Piala Presiden

Mimpi Borneo FC Juara Piala Presiden 2024 Berantakan, Pieter Huistra Meradang Kalah Lawan Arema FC

Akar masalah Pieter Huistra meradang usai Borneo FC bertekuk lutut lawan Arema FC di final Piala Presiden 2024.

Editor: Amiruddin
Kolase TribunKaltara.com/ Instagram @borneofc.id
Mimpi Borneo FC jadi juara Piala Presiden 2024 berantakan usai kalah lawan Arema FC di partai final turnamen pramusim sebelum Liga 1 tersebut. 

TRIBUNKALTARA.COM - Mimpi Borneo FC jadi juara Piala Presiden 2024 berantakan usai kalah lawan Arema FC di partai final turnamen pramusim sebelum Liga 1 tersebut.

Coach Pieter Huistra pun meradang usai Borneo FC bertekuk lutut lawan Arema FC di final Piala Presiden 2024.

Skuat Borneo FC asuhan Pieter Huistra kalah di final Piala Presiden 2024, lewat drama adu penalti.

Kekalahan Borneo FC lawan Arema FC di final Piala Presiden 2024 jadi yang ketiga kalinya Pesut Etam kalah di final.

Di Piala Presiden 2027 dan 2020, Borneo FC juga kalah di final Piala Presiden.

 

Mimpi Borneo FC jadi juara Piala Presiden 2024 berantakan usai kalah lawan Arema FC di partai final turnamen pramusim sebelum Liga 1 tersebut.
Mimpi Borneo FC jadi juara Piala Presiden 2024 berantakan usai kalah lawan Arema FC di partai final turnamen pramusim sebelum Liga 1 tersebut. (Tangkapan Layar Vidio.com)

Baca juga: 2 Kali Borneo FC Kalah Duel Arema di Final Piala Presiden, Ini Ambisi Pesut Etam, Cek Live Streaming

Dua kali kekalahan Arema FC di final Piala Presiden, dialami saat Pesut Etam juga ketemu Arema FC.

Itu artinya, Borneo FC sudah tiga kali jadi runner-up Piala Presiden

Sementara Arema FC tercatat sudah empat kali jadi juara Piala Presiden 2024.

Tercatat Arema FC juara Piala Presiden edisi 2017, 2019, 2022, dan 2024

Kini usai Borneo FC bertekuk lutut lawan Arema FC di final Piala Presiden 2024, Pieter Huistra pun meradang.

Adalah kinerja tim VAR yang disorot Pieter Huistra usai Borneo FC bertekuk lutut lawan Arema FC di final Piala Presiden 2024.

Apalagi saat duel Arema FC, Kapten Borneo FC Stefano Lilipaly dapat kartu merah dari wasit.

Menurut Pieter Huistra seperti dikutip dari Tribunnews.com, Selasa 6 Agustus 2024, tayangan VAR yang diberikan kepada wasit videonya tidak utuh sehingga wasit mengganti kartu kuning yang sebelumnya diberikan kepada Stefano menjadi kartu merah.

 

Selebrasi pesepak bola Borneo FC, Christophe Nduwarugira (tengah) setelah mencetak gol timnya dalam pertandingan semifinal Piala Presiden 2024 di Stadion Manahan, Solo, Selasa (3/7/2024) malam. TRIBUNNEWS/Muhammad Nursina
Selebrasi pesepak bola Borneo FC, Christophe Nduwarugira (tengah) setelah mencetak gol timnya dalam pertandingan semifinal Piala Presiden 2024 di Stadion Manahan, Solo, Selasa (3/7/2024) malam. TRIBUNNEWS/Muhammad Nursina (Tribunnews.com)

Baca juga: 2 Pemain Timnas U-19 Ezzi dan Rizdjar tak Gabung Borneo FC Jelang Final Piala Presiden, Kata Pieter

Stefano yang pun coba menjelaskan dengan memperlihatkan tanda luka di bagian pahanya karena ada pelanggaran juga dari William Marcilio kepada dirinya.

“Kami bermain dengan 10 pemain, saya harus mengatakannya beberapa hal mengenai itu.

Saya ingin mengatakan sesuatu tentang beberapa momen penting di pertandingan ini.

Saya rasa bagi sepakbola Indonesia, sangat penting untuk menyadari bahwa ketika kamu memperkenalkan VAR, kamu harus dapat menyediakan VAR terutama juga untuk wasit dengan materi video yang bagus,” kata Huistra seusai laga, Minggu (4/8/2024).

“Saya berada di belakang wasit ketika dia sedang membuat keputusan.

Saya tak menyalahkan wasit, tapi menyalahkan VAR dengan tidak memberikan dia (wasit) gambar yang benar.

Jika kamu ingin memberikan kartu merah untuk Stefano Lilipaly, oke itu tak masalah.

Tapi tolong tunjukkan keseluruhan gambar karena setelah itu, saat ia menendangnya, tapi tak ditunjukkan kepada wasit,”

“Jika kamu melakukan hal seperti itu, maka kamu harus mencari banyak hal di sepakbola dan itu yang terjadi hari ini.

Jadi sangat penting jika semua orang menyadarinya bahwa VAR saja tidak cukup.

Mereka harus menunjukkan video yang bener kepada wasit agar bisa membuat keputusan yang benar,” terangnya.

 

Pelatih Borneo FC Samarinda, Pieter Huistra saat menghadiri jumpa pers Piala Presiden 2024, didampingi anak asuhnya sebelum pertemuannya di Final Piala Presiden 2024 menghadapi Persija Jakarta.
Pelatih Borneo FC Samarinda, Pieter Huistra saat menghadiri jumpa pers Piala Presiden 2024, didampingi anak asuhnya sebelum pertemuannya di Final Piala Presiden 2024 menghadapi Persija Jakarta. (TRIBUNSOLO)

Meski kembali gagal merengkuh juara Piala Presiden 2024, Huistra secara keseluruhan mengapresiasi kinerja para pemainnya.

Bahkan raihan runner-up ini membuat skuad Borneo FC tampil lebih percaya diri lagi jelang tampil pada kompetisi Liga 1 2024/2025.

“Hal terakhir yang saya ingin katakan adalah saya sangat bangga dengan tim saya, bangga dengan Borneo FC.

Di pra musim ini semua orang bekerja dengan keras, bermain di pertandingan dengan bagus dan tak terkalahkan,” ujar pelatih 57 tahun tersebut.

“Saya rasa kami mendapatkan banyak kepercayaan diri untuk menuju musim kompetisi di Liga 1.

Kami siap untuk bermain di liga dan kami akan memainkan laga perdana pada 12 Agustus dan saya percaya diri dengan tim yang kami miliki.

Ini akan menjadi musim yang bagus,” katanya.

Baca juga: Alasan Pieter Huistra Tak Puas Cara Main Pesut Etam, Kalahkan Persija 2-1, Borneo FC Lolos ke Final


(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul VAR Bikin Stefano Lilipaly Dapat Kartu Merah, Pelatih Borneo FC Kritisi Kinerja Tayangan Video VAR, https://www.tribunnews.com/superskor/2024/08/05/var-bikin-stefano-lilipaly-dapat-kartu-merah-pelatih-borneo-fc-kritisi-kinerja-tayangan-video-var.
Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved