Liga Italia

Daftar Pelatih yang Lahir dari Tangan Dingin Sang Mahaguru Mendiang Sven-Goran Eriksson

Simak daftar pelatih lahir dari tangan dingin Sang Mahaguru Sven-Goran Eriksson, 2 murid bersinar di Inter Milan Roberto Mancini dan Simone Inzaghi.

Twitter / @SerieA
Mantan pelatih Lazio, Sven-Goran Eriksson meninggal dunia, Senin (26/8/2024). (Twitter / @SerieA) 

TRIBUNKALTARA.COM - Simak daftar pelatih yang lahir dari tangan dingin Sang Mahaguru Sven-Goran Eriksson, 2 murid bersinar di Inter Milan yaitu Roberto Mancini dan Simone Inzaghi.

Kabar duka menyelimuti Liga Italia Serie A, pelatih legendaris asal Swedia, Sven-Goran Eriksson tutup usia.

Mantan allenatore Lazio itu menghembuskan napas terakhirnya pada usia 76 tahun, Senin (26/8/2024).

Pelatih yang pernah sukses membawa Lazio meraih Scudetto tahun 2000 itu meninggal dunia karena penyakit kanker terminal.

Penyakit tersebut sudah diumumkannya pada Januari lalu, seusai Sven-Goran Eriksson memutuskan pamit dari dunia sepak bola.

Sepanjang kariernya, Sven-Goran Eriksson pernah menghasilkan trofi Scudetto, Piala UEFA, Piala Super Eropa, Coppa Italia, dan Piala Super Italia bersama Lazio.

Di Portugal, Sven-Goran Eriksson juga sukses bersama Benfica dengan meraih 3 kali gelar juara liga.

Selain dikenal di Italia dan Belgia, juru taktik asal Swedia ini juga pernah membesut Timnas Inggris di era David Beckham.

Sven-Goran Eriksson Lazio 260824
Presiden Lazio, Claudio Lotito bersama pelatih legendaris Sven-Goran Eriksson. (YouTube/S.S. Lazio)

Baca juga: Inzaghi tak Lagi Terkesan dengan Si Anak Emas, Inter Milan Bakal Pulangkan Correa ke Lazio

Selain dikenal sebagai pelatih jenius, Sven-Goran Eriksson juga punya tangan dingin dalam menghasilkan allenatore berbakat.

Setidaknya ada dua murid hasil didikan Sven-Goran Eriksson yang justru bersinar di Inter Milan, yaitu Roberto Mancini dan Simone Inzaghi.

Berikut daftar pelatih hasil tangan dingin Sven-Goran Eriksson:

1. Roberto Mancini

Pelatih berusia 59 tahun ini adalah orang pertama yang lahir dari didikan Sven-Goran Eriksson.

Sejak Sven-Goran Eriksson membesut Sampdoria, ia sudah mengenal bakat Roberto Mancini sebagai pemain.

Bahkan Sven-Goran Eriksson juga yang mengangkut Roberto Mancini untuk hengkang ke Lazio pada tahun 1997.

Bersama Lazio, Sven-Goran Eriksson dan Roberto Mancini mempersembahkan Scudetto, trofi yang sampai sekarang belum bisa diraih kembali oleh Biancoceleste.

Saat memasuki masa pensiun sebagai pemain, Roberto Mancini menerima ajakan Sven-Goran Eriksson untuk masuk dalam bagian staff Lazio.

Semusim menimba ilmu sebagai asisten pelatih Sven-Goran Eriksson, Roberto Mancini kemudian melebarkan sayapnya.

Pencapaian tersukses Roberto Mancini justru bukan saat berada di Lazio, meskipun ia pernah menukangi Elang Ibu Kota pada medio 2002-2004.

Pelatih Timnas Italia, Roberto Mancini.
Pelatih Timnas Italia, Roberto Mancini. (Instagram / @azzurri)

Baca juga: Roberto Mancini Pamit dari Kursi Pelatih Timnas Italia, Conte hingga Spalletti Calon Pengganti?

Pelatih asal Italia ini meraih kesuksesan bersama Inter Milan dengan memborong 3 gelar Scudetto.

Bisa dibilang Roberto Mancini adalah pelatih yang kesuksesannya mampu melebih Sang Mahaguru.

Di level klub, Roberto Mancini juga sanggup menaklukkan Premier League dengan gelar juara bersama Manchester City tahun 2011/2012.

Sedangkan ketika melatih Timnas Italia, Roberto Mancini mampu mempersembahkan trofi Piala Eropa 2021.

Sekarang Roberto Mancini tercatat sebagai pelatih Timnas Arab Saudi.

2. Diego SimeoneĀ 

Pelatih tersukses berikutnya yang lahir karena filosofi Sven-Goran Eriksson adalah Diego Simeone.

Pria Argentina itu pernah merasakan gemblengan Sven-Goran Eriksson di Lazio.

Sekarang, Diego Simeone menjadi salah satu pelatih ternama di Eropa dengan prestasi 2 gelar La Liga, 2 Piala Super Eropa, 2 Liga Europa, satu Copa del Rey, dan 2X Finalis Liga Champions.

Diego Simeone saat ini masih setia menukangi Atletico Madrid sejak 2011.

Ia mendapatkan ilmu dari Sven-Goran Eriksson di usia senja kariernya sekira lima tahun sebelum memutuskan gantung sepatu.

Pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone.
Pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone. (Twitter / @Atleti)

Baca juga: Momen Emosional Diego Simeone, Merinding Pulang ke Olimpico

3. Simone Inzaghi

Pelatih Inter Milan, Simone Inzaghi juga lahir dari tangan dingin Sven-Goran Eriksson.

Juru taktik asal Piacenza itu sempat menjadi murid Sven-Goran Eriksson ketika masih bermain sebagai penyerang di Lazio.

Sama seperti gurunya itu, Simone Inzaghi juga telah berhasil menyumbangkan gelar Coppa Italia dan Piala Super Italia untuk Lazio sebagai pelatih.

Tetapi, kesuksesan Simone Inzaghi justru terjadi ketika bersama Inter Milan.

Di Nerazzurri, Simone Inzaghi menyumbangkan satu Scudetto, 3 gelar Piaal Super Italia, dan 2 Coppa Italia.

Inzaghi berkesempatan melewati torehan Sang Mahaguru, karena telah membentuk Inter Milan menjadi tim kuat di Liga Italia Serie A dalam 3 tahun belakangan.

Pelatih Inter Milan, Simone Inzaghi berhasil meraih Scudetto.
Pelatih Inter Milan, Simone Inzaghi berhasil meraih Scudetto. (inter.it)

Baca juga: Ketagihan Angkat Piala di Inter Milan, Mkhitaryan Bongkar Motivasi Inzaghi hingga Singgung Zielinski

4. Sinisa Mihajlovic

Berbicara tentang Sven-Goran Eriksson tak bisa dilepaskan dari mendiang Sinisa Mihajlovic.

Sosok Sinisa Mihajlovic juga termasuk dalam murid sekaligus anak emas Sven-Goran Eriksson saat pria Serbia itu masih menjadi pemain.

Mihajlovic mengenal Sven-Goran Eriksson sejak sama-sama di Sampdoria dan kemudian Lazio.

Meskipun tergolong pelatih tangguh, Sinisa Mihajlovic tak pernah meraih satupun trofi dalam karier kepelatihanya.

Ia pernah menukangi Fiorentina, Sampdoria, AC Milan, Bologna, hingga Timnas Serbia.

Tetapi karier kepelatihannya juga berlangsung singkat.

Mendiang Sinisa Mihajlovic saat masih menjadi pelatih Bologna di Liga Italia Serie A.
Mendiang Sinisa Mihajlovic saat masih menjadi pelatih Bologna di Liga Italia Serie A. (Instagram / @officialbolognafc)

Baca juga: Profil Sinisa Mihajlovic, Legenda Liga Italia Meninggal Dunia, Sempat jadi Pelatih AC Milan

Bahkan sang murid lebih dulu pergi meninggal dunia karena penyakit Leukemia pada 2022 lalu.

Para pecinta Liga italia Serie A akan selalu mengenangnya sebagai pemain dan pelatih didikan Sven-Goran Eriksson yang piawai dalam urusan taktik dan skema bola mati.

5. Dejan Stankovic

Pria Serbia 45 tahun ini juga menjadi murid Sven-Goran Eriksson semasa awal kariernya di Liga Italia Serie A.

Sven-Goran Eriksson lah yang membawa Dejan Stankovic ke Lazio pada tahun 1998.

Karier Dejan Stankovic sebagai pelatih dimulai pada 2015 ketika menjadi asisten pelatih Udinese.

Ia sempat menukangi Red Star dan Sampdoria beberapa musim lalu.

Dejan Stankovic.
Dejan Stankovic. (sampdoriacalcio.it)

Baca juga: Profil Dejan Stankovic, Legenda Inter Milan jadi Allenatore Sampdoria, Siap Kejutkan Liga Italia

Tetapi sekarang, Dejan Stankovic memilih duduk di bangku cadangan Spartak Moscow.

Selama menjadi pelatih, Dejan Stankovic hanya bisa meraih kesuksesan di negara asalnya, Serbia bersama Red Star Belgrade.

Ia mampu membawa Red Star Belgrade juara liga 3 musim beruntun dan mempersembahkan 2 Piala Serbia.

Tetapi di luar Serbia, karier pelatih Dejan Stankovic belum mengilap.

6. Sergio Conceicao

Pria asal Portugal ini juga menjadi bagian dalam skuad Lazio era Sven-Goran Eriksson.

Setelah pensiun pada 2010, Sergio Conceicao memutuskan karier sebagai pelatih di negara asalnya.

Pencapaian tersukses Sergio Conceicao terjadi saat membesut FC Porto selama 368 pertandingan.

Sejak 2017 sampa 2024, Sergio Conceicao berhasil menjuarai Liga Portugal sebanyak 3 kali.

8 trofi Piala Domestik juga dipersembahkan pelatih 49 tahun ini untuk FC Porto.

Sergio Conceicao.
Sergio Conceicao. (Instagram / @fcporto)

Baca juga: Prediksi Inter Milan vs Porto di Liga Champions, Sergio Conceicao: Bukan Reuni Eks Lazio

Sedangkan ketika melatih tim Belgia Standard Liege, Sergio Conceicao menyumbangkan trofi Piala Belgia musim 2010/2011.

Saat ini Sergio Conceicao masih menganggur setelah memutuskan mundur dari FC Porto.

Sebenarnya masih ada sejumlah nama lain seperti Alessandro Nesta, Matias Almeyda, Hernan Crespo, maupun Clarence Seedorf yang pernah merasakan kerasnya didikan Sven-Goran Eriksson.

Namun sinar kepelatihan 4 murid di atas masih belum mampu mendekati pencapaian Sven-Goran Eriksson.

(*)

Berita tentang Liga Italia

(TribunKaltara.com / Cornel Dimas Satrio K)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved