Berita Pemprov Kaltara

DPKP Kaltara dan Bulog Gelar Pasar Murah di Lapangan Agatis Tanjung Selor Semarakkan HUT ke-79 RI

HUT ke-79 RI, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kalimantan Utara menggelar Gerakan Pasar Murah di Tanjung Selor, ini tujuannya.

Editor: Amiruddin
HO/Pemprov Kaltara
Dalam rangka memperinganti HUT ke-79 RI, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kalimantan Utara ( DPKP Kaltara ) menggelar Gerakan Pasar Murah ( GPM ) di pendopo Lapangan Agatis, Tanjung Selor, Selasa (20/8/2024).  

TRIBUNKALTARA.COM – Dalam rangka memperinganti HUT ke-79 RI, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kalimantan Utara ( DPKP Kaltara ) menggelar Gerakan Pasar Murah ( GPM ) di pendopo Lapangan Agatis, Tanjung Selor, Selasa (20/8/2024). 

Kepala DPKP Kaltara, Ir. Heri Rudiyono, M.Si., diwakili Sekretaris DPKP Kaltara, Diana Risawaty, SP., M.AP., menyampaikan kegiatan ini diadakan rutin baik dalam rangkaian besar keagamaan seperti menjelang bulan Ramadhan maupun hari lainnya. 
 
“Tujuan GPM ini untuk mengurangi inflasi, jadi dengan harga pasar yang tinggi kita gelar pasar pangan murah, seperti beras, cabe, telur, dimana ada inflasi daerah akan digelar pangan murah,” katanya. 

Kegiatan GPM ini bekerjasama dengan Perum Bulog Kaltimtara.

Dari pihak Bulog menyiapkan minyak goreng, gula dan beras dan dari DPKP Kaltara menyiapkan bawang merah, bawang putih, telur, cabe, tomat, beras.

 

Kegiatan GPM oleh DPKP Kaltara, Selasa (20/8/2024) (TribunKaltara.com / Desi Kartika)
Kegiatan GPM oleh DPKP Kaltara, Selasa (20/8/2024) (TribunKaltara.com / Desi Kartika) (TribunKaltara.com / Desi Kartika)

 

Baca juga: DPKP Kaltara Kembali Gelar Gerakan Pangan Murah, Heri Rudiyono: GPM Upaya Menjaga Inflasi

Diana mengungkapkan dalam pasar murah tersebut ada perbedaan dengan Disperindagkop, karena dari pihak DPKP menjual langsung hasil produk pertanian lokal seperti cabe dan beras lokal dari Desa Sajau, Kecamatan Tanjung Palas Timur. 

“Jadi kita mengimplementasikan Peraturan Gubernur Nomor 25 tentang Pengembangan Pangan Lokal, kita mengangkat produk lokal,” urainya.

Menurutnya, perbedaan ini karena sumber penganggaran yang berbeda.

Pada Pasar Murah ini bersumber dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) dengan dana dekosentrasi angggarannya, sedangkan Disperindagkop berasal dari APBD cukup besar untuk subsidi. 

Pada prosesnya distribusinya langsung dibeli ke distributor jadi ada perbedaan harga yang bisa dijual murah. Jadi harga ini tidak ada subsidi, tapi selisih harga dari distribusi ongkos angkut itu yang membuat murah. 

“Jadi kita dapat dari distributor yang memang murah, jadi bawang merah kita jual disini Rp 23.000,-/kg kalau dipasar Rp 30.000,- hingga Rp 32.000,- kg itu selisihnya sudah Rp 8.000,- jadi memang cukup besar juga,” tuturnya. 
 
Karena itu Diana berharap dimasa mendatang bisa mengadakan kegiatan GPM di berbagai daerah pelosok di Kaltara seperti di Bhayangkara Tanjung Palas Barat dan Sajau. 

“Bukan hanya masyarakat Tanjung Selor yang merasakan harga murah tapi didaerah pelosok Kaltara juga, dengan momen kemerdekaan ini marilah kita memanfaatkan pasar murah ini membeli sesuai dengan kebutuhan kita,” tuntasnya.

(dkisp)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved