Kumpulan Pantun

32 Pantun Melayu Klasik Berisi Nasihat, Pedoman Hidup yang Jadi Bekal Masa Depan untuk Generasi Muda

Simak kumpulan pantun Melayu klasik berisi nasihat dan petuah bijak yang bisa jadi pedoman hidup untuk generasi muda di masa depan, bagikan di sosmed!

Penulis: Maharani Devitasari | Editor: Sumarsono
Freepik
Berikut ini kumpulan pantun Melayu klasik berisi nasihat bijak, bisa jadi bekal bagi kehidupan para generasi muda di masa yang akan datang. 

TRIBUNKALTARA.COM - Simak kumpulan pantun Melayu klasik berisi nasihat dan petuah bijak yang bisa jadi pedoman hidup untuk generasi muda di masa depan, bagikan di sosmed!

Sejak dulu, masyarakat Melayu tidak lepas dari pantun dalam menjalani kehidupan.

Karena itulah, hingga saat ini pantun masih tetap ada dan dilestarikan dari generasi ke generasi.

Penggunaan pantun masih dianggap sebagai acara yang efektif untuk menyampaikan petuah dan nasihat luhur.

Dalam budaya Melayu, pantun nasihat sangat populer dan dihargai sebab selain memuat pesan moral, juga menyajikan keindahan dalam susunan kata yang digunakan.

Pantun nasihat bahasa Melayu kerap digunakan dalam berbagai acara seperti pernikahan, pertemuan keluarga, acara resmi, bahkan dalam kegiatan sehari-hari.

Ilustrasi orang membaca buku - Kumpulan pantun Melayu klasik berisi nasihat kehidupan.
Ilustrasi orang membaca buku - Kumpulan pantun Melayu klasik berisi nasihat kehidupan. (Freepik.com)

Baca juga: 29 Pantun Melayu Klasik, Nasihat Bijak Penambah Ilmu, Cocok Digunakan untuk Referensi Tugas Sastra

Adapun kumpulan pantun Melayu klasik yang tersaji dalam artikel ini bisa menjadi referensi serta menambah pengetahuan dalam bidang sastra.

Simak kumpulan pantun ini selengkapnya sebagai berikut, dikutip oleh TribunKaltara.com dari sejumlah sumber.

Kumpulan pantun Melayu klasik

1. Orang Daik pergi menuba
Dapat seekor ikan haruan
Perkara tak baik jangan dicuba
Takut kelak merana badan.

2. Ikan belanak dalam tapisan
Orang membubu di Kuala Dungun
Ayuhai anak ingat pesanan
Kalau jatuh cepatlah bangun.

3. Kalau tuan merendang telur
Jangan terlupa telur yang masin
Kalau tuan sudah mahsyur
Jangan lupakan keluarga yang miskin.

4. Laksamana Bentam datang menyembah
Merendah diri walaupun gagah
Raja adil raja disembah
Raja zalim raja disanggah.

5. Menjual lidi ke Batu Bara
Menjual lokan ke Batu Pahat
Kerana dengki punya angkara
Orang baik disangka jahat.

Kumpulan pantun Melayu klasik

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved