didampingi Menpan RB Azwar Anas, Presiden Jokowi mengatakan, menghadapi distrupsi dan era digitalisasi birokrasi, Pemerintah membutuhkan lulusan baru atau Fresh graduate bertalenta.

Pada kesempatan yang sama, Presiden Jokowi juga menyampaikan, bahwa sesuai amanat undang-undang, Pemerintah membuka formasi untuk seleksi non ASN menjadi PPPK.

Rekrutmen CASN 2024 ini, ada 1,6 juta non ASN yang belum diangkat menjadi PPPK.

Untuk formasi PPPK lanjut Presiden Jokowi akan diprioritaskan untuk guru dan dosen, tenaga kesehatan, serta tenaga teknis sesuai kebutuhan.

Baca juga: Pemerintah Buka 2,3 Juta Lowongan Pegawai, Tes Calon ASN Dimulai Mei 2024, Cek Formasi Dibutuhkan

Total formasi CASN 2024 yang dibutuhkan sebanyak 2,3 juta, terdiri dari 1,6 juta untuk PPPK dan 690 ribu CASN 2024 khusus Fresh graduat atau yang baru lulus.

 “Kami mengundang telenta-talenta muda hebat untuk memanfaatkan peluang rekrutmen CASN 2024.

Mari bargabung menjadi bagian dari semangat reformasi birokrasi dan pelayan birokrasi yang berdampak baik bagi masyarakat,” tandasnya.

Jadwal Rekrutmen CASN 2024 dan Formasi

Menurut Menpan RB Azwar Anas, dari 2,3 juta formasi CASN 2024 ini, sepertiganya atau 690.822 diperuntukkan bagi para pemuda yang baru lulus atau Fresh graduate.

"Hari ini baru saja Bapak Presiden Jokowi mengumumkan pembukaan rekrutmen CASN 2024.

Totalnya 2.302.543, terdiri dari 690.822 untuk seleksi CASN umum atau Fresh graduate yang telah lama tidak dibuka (lowongannya)," kata dia.

Baca juga: BREAKING NEWS- Pemerintah Buka Rekrutmen 2,3 Juta CASN 2024, 690 Ribu Terbuka untuk Fresh Graduate

Sementara 1.611.727 formasi lainnya akan diisi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja ( PPPK ). 

Menurut Azwar Anas, kebijakan pengadaan CASN 2024 difokuskan pada pelayanan dasar.

Selain itu 2,3 juta formasi ini sekaligus menuntaskan pekerjaan rumah pemerintah mengenai tenaga honorer.

"Nanti akan kami sampaikan di belakang, yang totalnya 2.302.543," jelasnya.

Azwar Anas kemudian merinci formasi apa saja yang akan dibuka untuk rekrutmen CASN 2024.

Dari 2,3 juta lowongan CASN, sebanyak 429.183 di antaranya untuk instansi pusat.

Di dalamnya ada 207.247 lowongan kerja untuk CPNS Fresh graduate.

"Itu untuk dosen sebanyak 15.460 formasi, tenaga guru, tenaga kesehatan dan tenaga teknis sebanyak 191.787," ungkap Azwar Anas.

Kemudian untuk lowongan PPPK sebanyak 221.936.

Baca juga: Tak Ada Formasi Tenaga Teknis, Seleksi CASN di Pemprov Kaltara Tahun Ini Hanya untuk PPPK

Jumlah itu diperuntukkan bagi formasi tenaga guru, tenaga kesehatan, dan tenaga teknis.

Azwar Anas menambahkan, untuk seleksi CASN di daerah dibuka sebanyak 1.867.333.

"Yang terdiri atas CASN yang Fresh graduate atau umum sebanyak 483.575 formasi untuk tenaga teknis.

Kemudian PPPK sebanyak 1.383.758, yang terdiri dari tenaga guru sebanyak 419.146," tutur Azwar Anas.

"Kemudian tenaga kesehatan sebanyak 417.196 dan tenaga teknis sebanyak 547.416," kata dia.

Azwar Anas juga menyampaikan rekrutmen kali ini difokuskan pada pelayanan dasar yaitu tenaga guru dan tenaga kesehatan yang belum terpenuhi.

Di sisi lain, Azwar Anas mengungkapkan khusus di tahun 2024 ini pemerintah akan menggelar tiga kali tes ASN. Tes pertama dilakukan pada bulan Mei 2024.

Baca juga: Pendaftaran CASN PPPK Jabatan Fungsional Kesehatan Sudah Dimulai Pemkot Tarakan, Berikut Syaratnya

"Ini ditargetkan nanti bulan Mei sudah dilakukan tes. Jika belum, masih kosong lagi, masih bisa tes di berikutnya," ungkapnya.

Mayoritas formasi CASN 2024 adalah bidang digital.

Talenta-talenta unggul menurutnya, nanti ini untuk di Ibu Kota Nusantara sebagaimana arahan Presiden Jokowi.

Hal itu juga sejalan dengan upaya pemerintah memangkas birokrasi. (*)