Berita Nasional Terkini
Yusril Hengkang dari Partai Bulang Bintang, Diisukan Jadi Jaksa Agung: Saya Ingin sebagai Negarawan
Bukan hanya melepas jabatan yang ia emban sejak 1998, Yusril Ihza Mahendra bahkan juga keluar dari PBB, partai yang sudah identik dengan namanya.
Selain itu ia juga memiliki pengalaman mumpuni di bidang hukum.
Namun Yusril Ihza Mahendra menepis isu itu. Ia memastikan tidak ada kaitannya dirinya mundur dari PBB dengan isu menjadi Jaksa Agung.
Baca juga: PBB Resmi Dukung Prabowo Subianto, PKB Hengkang? Yusril Ihza Mahendra Singgung Tantangan Cak Imin
"Saya tidak memenuhi syarat jadi Jaksa Agung," kata Yusril.
Terpisah, Sekjen PBB Afriansyah Noor menceritakan bahwa keputusan Yusril Ihza Mahendra mundur dari PBB sempat memantik gejolak di internal partai.
Menurut Afriansyah, sempat ada perdebatan mengenai mekanisme pemilihan Penjabat (Pj) Ketum apakah akan dilakukan dengan aklamasi atau pemilihan suara (voting).
"Oleh karena itu, ketika mundur harus menunjuk Pj Ketua Umum PBB yang akan menyiapkan pelaksanaan Muktamar atau transisi.
Jadi pelaksanaannya itu ketika beliau mengatakan mundur itu kita mendadak, saya pribadi, 'Waduh, ini gimana'.
Akhirnya kita lihat AD/ART, bagaimana prosedurnya. Jadi bisa aklamasi, tapi kalau tidak suara sama itu bisa voting," jelas Afriansyah.
"Ketika dia minta aklamasi menunjuk ketua mahkamah partai, Pak Fahri Bachmid, teman-teman pendukung saya tidak mau, mereka ingin sudahlah kita pemilihan saja kan 49 orang, nggak lama.
Dalam hal menentukan aklamasi dan voting ini berdebat kencanglah, seru.
Akhirnya saya bilang ke Bang Yusril Ihza Mahendra, 'Bang, voting aja. Jadi siapa pun yang terpilih kita mendukung. Kalau aklamasi kan kesannya memaksakan kehendak'.
Akhirnya Bang Yusril setuju. Saya bilang ketika saya kalah saya akan mendukung keputusan hasil voting," ujar dia.
Setelah dilakukan voting, Fahri Bachmid akhirnya terpilih menjadi Penjabat Ketum PBB.
"Dalam pemungutan suara untuk memilih Penjabat Ketua Umum, Ketua Mahkamah Partai PBB Dr Fahri Bachmid mendapat dukungan 29 suara.
Sementara Ir Afriansyah Noor MSi, Sekjen DPP PBB memperoleh dukungan 20 suara.
Baca juga: Golkar dan PBB Perebutkan Kursi Kesembilan DPRD Bulungan Dapil 1, Berikut Perolehan Suara Parpol
| Sosok Irjen Rusdi Hartono, Akpol 1991 Segera Tinggalkan Polda Sulsel usai Mutasi Polri |
|
|---|
| Tantangan Polri di Tengah Sorotan Publik, Gubernur Akpol: Bangun Integritas Lewat Filsafat Kamera |
|
|---|
| Kader Golkar Laporkan Pembuat Meme yang Hina Dirinya, Bahlil: Saya Enggak Tahu |
|
|---|
| Sosok Nunung Syaifuddin, Tambah Daftar Akpol 1995 Kini Jenderal Bintang 2 usai Mutasi Polri |
|
|---|
| Profil Mayjen Windiyatno, Akmil 1992 Segera Tinggalkan Kodam XIV Hasanuddin usai Mutasi TNI |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.