Berita Malinau Terkini

Rencana Kawasan Resort di Malinau Barat, Ketersediaan Air Pertanian Wajib jadi Perhatian Pengembang

Rencana pengembangan resort atau hotel wisata di Tanjung Lapang, Malinau Barat perlu memperhatikandampak lingkungan.

Penulis: Mohamad Supri | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM / MOHAMMAD SUPRI
Akses menuju lahan pertanian di Malinau Barat, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara (TRIBUNKALTARA.COM / MOHAMMAD SUPRI) 

TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU - Rencana pengembangan resort atau hotel wisata di Tanjung Lapang, Malinau Barat perlu memperhatikandampak lingkungan.

Diantaranya kesediaan air, terutama sumber irigasi pertanian yang berada di sekitar daerah pengembangan dengan luasan sekira 40 hektare tersebut.

Kepala Desa Tanjung Lapang Yusia Yusuf menyampaikan beberapa saran terkait rencana pembangunan resort program investasi di daerah.

Yakni terkait kebijakan lingkungan, dan pengelolaan sumber air irigasi pertanian yang berada di sekitar lokasi pengembangan.

Baca juga: Hari Ini Minggu 28 Juli, 4 Armada Siap Berangkat Siang Nanti ke Malinau dari Pelabuhan Tengkayu Satu

"Di wilayah ini sebagian adalah daerah pertanian yang cukup luas. Salah satu sumber air yang mengairi lahan pertanian salah satunya dari kawasan ini," ungkapnya dalam Paparan rencana pengembangan.

Dikhawatirkan jika tidak direncanakan dengan baik, sumber irigasi pertanian ikut terdampak. Terutama kesediaan sumber air untuk jenis sawah tadah hujan tersebut.

Secara keseluruhan, Yusia Yusuf menyampaikan Pemerintah desa mendukung terealisasinya iklim investasi di daerah.

Sebab rencana pengembangan tersebit diyakini akan membawa manfaat bagi warga sekitar. Secara khusus memperluas kesempatan kerja.

"Secara keseluruhan, kita mendukung seluruh rencana. Karean ini akan membawa suatu kemajuan bagi daerah kami. Hanya perlu diperhatikan terkait dengan kesempatan kerja," katanya.

Baca juga: Tahan Genangan, Dinas PUPR Malinau Bakal Kaji Kembali Tata Median Jalan: Air Memang Agak Susah Lewat

Rencana pengembangan resort atau hotel wisata tersrbit diprakarsai oleh PT Bukit Surya Damai. Perusahaan ini merupakan salah satu unit perusahaan PT BDMS, sebuah entitas bisnis yang sebelumnya bergerak di bidang pertambangan di Malinau.

(*)

Penulis : Mohammad Supri

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved