Liga Italia

Frattesi Menderita Masalah Otot, Eks Sassuolo Terancam Tidak Tampil saat Inter Milan Hadapi AS Roma

Davide Frattesi menderita masalah otot hingga terancam tidak tampil saat Inter Milan menghadapi AS Roma di Liga Italia.

inter.it
Davide Frattesi menderita masalah otot hingga terancam tidak tampil saat Inter Milan menghadapi AS Roma di Liga Italia. (inter.it) 

TRIBUNKALTARA.COM - Davide Frattesi menderita masalah otot hingga terancam tidak tampil saat Inter Milan menghadapi AS Roma di Liga Italia.

Salah satu pemain Inter Milan yang tidak tampil dalam kemenangan kemarin atas Juventus adalah Davide Frattesi.

Pelatih Inter Milan Simone Inzaghi memilih mantan gelandang Ajax Davy Klasseen daripada Davide Frattesi untuk menggantikan Nicolo Barella.

Usai pertandingan, Simone Inzaghi menjelaskan alasan pilihan pergantian pemainnya.

Pelatih Inter Milan mengatakan bahwa dia tidak menggunakan Davide Frattesi karena mantan gelandang Sassuolo itu belum merasakan performa terbaiknya saat pemanasan.

Hanya ada sedikit kekhawatiran dari Simone Inzaghi.

Dilansir TribunKaltara.com dari Sempre Inter, tidak ada cedera serius.

Aksi Davide Frattesi pada laga Torino vs Inter Milan, giornata 9 Liga Italia, di Stadion Olimpico Grande Torino, Sabtu (21/10/2023). (Twitter / @inter)
Aksi Davide Frattesi pada laga Torino vs Inter Milan, giornata 9 Liga Italia, di Stadion Olimpico Grande Torino, Sabtu (21/10/2023). (Twitter / @inter) (Twitter / @inter)

Baca juga: Koreografi Curva Nord Panaskan Derby dItalia, Tifosi Inter Milan Sindir Telak Juventus

Namun pemain internasional Italia itu merasakan sakit yang terus terlihat hingga saat ini.

Sky melaporkan bahwa klub belum menjadwalkan tes medis apa pun untuk Davide Frattesi.

Pemain berusia 24 tahun itu akan bergabung dalam sesi latihan hari ini bersama anggota skuad lainnya.

Di sana, Davide Frattesi akan menjalani observasi untuk melihat kondisinya.

Tentu saja, kebugaran Davide Frattesi akan menjadi penting dalam beberapa minggu dan bulan ke depan.

Jadwal Inter Milan akan menjadi sangat padat setelah pertandingan Liga Champions kembali.

Oleh karena itu, kecil kemungkinan trio biasa Henrikh Mkhitaryan, Nicolo Barella, dan Hakan Calhanoglu bisa menjadi starter di setiap pertandingan.

Baca juga: Usai Hajar Juventus, Inter Milan Beralih Fokus ke Persiapan Laga Duel AS Roma di Liga Italia

Dalam waktu dekat, Inter Milan akan bertandang ke markas AS Roma.

Duel AS Roma vs Inter Milan dijadwalkan pada Minggu (11/2/2024).

Koreografi Curva Nord Panaskan Derby d'Itali

Derby d Italia menyisakan momen menarik ketika Tifosi Inter Milan Curva Nord menampilkan koreografi yang menyindir telak kelakuan Juventus.

Momen itu terjadi ketika sesi pemanasan jelang kick off Inter Milan vs Juventus di Stadion Giuseppe Meazza, Senin (5/2/2024) dini hari.

Berstatus tuan rumah, Inter Milan jelas memiliki Tifosi yang lebih banyak di Meazza, ketimbang suporter Juventus yang hadir.

Meski para pemain baru melakukan pemanasan, atmosfer panas sudah diciptakan para pendukung tuan rumah di Derby d Italia.

Dari sisi tribun Utara, Tifosi Inter Milan membentangkan spanduk panjang dengan tulisan berbahasa Italia.

Tulisan itu memuat sindiran untuk para pemain maupun suporter Juventus.

"Bagaimana prang-orang malang ini tidak tahu malu menghadapi kenyataan yang menyedihkan," bunyi tulisan dalam spanduk yang dibentangkan tifosi garis keras Inter Milan, Curva Nord.

Tak cuma itu, muncul tulisan-tulisan lain dari Curva Nord yang menyindir sekaligus menghujat kelakuan Juventus belakangan ini.

"Wasit dibeli, manajer dipecat, izin dipalsukan, ultras tidak dihormati, kejuaraan dicurangi, pasar dimanipulasi, laporan keuangan terdistorsi, pemain didoping, menciptakan keuntungan modal, diusir, dan dikutuk dari Eropa," bunyi tulisan dalam spanduk yang lain.

Tulisan tersebut seolah-olah ingin menyindir kelakuan Juventus yang terlibat sejumlah pelanggaran sejak musim lalu hingga awal musim 2023/2024.

Musim lalu, klub berjulukan Bianconeri itu terlibat Plusvalenza yang memanipulasi harga pasar pemain serta mendistorsi laporan keuangan.

Buntut kelakuan tersebut, Juventus terkena sanksi larangan bermain di kompetisi Eropa dan mendapat pengurangan poin yang signifikan.

Musim ini, Juventus juga harus berurusan dengan rangkaian skorsing melibatkan dua pemainnya, Paul Pogba dan Nicolo Fagioli.

Pogba dihukum larangan bertanding dalam beberapa bulan lantaran positif memakai doping.

Sedangkan Nicolo Fagioli diskorsing akibat terlibat dalam judi online.

Rangkaian pelanggaran tersebut yang dianggap Curva Nord sebagai hal paling memalukan dalam sepak bola Italia.

Sindiran Curva Nord berlanjut saat kedua tim memasuki lapangan untuk kick off.

Curva Nord menampilkan koreografi provokatif dengan wajah besar seorang wanita tua.

Belakangan teridentifikasi wajah tersebut adalah tokoh mitologi Yunani, Medusa dengan latar belakang hitam biru disertai pesan:

"Menjaga kota, menyeberanginya seperti menyambut cahaya yang menyilaukan mata malam itu," bunyi pesan tersebut.

Bentangan spanduk dan koreografi yang cenderung provokatif tersebut, menjadi salah satu faktor yang membuat mental para pemain Juventus ambruk lebih dulu di Derby d Italia.

Terbukti pada babak pertama, Juventus tidak berdaya dalam penguasaan permainan Inter Milan.

Nerazzurri memang hanya menciptakan satu golpada babak pertama, tetapi jumlah penguasaan bola dan peluang berbahaya lebih banyak dimiliki Inter Milan ketimbang Juventus.

Bahkan bomber Juventus, Dusan Vlahovic harus mendapat kartu kuning di awal pertandingan karena sulit melepas tekanan dari para pemain Inter Milan maupun atmosfer panas Derby d Italia.

Aksi Curva Nord tersebut menjadi tambahan motivasi Inter Milan yang berhasil mengamankan poin penuh di kandang sendiri.

Gol Fabio Gatti ke gawang sendiri, sudah cukup membawa Inter Milan menaklukkan Juventus sekaligus menjauh di puncak klasemen Liga Italia.

Marcus Thuram dkk menempati peringkat pertama Liga Italia dengan 57 poin, unggul 4 angka dari Juventus yang mengoleksi 53 poin.

Seusai laga, pelatih Inter Milan, Simone Inzaghi mengaku bangga bisa meraih kemenangan di depan antusiasme tifosi Nerazzurri.

"Kami meraih kemenangan yang penting, memang pantas dan diinginkan dengan kekuatan tim, karena cara kami mempersiapkannya dan cara kami bermain," kata Simone Inzaghi.

"Kami sangat senang tapi ini adalah tahap dalam perjalanan di Liga, tetapi jalan masih panjang sebab Juve dan Milan tidak akan menyerah sedikit pun. Kini dalam atmosfer stadion seperti ini, telah menjadi malam yang indah," tambah pelatih asal Piacenza ini.

Kemenangan ini juga membuat tren positif Juventus dalam 17 pertandingan tak terkalahkan, harus terhenti di tangan Inter Milan.

Juventus sudah menelan dua kekalahan dan 5 hasil imbang, serta 16 kemenangan dari 23 pertandingan di Liga Italia Serie A.

(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved