Rumah Kontrakan yang Terbakar di Tarakan Kaltara Dihuni 5 KK, Petugas Butuh 20 Menit Padamkan Api

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN- Saat terjadi kebakaran di RT 16 Kelurahan Kampung Satu, Tarakan, Kaltara Selasa (21/5/2024), Bakri Ketua RT 16 Kelurahan Kampung Satu tidak berada di rumah. 

Bakri, ketika kebakaran terjadi berada  di Kantor Kelurahan.Kampung Satu Tarakan. Ia mengaku, tidak mengetahui secara jam berapa kebakaran terjadi  Ia mendapatkan informasi ada kebakaran di wilayahnya dari salah satu warganya. 

"Saya di  kelurahan. Warga telpon saya sekitar pukul 11.00 WITA. Saya langsung ke lokasi kebakaran dan telpon pemadam kebakaran. Saya langsung lapor ke trantip ternyata Pemadam Kebakaran sudah di sini," ungkap Bakri.

Menurut Bakri, laporan sementara yang terbakar rumah kontrakan lima pintu yang terbuat dari kayu ini terdapat 5 kepala keluaarga (KK) .

Baca juga: BREAKING NEWS Rumah Kontrakan 5 Pintu di Tarakan Kaltara Hangus Terbakar, Penyebab Belum Diktetahui

"Masing-masing ada anaknya. Itu warga tapi bukan ber-KTP di sini. Ada sudah sebagian melapor. Tapi lainnya belum tahu," ujarnya Bakri.

Untuk korban luka sejauh ini belum ada dilaporkan. Namun informasinya ada yang mengalami syok. Sementara itu,

Sementara itu, Pemadam Kebakaran saat mendapatkan terjadi kebakaran langsung bergerak cepat ke lokasi d kebakaran di RT 16 Kelurahan Kampung Satu, Tarakan.

Dikatakan Kasi PMK Tarakan Sem Rura mewakili Kepala Satpol PP dan PMK Tarakan, Sofyan, pihaknya menerima laporan pada pukul 10.30 WITA. Kemudian pihaknya bergegas ke TKP bersama empat unit mobil.

"20 personel dikerahkan, bawa empat mobil, satu mobil fire mobil semprot dan tiga suplai," terang Sem Rura.

Penanganan sekitar 20 menit selanjutnya pendinginan. Informasi rumah terbakar belum diketahui dan jumlah korban. Dugaan awal juga belum diketahui. "Sampai di TKP api sudah besar. Material sebagian besar kayu, jadi penjalaran api lebih cepat," bebernya.

Adapun kendala diakuinya tidak ada karena jalur bisa dilalui cepat. Dan TKP dekat dengan Mako PMK Kampung Satu.

(*)

Penulis: Andi Pausiah