Liga 1

Apa Itu Salary Cap? Jajaran Sadikin Aksa di PSM Makassar Nyatakan Dukungan Jelang Liga 1

Jajaran Dirut PSM Makassar, Sadikin Aksa nyatakan dukungan terhadap wacana penerapan salary cap di Liga 1.

Editor: Amiruddin
TribunKaltara.com / Cornel Dimas Satrio
PSM Makassar. Jajaran Dirut PSM Makassar, Sadikin Aksa nyatakan dukungan terhadap wacana penerapan salary cap di Liga 1. (TribunKaltara.com / Cornel Dimas Satrio) 

TRIBUNKALTARA.COM - Jelang bergulirnya Liga 1 2024/2025 mencuat wacana penerapan salary cap.

Jajaran Dirut PSM Makassar, Sadikin Aksa nyatakan dukungan terhadap wacana penerapan salary cap di Liga 1.

Sosok jajaran Dirut PSM Makassar, Sadikin Aksa yang nyatakan dukungan terhadap wacana penerapan salary cap di Liga 1 yakni Media Officer PSM Makassar, Sulaiman Abdul Karim

 

 

Lantas apa sebenarnya salary cap yang mencuat jelang bergulirnya Liga 1 2024/2025 itu?

Melansir Tribun Timur pada Selasa 18 Juni 2024, salary cap artinya pembatasan gaji pemain.

 

LOGO PSM Makassar di Liga 1. Jajaran Dirut PSM Makassar, Sadikin Aksa nyatakan dukungan terhadap wacana penerapan salary cap di Liga 1.
LOGO PSM Makassar di Liga 1. Jajaran Dirut PSM Makassar, Sadikin Aksa nyatakan dukungan terhadap wacana penerapan salary cap di Liga 1. (TRIBUNKALTARA.COM)

Baca juga: 7 Pemain Tinggalkan PSM Makassar di Liga 1, Tahar Bareng Duo Sayuri ke Malut United, Erwin Gutawa?

Dengan penerapan salary cap, kontestan Liga 1 diharap bisa menekan pengeluaran klub utamanya soal gaji.

Seperti diketahui, sejumlah klub Liga 1 kerap terbelit masalah finansial

Klub PSM Makassar jadi salah satu klub Liga 1 yang kerap terbelit masalah finansial.

Wacana salary cap atau pembatasan gaji pemain tentu jadi angin segar bagi klub Liga 1 yang kerap terbelit masalah finansial.

Melansir Tribun Timur, Media Officer PSM Makassar, Sulaiman Abdul Karim mengatakan, aturan pembatasan gaji tentu sangat bagus.

Apalagi, kalau tujuan LIB menerapkan hal tersebut demi keberlanjutan tim.

"Selama itu untuk kebaikan bersama, pasti kami dukung," katanya saat dihubungi melalui WhatsApp, Senin (17/6/2024).

Menurut Sulaiman, upaya LIB tersebut patut diapresiasi.

Sudah sepatutnya kerja sama terbangun dengan baik antara LIB dengan klub Liga 1.

"Memang harus terus terjalin kerja sama yang baik antara operator liga dalam hal ini LIB dengan klub peserta kompetisi," tutur pria akrab disapa Sule ini.

Direktur Utama PT LIB, Ferry Paulus, mengatakan, penerapan salary cap ini merupakan antisipasi operator kompetisi yang berencana menambah kuota pemain asing di Liga 1 musim depan.

 

FOTO Bos PSM Makassar Sadikin Aksa. Jajaran Dirut PSM Makassar, Sadikin Aksa nyatakan dukungan terhadap wacana penerapan salary cap di Liga 1.
FOTO Bos PSM Makassar Sadikin Aksa. Jajaran Dirut PSM Makassar, Sadikin Aksa nyatakan dukungan terhadap wacana penerapan salary cap di Liga 1. (Kolase TribunKaltara.com/Instagram @psm_makassar dan PT LIB)

Baca juga: Agen Bocorkan Masa Depan Kenzo Nambu di PSM Makassar, Bagaimana Nasib Victor Mansaray di Liga 1?

Setiap tim juga dikenai deposit yang akan dijamin oleh pemilik klub sendiri.

"Iya, nanti kita memang akan membuat seperti (salary) cap.

Ada yang namanya deposit dari klub-klub yang menjadi seperti guarantee letter (surat jaminan) dari pemilik klub sendiri," terangnya.

Ia menuturkan, pihaknya bakal bekerja keras membantu pengelolaan finansial tim peserta Liga 1.

"Kita lagi merancang kayaknya yang akan kita gunakan adalah financial control," tuturnya.

Tapi pembatasannya ( salary cap ) itu tetap ada," tandasnya.

Sementara Pengamat Sepak Bola Toni Ho menilai, kebijakan pembatasan gaji akan mengendalikan harga pemain sepak bola Indonesia.

Ia melihat selama ini harga pemain naik gila-gilaan.

Penyebabnya, pembinaan sepak bola tidak menghasilkan pemain bagus.

Makanya, klub berusaha memperoleh pemainnya pilarnya meski harga tinggi.

"Karena pembinaan kita kurang menghasilkan stok (pemain) bagus, seandainya banyak stok bagus dari akademi, kita kelebihan pemain. Kalau jual mahal, langsung dilepas," tuturnya.

Pelatih berlisensi AFC Pro ini menyebut, kebijakan salary cap sebenarnya sudah pernah diterapkan di era Galatama.

Kala itu klub diwajibkan memberikan deposit ke PSSI.

Uang tersebut untuk membayar pemain yang menunggak gajinya.

Kalau pun tak ada permasalahan, uang deposito itu dikembalikan ke klub.

"Kalau klub tidak membayar pemain dari sini diambil uangnya.

Jika mulus jalan sepanjang kompetisi uang kembali dengan bunganya," terang Toni Ho.

 

Jajaran Dirut PSM Makassar, Sadikin Aksa nyatakan dukungan terhadap wacana penerapan salary cap di Liga 1.
Jajaran Dirut PSM Makassar, Sadikin Aksa nyatakan dukungan terhadap wacana penerapan salary cap di Liga 1. (HO/PT LIB)

Baca juga: 3 Musim Bela PSM Makassar di Liga 1, Yance Sayuri Pamit, ke Malut United Bareng Eks PSIS Semarang?

Klasemen Akhir Liga 1 2023/2024

1 BORNEO FC SAMARINDA 70

2 PERSIB BANDUNG 62

3 BALI UNITED FC 58

4 MADURA UNITED FC 55

5 DEWA UNITED FC 54

6 PSIS SEMARANG 53

7 PERSIS SOLO 50

8 PERSIJA JAKARTA 48

9 PERSIK KEDIRI 48

10 PS BARITO PUTERA 46

11 PSM MAKASSAR 44

12 PERSEBAYA SURABAYA 42

13 PSS SLEMAN 39

14 PERSITA TANGERANG 39

15 AREMA FC 38

16 RANS NUSANTARA FC 35

17 BHAYANGKARA PRESISI INDONESIA FC 26

18 PERSIKABO 1973 20

Baca juga: Persija Jakarta, PSS Sleman, dan Barito Putera Bebas Sanksi FIFA, Apa Kabar PSM Makassar di Liga 1?


(*)


Berita Tentang Liga 1

 

Baca Berita Terkini Tribun Kaltara di Google News

Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul PSM Makassar Dukung Penerapan Salary Cap, https://makassar.tribunnews.com/2024/06/17/psm-makassar-dukung-penerapan-salary-cap?page=all
Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Abdul Azis Alimuddin

 

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved