Kumpulan Pantun
31 Pantun Melamar Kekasih, Bikin Pasangan Klepek-klepek lewat Lamaran Romantis yang Unik
Lihat kumpulan pantun melamar pasangan berikut, bisa jadi ide lamaran yang unik, berkesan dan tak terlupakan, yuk bagikan di sosial media sekarang!
Penulis: Maharani Devitasari | Editor: Sumarsono
7. Jalan jalan ke kota Paris,
Singgah sejenak di kota Pariaman.
Wahai engkau yang manis,
Bolehkah ku ajak ke pelaminan?
8. Nenek mendapat bantuan raskin,
Lalu dimasak seenak mungkin.
Lamaranku jangan dicuekin,
Pasti jiwaku menjadi miskin.
9. Jualan jajan di pinggir jembatan,
Lalu menyeberang di atas titian.
Andaikan saja diberi kesempatan,
Kan kujaga engkau dengan perhatian.
10. Tidur ngorok si gelandangan,
Tetap tenang walau kurang pangan.
Bila esok tiada halangan,
Mari segera kita tunangan.
Baca juga: 27 Pantun Sindiran Menohok untuk Suami Tukang Selingkuh, Kode Keras Ungkapkan Kemarahan
Kumpulan pantun melamar pasangan
11. Sudah lama langsatnya condong,
Barulah kini batangnya rebah.
Sudah lama niat dikandung,
Baru sekarang diizinkan Allah.
12. Rumahnya datuk permaisuri,
Jadi tumpuan para pedagang.
Tidakkan hamba sampai ke mari,
Hajat untuk datang meminang.
13. Jalan berliku beralas papan,
Tempat mobil main balapan.
Masa depanku tiada harapan,
Bila kau jauh dari dekapan.
14. Jalan-jalan pakai lamborgini,
Dipakainya sambil berlari.
Cobalah tatap mataku ini,
Hanya engkau yang aku cari.
15. Jual pepaya tak laku-laku,
Jual bambu panjang berbulu.
Ada apa dengan diriku,
Lihat dirimu ingatnya penghulu.
Kumpulan pantun melamar pasangan
16. Burung terbang memburu ikan,
Lalu mendarat di dalam kamar.
Terus terang aku sampaikan,
Sudah lama ingin melamar.
17. Ada buaya jangan diganggu,
Buaya tidur tak punya nama.
Sudah lama aku menunggu,
Kapan lamaranku kau terima?
18. Liburan pergi ke hutan bakau,
Melihat alam pohonnya jati.
Kalbu ini terasa sangat galau,
Menunggu jawaban pujaan hati.
Baca juga: 35 Pantun Nasihat Terbaik untuk Anak-anak, Bisa Jadi Ide bagi Orangtua dalam Mendidik Buah Hati
19. Hari minggu membeli papan,
Papan ditambal dengan dipaku.
Ku menunggu penuh harapan,
Sudikah engkau menerimaku?
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.