Perundungan Siswa SMP di Tarakan

Orangtua Korban dan Pelaku Perundungan Siswa SMP di Tarakan Dihadirkan, Sepakat Damai

Polres Tarakan dan pihak sekolah akhirnya melakukan mediasi dengan menghadirkan para orangtua yang terlibat perundungan di SMP N 4 Tarakan.

|
Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH
Kasat Binmas Polres Tarakan AKP Budi Santoso mewakili Kapolres Tarakan melaksanakan proses mediasi semua pihak terlibat di SMPN 4 Tarakan, Rabu (10/1/2024). 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN- Pasca viral di media sosial perkelahian berujung perundungan melibatkan siswi SMP di Tarakan, Kasat Binmas Polres Tarakan bergerak cepat ke SMPN 4 Tarakan dan melaksanakan fasilitasi mediasi, Rabu (10/1/2024).

Kasat Binmas Polres Tarakan, AKP Budi Santoso mengatakan, pertemuan mediasi hari ini atas perintah Kapolres dan perwakilan Unit PPA .

Bersama Babinkamtibmas dan Babinsa melakukan koordinasi dengan Kepala SMPN 4 Tarakan terkait kejadian perkelahian siswa yang viral pada Senin kemarin.

“Kami sudah koordinasi dan sekolah sudah ada tindaklanjut. Orangtua murid dihadirkan.

Kronologinya berawal dari Senin kemarin, kalau dilihat dalam video viral di media sosial, seolah-olah satu saja korbannya yang dipukuli.

Setelah kami tanyakan ke masing-masing pelaku, ternyata hari Senin itu, saudara J kelas 8 memulai duluan memukul saudara M tiga kali ke kepalanya,” papar Kasat Binmas Polres Tarakan, AKP Budi Santoso.

Ia menyebutkan kejadian perselisihan pada Senin (8/1/2024) kemarin sekitar pukul 12.00 WITA.

Setelah kejadian, ada chat ke WA ajakan berkelahi.Dan dibalas oleh saudara J.

Akhirnya berjanjianlah kedua belah pihak bertemu hari Selasa (9/1/2024) pukul 14.00 WITA.

Baca juga: Kronologi Kasus Siswa SMP di Tarakan Alami Perundungan, Berawal dari Saling Olok Masalah Pacar

“Kemudian akhirnya Selasa ketemu dan masing-masing sepakat berkelahi. Permasalahan itu tidak diketahui sekolah dan tidak disampaikan juga ke sekolah.

Akhirnya terjadilah permasalahan di lapangan kemarin, masing-masing saat berkelahi semua membuka hijab.

Jadi masing-masing dengan sadar dan tahu mereka mau berkelahi dan saat berkelahi saudara J itu, dipukuli tanpa membalas makanya kalau dilihat korbannya hanya J.

Sebetulnya yang terjadi masing-masing adalah korban, masing-masing juga pelaku makanya hari ini dihadirkan semua,” papar Budi Santoso.

Semua orangtua yang anaknya terlibat dihadirkan hari ini untuk mencari solusi. Dan memang setelah ditanyakan kepada yang mendapatkan pemukulan tidak ada luka.

Akhirnya, disepakti masing-masing orangtua bahwa permasalahan ini diselesaikan secara damai, kekeluargaan agar tidak sampai terulang lagi.

“Sanksi sudah disampaikan sekolah. Saya sampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang respons,” jelasnya.

Poin disepakati pertama masing-masing pihak tidak keberatan dan tidak mengulang perbuatannya dan dalam hal ini siap menerima sanksi dari kepala sekolah berupa pembinaan.

Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Tarakan, Supardji dalam pertemuan mediasi bersama Kasat Binmas Polres Tarakan, Babinsa dan semua pihak terlibat dalam insiden, Rabu (10/1/2024).
Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Tarakan, Supardji dalam pertemuan mediasi bersama Kasat Binmas Polres Tarakan, Babinsa dan semua pihak terlibat dalam insiden, Rabu (10/1/2024). (TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH)

“Masing-masing sepakat diselesaikan kekeluargaan dan damai dan tidak saling menuntut dan diselesaikan di sini masalahnya.

Kemudian yang sudah memvideokan dihapus kami juga minta ke rekan-rekan meng-counter berita yang sudah viral,” tukasnya.

(*)

Penulis: Andi Pausiah

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved