Berita Tarakan Terkini

BPBD Tarakan Tangani 10 Titik Karhutla, 12 Hektare Lahan Terbakar, Begini Penyebabnya 

Berdasarakan laporan yang diterima BPBD Tarakan sejak 16 September 2024, ada 10 titik karhutla yang terjadi di 5 kecamatan di Tarakan Kalimantan Utara

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH
Kepala BPBD Tarakan, Yonsep saat diwawwncarai media siang tadi. 

TRIBUNKALTARA.COM,TARAKAN - Selama dua pekan terakhir cuaca di Tarakan, Kalimantan Utara panas pada siang hari. Dengan cuaca panas ini rentan terjadi kebakaran  hutan dan lahan (karhutla). BPBD Tarakan sejak 16 September 2024, menerima laporan 10 titik lokasi karhutla dari seluruh kecamatan di Tarakan.

Kepala BPBD Tarakan Yonsep mengungkapkan, dari 10 titik karhutla yang diterima BPBD Tarakan tersebut, hampir 12 hektare luas lahan yang terbakar.

Laporan karhutla yang diterima BPBD Tarakan bukan titik panas atau hotspot yang jadi penyebabnya. Tapi diduga sengaja dibakar oleh oknum. Apalagi saat ini memasuki masa kemarau dimanfaatkan beberapa oknum warga untuk membakar lahan dan berkebun.

"Penyebabnya ya karena kondisi Tarakan itu kemarin hampir dua minggu kering. Jadi itu penyebabnya dan masyarakat mengambil kesempatan untuk membakar kebun. Sebenarnya mereka menjaga, tidak ada juga faktor kesengajaan tapi karena tidak mampu dan kuatnya angin akhirnya merembet ke mana-mana," ujar Kepala BPBD Tarakan, Yonsep

Baca juga: Terpantau Ada 40 Titik Panas Tersebar di Kalimantan Utara, Jika Keluar Rumah Disarankan Pakai Masker

Yonsep mengatakan,  awalnya dimungkinkan  ijaga dibuatkan pembatas tapi ternyata masyarakat kadang mengabaikan hal tersebut dan cara membakar adalah yang dinilai mereka paling mudah dan irit biaya.

"Jadi kejadian 10 titik karhutla  ini dimulai dari 16 September 2024 dan tersebut tersebar di Tarakan Timur paling banyak 6  titik. Kemudian Tarakan Utara, Tarakan Barat dan Tarakan Tengah masing-masing 1 titik karhutla," ujarnya.

Yonsep menyampaikan dari 6 titik  di Tarakan Timur ada yang berulang  terjadi, namun pelaku diduga berbeda. Sebenarnya banyak karhutla yang ditangani, hanya saja yang masuk di  BPBD Tarakan 10 titik karhutla. Sisanya ditangani UPT KPH Tarakan dan PMK Tarakan.

"Laporan masuk ke kita ditangani oleh PMK karena dekat di utara dan ada juga ditangani masyarakat. Mereka membakar karena itu tadi kebutuhan lahan perkebunan mereka. Awalnya kecil saja tapi karena angin kencang, api semakin besar mereka tidak mampu memadamkan itu lagi sehingga meluas, tujuannya rata-rata perkebunan," tukas Yonsep

(*)

Penulis: Andi Pausiah

 

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved