Liga Italia
Hati-hati Inter Milan, Campione d’Inverno Bukan Jaminan Scudetto, Inzaghi Dihantui Siklus Buruk
Inter Milan dituntut hati-hati, status Campione d'Inverno bukanlah jaminan meraih Scudetto Liga Italia Serie A, Simone Inzaghi dhantui siklus buruk.
TRIBUNKALTARA.COM - Pemuncak klasemen Liga Italia Serie A sementara, Inter Milan dituntut berhati-hati, status Campione d’Inverno bukanlah jaminan meraih Scudetto, Simone Inzaghi dihantui siklus buruk.
Status Campione d’Inverno berhak disandang Inter Milan berkat penampilan impresif selama paruh musim Liga Italia Serie A.
Dari 19 pertandingan, Inter Milan baru sekali menelan kekalahan, 3 imbang, dan 15 menang.
Hasil tersebut menempatkan Inter Milan ke takhta puncak klasemen Liga Italia Serie A dengan 48 poin.
Klub berjulukan Nerazzurri itu unggul dua angka di atas Juventus yang mebuntuti di peringkat kedua dengan 46 poin.

Baca juga: Inter Milan Juara Paruh Musim Liga Italia, Inzaghi Punya Permintaan Khusus ke Lautaro Martinez cs
Namun Inter Milan perlu hati-hati, sebab Campione d’Inverno bukanlah jaminan Scudetto di akhir musim.
Terlebih, juru taktik Inter Milan, Simone Inzaghi punya siklus buruk pada paruh kedua musim.
CEO Inter Milan Beppe Marotta sudah mewanti-wanti Nerazzurri agar tidak terlena dengan status Campione d’Inverno.
Marotta menegaskan, Campione d’Inverno tidak menjamin apa pun bagi Inter Milan dalam perburuan gelar Serie A.
"Menjadi juara musim dingin seperti kemenangan yang sangat besar. Itu tidak berarti kami sudah memenangkan Scudetto.
Tetapi kami di sini hari ini untuk mengatasi kontroversi dan momen-momen panas tanpa kemarahan," ungkap Beppe Marotta kepada GR1 Radio, mengutip FCInterNews, Kamis (11/1/2024).
Bertstatus pemuncak klasemen sekaligus penantang kuat Scudetto, membuat Inter Milan kerap menghadapi ujian dari luar, terutama soal tudingan konspirasi.
Namun menurut Beppe Marotta, tudingan seperti itu selalu muncul untuk mengganggu konsentrasi klub.
"Saya telah berkecimpung dalam sepak bola sepanjang hidup saya. Perilaku semacam itu pasti selalu ada," katanya.

Baca juga: Inter Milan Siapkan Tawaran untuk Kompatriot Lionel Messi, Sang pemain Naik Daun di Liga Prancis
Ia mengingatkan kepada Inter Milan agar bisa menghadapi semua tekanan dari luar dengan kedewasaan.
"Kedewasaan, hati nurani, dan kompetensi harus memberi kita kekuatan untuk mengelola situasi ini sebaik mungkin," ucapnya.
"Kami harus tetap berada di jalur hebat yang sedang kami jalani ini," tambah Marotta.
Performa Inter Milan sejauh ini cukup membanggakan.
Meski tersingkir lebih awal di Coppa Italia, Inter Milan masih berpeluang meraih gelar Scudetto dan berjuang di fase knockout Liga Champions.
Menurut Beppe Marotta, performa apik Nerazzurri tak lepas dari kerja keras semua elemen di dalam tim.
"Tidak lebih dari buah dari budaya kerja yang hebat, rasa memiliki yang kuat, dukungan dari fans yang luar biasa dan klub yang solid," ucapnya.
"Saya yakin ini semua adalah komponen yang membantu kita menang. Kami akan mencoba memanfaatkannya semaksimal mungkin," tutup Marotta.

Baca juga: Stefano Sensi Sulit Bersaing di Inter Milan, Klub Juara Premier League Curi Kesempatan
Siklus buruk Simone Inzaghi
Selain tekanan dari luar, Inter Milan juga patut berhati-hati dengan siklus buruk yang menghantui Simone Inzaghi.
Pelatih asal Piacenza itu diketahui kerap kesulitan tampil konsisten ketika memasuki paruh kedua musim.
Bahkan penampilan tim besutan Simone Inzaghi pada paruh kedua musim selalu lebih buruk dari paruh pertama.
Secara statistik, Inter Milan memang tampil dominan di segala aspek.
Dari sisi produktivitas gol, Inter Milan yang paling sering mencetak gol di Liga Italia Serie A dengan total 44 gol.
Sedangkan dari sisi pertahanan, Nerazzurri menjadi tim yang paling sedikit kebobolan, dengan 9 gol bersarang ke gawang Yann Sommer.
Sayangnya, Simone Inzaghi secara personal belum pernah menjalani paruh kedua musim yang lebih hebat di Liga Italia Serie A.
Siklus buruk tersebut sudah menghampiri Simone Inzaghi sejak menukangi Lazio.
Kala itu, Lazio sering menikmati awal musim yang hebat dan disebut-sebut sebagai penantang serius papan atas.

Baca juga: Episode Baru Kontroversi Inter Milan di Liga Italia, Aksi Sommer dan Bastoni Bikin Geram Verona
Bahkan Simone Inzaghi berhasil membuat Lazio ditakuti tim besar lain di Serie A pada awal musim 2019-2020.
Tetapi, semua itu berubah ketika memasuki paruh kedua musim.
Alih-alih membawa Lazio bersaing demi Scudetto, Simone Inzaghi hanya mampu finish di peringakt 4 akhir musim.
Mungkin yang paling menghantui Simone Inzaghi adalah kegagalan dramatis Nerazzurri merebut Scudetto pada musim 2021/2022.
Inter Milan kala itu berhasil menyabet status Campione d’Inverno, tetapi melempem jelang musim berakhir.

Baca juga: Alexis Sanchez cuma jadi Ban Serep di Inter Milan, Arturo Vidal Desak Kompatiotnya Angkat Kaki
Pada musim pertamanya menukangi Inter Milan itu, Simone Inzaghi mengemas 46 poin dari 19 pertandingan.
Sayangnya, pada paruh kedua musim, Nerazzurri hanya mampu meraih 38 poin, dan kalah dari AC Milan dalam perburuan Scudetto.
Saatnya Simone Inzaghi menghentikan siklus buruk itu dengan penampilan percaya diri dan kehati-hatian tinggi.
(*)
(TribunKaltara.com/Cornel Dimas Satrio K)
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter Tribun Kaltara Redaksi
Follow Instagram tribun_kaltara
TikTok tribunkaltara.com
YouTube Shorts TribunKaltara.com
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official
AS Roma Ajukan Tawaran ke Man United untuk Jadon Sancho, Juventus Melempem |
![]() |
---|
Koni De Winter Lengkapi 5 Rekrutan Baru AC Milan, Athekame Nyusul? |
![]() |
---|
Klub Promosi Liga Inggris Tertarik Rekrut Okafor dari AC Milan, Bologna Belum Kasi Kepastian |
![]() |
---|
Donnarumma Kembali Merumput di Liga Italia? Ini Penjelasan Agen Kiper PSG |
![]() |
---|
Bursa Transfer Liga Italia: Napoli Jajaki Transfer Pemain Sayap Serba Bisa dari Klub Belanda |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.