Liga Inggris

Man City Dihantui Sanksi Berat Pencopotan Gelar hingga Degradasi, The Cityzen Punya 115 Pelanggaran

Man City dihantui sanksi berat pencopotan gelar hingga degradasi, The Cityzen punya ratusan pelanggaran.

Twitter/@ManCity
Manchester City juara Community Shield 2024 setelah mengalahkan Manchester United, Sabtu (10/8/2024). Man City dihantui sanksi berat pencopotan gelar hingga degradasi, The Cityzen punya ratusan pelanggaran. (Twitter/@ManCity) 

TRIBUNKALTARA.COM - Man City dihantui sanksi berat pencopotan gelar hingga degradasi, The Cityzen punya ratusan pelanggaran.

Sesuai laporan pada Agustus lalu, proses peradilan terhadap Manchester City akhirnya dilakukan otoritas setelah kompetisi musim ini berjalan 5 pekan.

Selama kurun 2009-2018, Manchester City dituding melakukan 115 pelanggaran keuangan.

Potensi sanksi yang membayangi klub yang saat ini diasuh Pep Guardiola beragam.

Mulai dari jenis paling ringan berupa denda hingga hukuman berat semacam pencopotan gelar atau degradasi.

Ketika tahap persidangan sudah digelar awal pekan ini, tetap muncul kecurigaan dari kubu rival mereka.

Hal ini lantaran proses peradilan tersebut dilakukan secara rahasia dan sembunyi-sembunyi.

Baca juga: Inter Milan Tanpa Dimarco saat Hadapi Man City di Liga Champions, Tumbal Keputusan Nekat Inzaghi

Menurut laporan yang dikutip dari Telegraph, klub-klub pesaing di Liga Inggris mulai gerah dan mempertanyakan kenapa sidang dilakukan sangat tertutup tanpa akses kepada publik.

Persidangan ini diputuskan oleh sebuah panel atau kelompok hakim beranggotakan tiga orang yang tak disebutkan namanya.

Sebelumnya, lokasi persidangan bahkan dirahasiakan pula kepada publik.

Khalayak hanya akan mendapatkan informasi lanjutan yang pasti ketika hasil vonis ditetapkan nanti.

Adapun proses peradilan ini diperkirakan memakan waktu beberapa bulan.

Sky Sports melaporkan hasilnya akan diketahui dalam dua bulan mendatang, tetapi ada juga yang mengatakan hingga Januari 2025.

Mengingat besarnya volume kasus ini, publik menuntut Premier League dan otoritas berwenang melakukan transparansi, bukan menyelesaikan perkara secara sembunyi-sembunyi.

Tujuannya demi prinsip kejelasan dan akurasi sehingga masyarakat juga bisa memahami sebagai kontrol pencegahan kasus serupa di masa depan.

Halaman
123
Sumber: BolaSport.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved