Profil

Kisah Inspiratif Brigpol Jajang, Anggota Polisi di Mahulu Kaltim Nyambi Jadi Guru, Menolak Dibayar

Simak kisah inspiratif Brigpol Jajang Kurnia, anggota Babinkamtibmas di Mahulu, Kalimantan Timur nyambi jadi guru SD, menolak dibayar.

Editor: Sumarsono
Tribun Kaltara
Brigpol Jajang Kurnia saat menjadi guru di SDN 2 Tiong Ohang, Kecamatan Long Apari, Mahakam Ulu (HO/Polsek Long Apari) 

TRIBUNKALTARA.COM, UJOH BILANG – Simak kisah inspiratif Brigpol Jajang Kurnia, anggota Babinkamtibmas di Mahulu, Kalimantan Timur nyambi jadi guru SD di pelosok desa, menolak dibayar.

Aksi Brigpol Jajang Kurnia ini patut diacungi jempol dan dicontoh oleh masyarakat.

Anggota Bhabinkamtibmas di Kecamatan Long Apari, Kabupaten Mahulu ini menjadi guru sukarela di salah satu Sekolah Dasar (SD) yang berada di pelosok Mahulu tanpa dibayar sepeserpun.

Di sela-sela bertugas sebagai anggota Bhayangkari, polisi teladan ini menjadi guru Agama Islam di SDN 2 Tiong Ohang, Kecamatan Long Apari sejak 2022.

Setiap selesai apel pagi, Brigpol Jajang Kurnia menyempatkan diri mengajar siswa kelas 1 sampai kelas 6 di SDN 2 Tiong Ohang.

Polisi yang bertugas sejak 2018 di Polsek Long Apari ini kepada wartawan Tribun menuturkan, awal pengabdiannya dimulai ketika mereka melakukan kegiatan Jumat Curhat di SDN 2 Tiong Ohang.

Baca juga: Kisah Inspiratif Vickyko R Putra, Duta Baca Kaltara 2024, Bangun Rumah Pintar dan Perpustakaan Desa

Kegiatan Jumat Curhat merupakan program Polri untuk mendekatkan diri dengan masyarakat sekaligus mendengarkan secara langsung berbagai aspirasi dan keluhan warga.

Saat itu, Kepala SDN 2 Tiong Ohang mengeluhkan tidak adanya guru agama Islam karena merupakan kaum minoritas di kecamatan Long Apari, Brigpol Jajang Kurnia langsung siap menjadi guru tanpa dibayar.

"Di situ guru-guru mengeluhkan di SD itu sudah lama tidak ada guru untuk mata pelajaran agama Islam, karena di sana mayoritas agamanya Katolik.

Dia bilang di sini untuk guru agama Islam ngak ada," katanya, Sabtu (20/7/2024).

Menurutnya, masalah tersebut telah disampaikan ke instansi terkait di Pemkab Mahulu namun tak kunjung ada solusi.

Baca juga: Kisah Anin, Srikandi PLN Sigap Bantu Pemulihan Kelistrikan Pasca Banjir di Mahulu Kalimantan Timur

Pasalnya, guru atau tenaga pengajar di Kabupaten Mahulu juga masih terbatas.

Apalagi melihat kondisi Kecamatan Long Apari yang cukup terpencil dan biaya hidup berat menjadi alasan sulitnya mencari guru di kampung ini.

Saat itu, Kepala SDN 2 Tiong Ohang memberi tawaran agar Bhabinkamtibmas menjadi tenaga pengajar untuk sementara di sekolahnya.

"Secara kasarnya itu tenaga itu tidak ada yang mau ke sana, karena aksesnya jauh dan biaya hidupnya besar.

Jadi bagaimana pak kalau Babinkamtibmas saja disini untuk jadi guru," ujarnya.

Polsek Long Apari menyetujui usulan itu dan mulai saat itu juga Brigpol Jajang Kurnia menjadi guru di SDN 2 Tiong Ohang.

Ia harus membagi tenaga dan waktunya untuk menjadi guru sekaligus Babinkamtibmas di Long Apari.

"Saya jadi guru dan jadi Babinkamtibmas, berinisiatif untuk mengajar di situ. Jadi sama-sama saling melengkapilah," tuturnya.

Baca juga: Kisah Imelda, Sosok Calon Haji Termuda di Malinau, Berangkat ke Tanah Suci Makkah di Usia 20 Tahun

Dengan menjalankan profesi ini, Jajang Kurnia mengaku tugasnya sebagai Babinkamtibmas lebih mudah.

Karena lebih mudah untuk mengadakan pendekatan ke masyarakat.

Meski tidak mudah baginya untuk menjadi guru karena bukan berasal dari jurusan pendidikan, namun atas niat dan ketulusannya Ia sampai saat ini tetap mengajar di SDN 2 Tiong Ohang.

"Udah kurang lebih dua tahun lebih. Suka dukanya itu selain tugas pokok kita, juga kita belajar lagi gitu pada saat kita mengajar," imbuhnya. (*)

Penulis: Kristiani Tandi Rani

Baca berita terkini Tribun Kaltara di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved