Kumpulan Pantun
34 Pantun Toleransi, Unggah di Sosmed sebagai Ajakan untuk Jaga Kerukunan di Hari Raya Waisak
Simak 34 kumpulan pantun tema toleransi, bisa diunggah di sosial media sebagai ajakan menjaga kerukunan saat agama Buddha merayakan Hari Raya Waisak.
Penulis: Maharani Devitasari | Editor: Sumarsono
TRIBUNKALTARA.COM - Simak 34 kumpulan pantun tema toleransi, bisa diunggah di sosial media sebagai ajakan menjaga kerukunan saat agama Buddha merayakan Hari Raya Waisak.
Tanggal 23 Mei 2024 mendatang, umat Buddha akan merayakan Hari Raya Waisak.
Hari Raya Waisak adalah hari bersejarah dan suci bagi umat Buddha guna memperingati tiga peristiwa penting yang terjadi pada sang Buddha Gautama atau Guru Agung.
Setiap tahunnya, perayaan Waisak tentu bergeser dan jatuh pada tanggal yang berbeda.
Seperti yang kita ketahui, agama mayoritas di Indonesia adalah Islam.
Menjadi agama mayoritas tidak boleh membuat diri menjadi angkuh dan merasa lebih baik.
Sampaikan ajakan menjaga toleransi di Hari Raya Waisak ini dengan pantun melalui media sosial kita.

Sikap toleransi antar umat beragama menjadi hal penting karena Indonesia memiliki berbagai macam agama dan kepercayaan.
Karena itulah, sikap toleransi harus mulai ditanamkan sejak dini agar tidak menimbulkan perpecahan di kemudian hari.
Ajakan membentuk sikap toleransi ini dapat disampaikan melalui berbagai macam cara, salah satunya melalui kumpulan pantun.
Baca juga: 37 Contoh Pantun Sindiran Halus Tapi Menohok, Cocok Buat Nyindir Teman yang Munafik, Yuk Bagikan!
Sederet pantun toleransi yang telah dihimpun TribunKaltara.com ini akan membahas pentingnya toleransi.
Berikut adalah pantun toleransi antar umat beragama dalam menciptakan kedamaian bangsa.
1. Jualan pupuk di tengah kota,
Pupuk disebar buat aloevera.
Betapa majemuk bangsa kita,
Banyak agama diakui negara.
2. Kado mewah diikat pita,
Kado berisi sebuah piama.
Sungguh indah negeri kita,
Ada toleransi hubungan agama.
3. Ada kuda mengejar angsa,
Angsa menyelam menangkap ikan.
Mari jaga kerukunan bangsa,
Toleransi agama harus diutamakan.
4. Ke Sumbawa mencari kera,
Kera melompat membawa soda.
Kita semua jadi saudara,
Walau agama berbeda-beda.
5. Perut lapar mintanya nasi,
Makan lauk sambal terasi.
Jaga bangsa dengan toleransi,
Keberagaman harus diapresiasi.
6. Pergi ke kebun bareng Yaya,
Sambil memanen buah sukun.
Indonesia banyak agama,
Walau berbeda tetaplah rukun.
Baca juga: Sambut Hari Raya Waisak, Vihara Sinar Borobudur di Tarakan Kerja Bakti Tiap Malam Selama 30 Hari
7. Sering-seringlah cuci tangan,
Jangan hanya sebelum makan.
Junjung toleransi dalam keberagaman,
Untuk ciptakan persatuan.
8. Siang hari mudah semu,
Lebih baik belanja di Zara.
Apapu agama kamu,
Kita tetap bersaudara.
9. Ada siput makan kurma,
Kurma dibawa seorang teman.
Jangan ribut urusan agama,
Kita kuat karena keberagaman.
10. Mari nari ikut irama,
Biar sehat ikut olahraga.
Walau berbeda agama,
Namun tetap satu keluarga.
11. Makan salad isi kami,
Makan pempek isi adaan.
Sungguh indah dunia ini,
Hidup rukun dalam perbedaan.
12. Ada perempuan bernama Sara,
Kami saling bertegur sapa.
Saling hormat antar saudara,
Tidak peduli agama apa.
13. Pakai baju dengan pita,
Bertemu pacar bernama Roni.
Cintailah sesama kita,
Hargailah perbedaan ini.
Baca juga: 28 Pantun Romantis Buat Pacar, Bikin Doi Makin Baper hingga Salah Tingkah, Yuk Bagikan!
14. Terumbu karang hiasi lautan,
Harus dijaga kelestariannya.
Jaga kerukunan dengan kebergaman,
Mari menghargai antar sesama.
15. Berbeda golong dan agama,
Islam, Hindu, Kristen, dan Buddha.
Bersatu dalam nusantara,
Untuk negeri makmur nan sentosa.
16. Ada Islam, Kristen, dan Hindu,
Ada Katolik, Buddha, dan Kong Hu Chu.
Walau berbeda tetaplah satu,
Itu harapan para pendahulu.
17. Ini negeri berlian dan emas,
Ciptakan damai hilangkan beringas.
Semua sama tanpa minoritas,
Demi kesan indah membekas.
18. Sore hari main sepeda,
Hati-hati jangan celaka.
Budaya Indonesia yang berbeda,
Pemersatunya Bhinneka Tunggal Ika.
19. Pintu terbuat dari besi,
Akan dibeli di bulan Mei.
Jika saling toleransi,
Akan tercipta hidup damai.
20. Mari belajar bersama-sama,
Belajar tentang perjumlahan pecahan.
Saling menghargai antar sesama,
Agar tak ada permusuhan.
21. Ada ular yang berbisa,
Melilit di atas pohon buah naga.
Perbedaan suku itu biasa,
Sikap toleransi harus dijaga.
Baca juga: Kumpulan Pantun Gurindam, Puisi Lama Melayu Dua Larik dengan Tema Cinta untuk Orang Terkasih
22. Anak kucing berbulu belang,
Di halaman rumah main bersama.
Beda suku tak jadi penghalang,
Hidup rukun hal yang utama.
23. Panen buah di tengah lahan,
Buah yang ringan harus dipisahkan.
Perbedaan adalah rahmat Tuhan,
Maka jangan banyak diperdebatkan.
24. Jalan-jalan bawa bendera,
Pasang semua di depan sekolah.
Mari kuatkan keutuhan negara,
Beda agama bukan masalah.
25. Pakaian koyak tiada tersisa,
Dapat busana dari kota Roma.
Jangan rusak persatuan bangsa,
Karena hanya beda agama.
26. Bawa sepeda buat gaya-gayaan,
Sepeda jatuh harus ditahan.
Aneka agama dan kepercayaan,
Negeri majemuk penuh keindahan.
27. Taman indah tumbuh flamboyan,
Di tengah taman terdapat gua.
Bhinneka Tunggal Ika jadi semboyan,
Walau berbeda tetap satu jua.
28. Ada hewan namanya rakun,
Jangan anggap hewan hama.
Mari kita hidup rukun,
Saling toleransi dalam beragma.
29. Tebing tinggi amat curam,
Lebih baik berhati-hati.
Hidup akan lebih tentram,
Jika dijalani dengan toleransi.
Baca juga: 25 Pantun Bahasa Banjar tentang Agama dan Nasihat, Bisa jadi Penambah Wawasan dan Referensi Tugas
30. Tiup lilin kue dipotong,
Rayakan ulangtahun Irma.
Mari kita bergotong royong,
Jaga toleransi terhadap sesama.
31. Lagi menonton sepak bola,
Argentina melawan Australi.
Toleransi terhadap sesama,
Cara kita hargai diri sendiri.
32. Melati dalam jambangan,
Bunda minta tuk dipetikkan.
Hidup di dalam perbedaan,
Untuk temukan keharmonisan.
33. Pergi berkemah di pegunungan,
Sambil melihat pemandangan.
Toleransi bukan karena penghargaan,
Tapi karena tegasnya tindakan.
34. Warna kulit berbeda-beda,
Toleransi jadi pelita kita.
Kita bersaudara dalam perbedaan,
Harmoni terjalin dalam cita.
(*)
Baca berita terkini dan menarik Tribun Kaltara di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.