Berita Tarakan Terkini

Catat 12 Karhutla Selama Februari, Tertinggi di Wilayah Timur Tarakan, BPBD: Siaga Cuaca Ekstrem

Selama Februari 2024, hingga update Senin (26/2/2024) hari ini, tercatat kebakaran lahan ditangani BPBD Kota Tarakan sebanyak 12 kasus.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: M Purnomo Susanto
DOKUMENTASI ISTIMEWA
Salah satu titik lokasi karhutla di Kota Tarakan dan dipadamkan personal tim BPBD Tarakan. 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN - Selama Februari 2024, hingga update Senin (26/2/2024) hari ini, tercatat kebakaran lahan ditangani BPBD Kota Tarakan sebanyak 12 kasus.

Terbanyak di Kelurahan Pantai Amal Kota Tarakan dan di Kelurahan Juata Laut Kota Tarakan.

Untuk wilayah Juata, ada dua kasus dekat dengan permukiman warga yang ditangani dan untuk wilayah Pantai Amal ada 4 kasus dekat permukiman warga yang ditangani.

Dikatakan Kepala BPBD Kota Tarakan, Yonsep dalam sepekan ada 12 titik ditangani.

Baca juga: Datang Laporkan Tangan Bengkak, PMK Tarakan Butuh 20 Menit Evakuasi Cincin dari Jari Ahmadsyah

Meskipun kemarin sempat hujan sampai hari ini, namun beberapa hari sebelumnya sempat terjadi karhutla berturut-turut.

Ia menjelaskan bahwa daerah kebakaran sendiri hampir merata di semua kecamatan baik timur, tengah dan utara. Namun yang tertinggi intensitasnya ada di timur.

Penyebabnya karena kondisi lahan mudah terbakar, masyarakat melakukan aktivitas perkebunan, dan masyarakat mempunyai kebiasaan saat kering membakar dan itulah mengakibatkan kebakaran lahan.

Penanganan dilakukan BPBD adalah ke lokasi titik terbakar dan dipadamkan.

Berbicara kendala, dari sisi akses selama Februari diakui ada yang sulit ada yang terjangkau langsung.

Yang paling riskan kemarin adalah di wilayah Kelurahan Pantai Amal dimana ada kabel listrik yang meleleh.

"Itu salah satunya. Dan di sana ada juga batubara dikhawatirkan. Memang kendalanya tenaga kami sementara ini harus full stanby bahkan Kepala Seksi kami Pak Arfan stanby di kantor tidur," ujarnya.

Ia melanjutkan lagi, berkaitan penetapan siaga cuaca ekstrem, ia membenarkan pihaknya juga sudah siap.

Ia menyebutkan sekretariat ada di BPBD Kota Tarakan.

Oleh karena itu, untuk Kota Tarakan pihaknya sementara ini sudah berkoordinasi dengan BMKG bahwa kondisi Tarakan tidak sama dengan daerah lain.

"Dia bisa terdampak tapi tidak seperti daerah lain bisa sampai berbulan. Ini kan bisa sampai seminggu, dua minggu hujan lagi. Karena kita dikelilingi kondisi laut dan berdampak terhadap daerah kita," ujarnya.

Ia melanjutkan, penyebab harus siaga karena kondisi hidrometeorologi berdampak pada kekeringan yang bisa saja mengakibatkan kebakaran.

Bisa juga lanjut Yonsep berdampak terhadap banjir, hujan di atas rata-rata.

"Daerah Kaltara ini khususnya itu adalah daerah yang masih di dalan kondisi yang dikhawatirkan adalah banjir. Untuk Tarakan itu, kekeringan dan bukan karena skalanya berbulan tetapi berminggu saja. Bagi kami dengan adanya siaga, kami sudah siapkan logistik," beber Yonsep.

Kemudian sudah ada logistik diperoleh dari bantuan hibah BNPB sehingga ia berharap jangan sampai ada bencana.

Pada prinsipnya pihaknya sudah siap.

Baca juga: Arus Penumpang Speedboat Reguler Rute Nunukan-Tarakan Turun Drastis, Simak Jadwal Keberangkatannya

Secara teknis BPBD siap melaksanakan.

Langkah lanjutnya mencegah kejadian serupa adalah edukasi tak henti kepada masyarakat. Harusnya sudah memanggil kecamatan untuk bersepakat agar sama-sama menjaga.

"Kita bukan melarang membakar. Tapi jagalah. Kebanyakan kasusnya kami datang ke sana kebanyakan begitu datang orangnya sudah tidak ada. Seolah-olah ada unsur kesengajaan dan mungkin juga mereka ada ketakutan karena tidak sanggup mematikan dan merambat," pungkasnya.

(*)

Penulis: Andi Pausiah

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved