Berita Tarakan Terkini
Misi Latma Rimpac di Hawaii, KRI RE Martadinata 331 Lewati Laut Pasifik Singgah di Tarakan Kaltara
Dalam kondisi hujan mengguyur Kota Tarakan, pagi tadi KRI Raden Eddy Martadinata-331 tiba dan bersandar Dermaga Lantamal XIII Tarakan, Selasa (20/8).
Penulis: Andi Pausiah | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM,TARAKAN - Dalam kondisi hujan mengguyur Kota Tarakan, pagi tadi sekitar pukul 10.00 WITA, KRI Raden Eddy Martadinata-331 tiba dan bersandar Dermaga Lantamal XIII Tarakan Kelurahan Mamburungan, Selasa (20/8/2024).
KRI Raden Eddy Martadinata (KRI REM-331) akhirnya kembali ke Indonesia setelah merampungkan misi Latma Rimpac Kapal Perang Republik Indonesia yang berada di bawah kendali Komando Armada II TNI Angkatan Laut.
KRI Raden Eddy Martadinata-331 diketahui berlayar meninggalkan Pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat di Guam menuju Tarakan, Kalimantan Utara, Jumat (16/8/2024) lalu.
Komandan Satrol Lantamal XIII Letkol Laut (P) Wahyu Hidayat mewakili Danlantamal XIII, Laksamana Pertama TNI Dr Ferry Supriady bersama jajaran Lantamal dan mengundang Pemkot Tarakan dihadiri Asisten Pemkot Tarakan, Alias bersama unsur forkopimda menyambut langsung dari dermaga kedatangan KRI RE Martadinata 331 yang dipimpin langsung oleh Kolonel Laut (P) Adam Tjahya, yang bertugas selaku Dan KRI RE Martadinata 331 sekaligus Dansatgas.
Baca juga: BREAKING NEWS 6 Ranjau Diledakkan di Selat Batagau, Danlantamal XIII Pantau dari KRI Pulau Rimau 724
Usai mengajak tamu undangan berkeliling melihat alut dan sarpras yang dimiliki KRI, Kolonel Laut (P) Adam Tjahya berbagi cerita perjalanan menuju Hawaii.
"Jadi kapal perang Republik Indonesia KRI Raden Eddy Martadinata (REM)-331 berlayar kembali ke Indonesia setelah merampungkan rangkaian Latihan Bersama Rim of Pacific (Latma Rimpac) 2024 di Hawaii, Amerika Serikat," ungkapnya.
Kapal ini berlayar selama kurang lebih 3 bulan, pada Jumat meninggalkan Pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat di Guam untuk berlayar menuju Tarakan, Kalimantan Utara.
"Mulai dari berangkat dari Indonesia kurang lebih 85 hari. Di sana kami ikuti even dua tahunan dan tuan rumahnya US Navy dan khususnya armada ketiganya di sana kita melaksanakan latihan tempur di laut," beber Dansatgas Kolonel Laut (P) Adam Tjahya, yang bertugas selaku Dan KRI RE Martadinata 331.
Dalam latihan tempur di laut lanjutnya, dibuat simulasi tempur kemudian diberikan sasaran atau tugas masing-masing dan harus mampu mencapai penyelesaian tugas.
Latihan ini dilaksanakan rutin per dua tahunan dari US Navy.
Negara yang mengikuti cukup banyak ada sekitar 30 negara di tahun genap.
Indonesia sendiri sudah mengikuti even ini sejak tahun 2012.
"Awal kita kirimkan kapal tahun 2014 dan bersambung di tahun 2016, sampai 2024 ini. Tentunya dari latihan antarnegara ini diharapkan pertama kita bisa buktikan ke dunia internasional, bahwa kita mampu mengikuti latihan itu," ujarnya.
Karena lanjutnya, tantangan terbesarnya menggelar operasi yang jauh dari negara Indonesia.
Bahkan perjalanan ke sana cukup jauh, melewati Laut Pasifik selama 17 hari.
Kemudian mengikuti latihan di sana di tengah laut selama 20 hari nonstop.
"Jadi kalau dikatakan ini ajang gengsinya antara tentara Angkatan Laut bahwa bagaimana kita mampu bertahan di tengah laut, karena kita tidak punya waktu kembali ke pangkalan walaupun hanya sepele misal isi bahan bakar," ungkap Dansatgas.
Ia berharap bisa selalu rutin mengikuti kegiatan itu dan paling tidak bisa memberikan ilmu yang baru kepada generasi berikutnya dan lebih mengenal bagaimana kemajuan teknologi dari TNI AL yang ada.
Total satgas yang dibawa ada 180 prajurit.
Namun yang ada di KRI RE Martadinata ada 130 orang.
Karena ada tiga unsur tugas.
Selain yang bertugas di KRI RE Martadinata, ada juga unsur Kopaska dan marinir.
"Yang on board di kapal ada prajurit Kopaska dan kru. Kalau marinir kemarin sudah terbang. Jadi ketika saya sampai di Hawai, dari Hawai mereka sudah kembali ke Indonesia. Total keseluruhan 180 orang," sebutnya.
Berbicara strategi perang yang dilatihkan di Hawaii, lanjut Dansatgas, intinya adalah berkaitan dengan pertempuran di laut.
Termasuk perebutan sasaran di darat diikuti marinir.
Ia menjelaskan lagi bahwa pertempuran di laut bermacam-macam.
Ada elektronika, anti kapal, kemudian anti udara.
KRI RE Martadinata sendiri berhasil mengikuti pelatihan dan materinya sudah dipersiapkan jauh hari termasuk perencanaannya.
"Alhamdulillah semua dapat berjalan dengan baik dan kita mampu mengikuti kegiatan di sana," ujarnya.
KRI ini sendiri adalah kapal terbaik yang dimiliki TNI AL. Ada istilah sister, kapal sejenis yakni KRI Gusti Ngurah Rai dan sudah pernah mengikuti di tahun sebelumnya 2022.
"KRI ini memang untuk tempur karena memiliki kemampuan sensor dan senjatanya. Fungsinya untuk tempur," tukasnya.
Sebelumnya juga Kepala Dinas Penerangan Komando Armada (Kadispen Koarmada) II TNI AL Kolonel Laut (P) Widyo Sasongko saat dihubungi di Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Jumat menyebut KRI REM-331 dijadwalkan sandar di Tarakan pada 20 Agustus 2024 hari ini.
Direncanakan kapal akan meninggalkan dermaga di 22 Agustus 2024 mendatang.
“Kemudian, (kapal) menuntaskan pelayarannya menuju Surabaya dan berlabuh pada tanggal 25 Agustus mendatang,” kata Kadispen Koarmada II.
Dalam pelayaran menuju Tarakan kemarin, KRI Raden Eddy Martadinata, yang merupakan kapal dari Koarmada II TNI AL, mengarungi Laut Mariana kemudian masuk ke perairan Indonesia setelah melewati Laut Sulawesi.
Dalam pelayaran menuju markas itu, Komandan KRI REM-331 yang juga Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Latma Rimpac 2024 Kolonel Laut (P) Adam Tjahja S, sebagaimana dikutip dari siaran resmi Dinas Penerangan Koarmada II, mengingatkan jajarannya untuk terus siaga dan tetap fokus.
Dia juga meminta para pengawak KRI REM-331 untuk menjaga semangat dalam menuntaskan misi pelayaran hingga kembali ke Markas Koarmada II di Surabaya.
Nantinya Unit Marinir Satgas Latma Rimpac 2024 jika telah tiba di tanah air, dan kepulangan mereka disambut oleh Komandan Pasukan Marinir (Danpasmar) 2 Korps Marinir TNI AL Brigjen TNI (Mar) Muhammad Nadir di Lapangan Kesatrian Marinir Moekijat, Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat mendatang.
Danpasmar 2, dalam amanatnya saat acara penyambutan, menjelaskan keterlibatan pasukan Marinir dalam Latma Rimpac merupakan upaya memelihara kerja sama militer yang saat ini terjalin antara Indonesia dan Amerika.
Latihan itu, dia melanjutkan, juga menjadi ajang bagi pasukan Marinir untuk uji kemampuan sekaligus meningkatkan interoperabilitas dengan pasukan Marinir dari negara-negara peserta.
“Jadikan pengalaman yang telah kalian peroleh sebagai kebanggaan bagi diri sendiri dan keluarga. Hal-hal positif dari pengalaman selama latihan tersebut jadikan pelajaran yang sangat berharga,” kata dia ke pasukan Korps Marinir yang terlibat dalam Latma Rimpac 2024.
Latma Rimpac merupakan latihan yang rutin digelar tiap 2 tahun sekali oleh Komando Indo-Pasifik Angkatan Laut AS.
Baca juga: Pastikan Uang Aman, Lantamal XIII Tarakan Kerahkan KRI Sidat Kawal Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2023
Latihan itu sejauh ini masih menjadi latihan militer terbesar di dunia yang digelar oleh Angkatan Bersenjata AS.
Latihan bersama itu pada tahun ini diikuti total 29 negara, dan melibatkan 40 kapal perang permukaan, tiga kapal selam, pasukan Marinir dari 14 negara, 150 pesawat, dan total 25.000 lebih prajurit dari angkatan laut berbagai negara.
"TNI AL mengirim 43 prajurit Marinir, tujuh prajurit Komando Pasukan Katak (Kopaska), satu kapal perang KRI Raden Eddy Martadinata (REM)-331 beserta 183 prajurit pengawak kapal dan lima staf latihan untuk mengikuti Latma Rimpac 2024," tukasnya.
(*)
Penulis: Andi Pausiah
KRI Raden Eddy Martadinata
Lantamal XIII Tarakan
Kelurahan Mamburungan
Latma Rimpac
KRI RE Martadinata 331
Laut Pasifik
Amerika Serikat
Laksamana Pertama TNI Dr Ferry Supriady
Tarakan
Kaltara
Momen Hari Keselamatan Berlalu Lintas, Satlantas Polres Tarakan Kaltara Bagikan Puluhan Helm Gratis |
![]() |
---|
Pelaku Pencurian Uang di Kotak Amal Tarakan Ternyata Residivis, Aksinya Sempat Terekam CCTV Masjid |
![]() |
---|
Hingga Agustus 2025, BPBD Tarakan Tangani 13 Karhutla, Rutin Pelatihan Penanggulangan Bencana |
![]() |
---|
LBMK Bentuk Prajurit Hulubalang, Pasukan Budaya Melayu Siap Kawal Tradisi Kalimantan |
![]() |
---|
Rektor UBT Prof Yahya Zein Sebut Pemisahan Pemilu Nasional dan Lokal Jadi Peluang dan Tantangan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.