Kumpulan Pantun
34 Pantun Toleransi, Unggah di Sosmed sebagai Ajakan untuk Jaga Kerukunan di Hari Raya Waisak
Simak 34 kumpulan pantun tema toleransi, bisa diunggah di sosial media sebagai ajakan menjaga kerukunan saat agama Buddha merayakan Hari Raya Waisak.
Penulis: Maharani Devitasari | Editor: Sumarsono
18. Sore hari main sepeda,
Hati-hati jangan celaka.
Budaya Indonesia yang berbeda,
Pemersatunya Bhinneka Tunggal Ika.
19. Pintu terbuat dari besi,
Akan dibeli di bulan Mei.
Jika saling toleransi,
Akan tercipta hidup damai.
20. Mari belajar bersama-sama,
Belajar tentang perjumlahan pecahan.
Saling menghargai antar sesama,
Agar tak ada permusuhan.
21. Ada ular yang berbisa,
Melilit di atas pohon buah naga.
Perbedaan suku itu biasa,
Sikap toleransi harus dijaga.
Baca juga: Kumpulan Pantun Gurindam, Puisi Lama Melayu Dua Larik dengan Tema Cinta untuk Orang Terkasih
22. Anak kucing berbulu belang,
Di halaman rumah main bersama.
Beda suku tak jadi penghalang,
Hidup rukun hal yang utama.
23. Panen buah di tengah lahan,
Buah yang ringan harus dipisahkan.
Perbedaan adalah rahmat Tuhan,
Maka jangan banyak diperdebatkan.
24. Jalan-jalan bawa bendera,
Pasang semua di depan sekolah.
Mari kuatkan keutuhan negara,
Beda agama bukan masalah.
25. Pakaian koyak tiada tersisa,
Dapat busana dari kota Roma.
Jangan rusak persatuan bangsa,
Karena hanya beda agama.
26. Bawa sepeda buat gaya-gayaan,
Sepeda jatuh harus ditahan.
Aneka agama dan kepercayaan,
Negeri majemuk penuh keindahan.
27. Taman indah tumbuh flamboyan,
Di tengah taman terdapat gua.
Bhinneka Tunggal Ika jadi semboyan,
Walau berbeda tetap satu jua.
28. Ada hewan namanya rakun,
Jangan anggap hewan hama.
Mari kita hidup rukun,
Saling toleransi dalam beragma.
29. Tebing tinggi amat curam,
Lebih baik berhati-hati.
Hidup akan lebih tentram,
Jika dijalani dengan toleransi.
Baca juga: 25 Pantun Bahasa Banjar tentang Agama dan Nasihat, Bisa jadi Penambah Wawasan dan Referensi Tugas
30. Tiup lilin kue dipotong,
Rayakan ulangtahun Irma.
Mari kita bergotong royong,
Jaga toleransi terhadap sesama.
31. Lagi menonton sepak bola,
Argentina melawan Australi.
Toleransi terhadap sesama,
Cara kita hargai diri sendiri.
32. Melati dalam jambangan,
Bunda minta tuk dipetikkan.
Hidup di dalam perbedaan,
Untuk temukan keharmonisan.
33. Pergi berkemah di pegunungan,
Sambil melihat pemandangan.
Toleransi bukan karena penghargaan,
Tapi karena tegasnya tindakan.
34. Warna kulit berbeda-beda,
Toleransi jadi pelita kita.
Kita bersaudara dalam perbedaan,
Harmoni terjalin dalam cita.
(*)
Baca berita terkini dan menarik Tribun Kaltara di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.