Berita Tarakan Terkini
Dinas Kesehatan Tarakan Temukan 66 Kasus HIV pada 2024: Menurun Dibandingkan Tahun Lalu
Berdasarkan temuan Dinkes Tarakan ada 66 kasus HIV di Tarakan pada 2024, terjadi penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, yakni ada 108 kasus.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM,TARAKAN - Dinas Kesehatan atau Dinkes Tarakan menemukan 66 kasus HIV di Tarakan sejak Januari hingga Juli tahun 2024.
Angka kasus HIV di Tarakan, Kalimantan Utara ini berdasarkan pemeriksaan 7.486 sampel.
Angka ini mengalami penurunan dibandingkan tahun 2023 sebanyak 108 kasus dari pemeriksaan 12.704 sampel.
Kepala Dinkes Tarakan dr Devi Ika Indriarti, mengungkapkan, kasus HIV di Tarakan ini sudah dikenal fenomena gunung es.
Dimungkinkan masih banyak yang belum ditemukan. Oleh karena itu bagi yang positif HIV tentu dilakukan penanganan melalui pengobatan.
“Diberi obat. Kalau bicara penularan, asal tidak berperilaku seks menyimpang. Maka dimulai memperbaiki dari diri. Jangan berganti-ganti pasangan, jangan lelaki suka lelaki, jangan pakai jarum suntik,” ujar dr Devi Ika Indriarti.
Baca juga: 27 Penemuan Kasus HIV/AIDS di Tana Tidung Kaltara, 4 Orang Meninggal Per Juni 2024: Sisa 23 ODHA
Saat ini, masyarakat yang ingin melakukan pengecekan atau tes HIV tentu harus dilakukan konseling terlebih dahulu apakah bersedia diperiksa.
Kemudian selanjutnya nanti hasilnya apakah siap menerima hasilnya.
Penderita HIV sendiri identitasnya tidak bisa dibuka statusnya. Karena stigma di masyarakat untuk mereka yang tertular virus HIV masih ada yang sulit menerima.
“Sehingga bukan belum siap menginformasikan penyakitnya tapi kita yang tidak siap menerima informasi terkait penyakitnya itu.
Masih banyak stigmas di masyarakat terkait HIV itu masih sangat-sangat tinggi,” ujar dr.Devi Ika Indriarti.
Devi Ika Indriarti mengatakan, khusus bagi calon pengantin yang ingin menikah, konselingnya bukan cuma HIV saja. Tetapi ada juga pengecekan sifilis, hepatitis.
“Kalau HIV bisa dikontrol. Firalud diperiksa secara rutin dengan pengobatan. Kalau firaludnya tinggi, berarti dia bisa, kalau perempuan bisa hamil. Tapi dia dengan minum obat terus. Tapi harus ada mekanisme harus dipenuhi,” ujarnya.
Baca juga: SMKN 2 Tarakan Kalimantan Utara Gelar Pendidikan Remaja Sebaya Cegah HIV/AIDS
Obatnya sendiri gratis diberikan. Ia menyampaikan lagi, karena HIV ini penanganannya khusus, masyarakat yang datang memeriksakan diri diberikan ruang privasi.

“Orang periksa, pintu masuk dan pintu keluar beda. Biar tidak ketemu.
Pelayanan di puskesmas dan rumah sakit begitu. Jadi memang harus mau diperiksa dulu,” jelasnya.
Meski demikian tak ditampik mereka yang terdata ada juga yang putus obat namun tidak diketahui sebabnya. Di antaranya apakah keluar daerah pindah domisili atau faktor lainnya.
Baca juga: Peringati Hari HIV/AIDS, Gubernur Kaltara Zainal Paliwang Berikan Penghargaan Kepada Pendamping ODHA
“Kami juga masih mencari. Karena tadi stigmanya di masyarakat, kalau mereka ketahuan itu. Jadi penyakit ini dalam tanda petik belum tentu penyakit nakal kesannya.
Ada juga ibu rumah tangga terkena, ketahuan saat hamil. Periksa eh positif. Makanya dimulai dari diri sendiri menjaga perilaku,” tukasnya.
(*)
Penulis: Andi Pausiah
Pemutihan Pajak Kendaraan Dimulai 1 Agustus-30 September 2025, Ada Diskon 10 hingga 25 Persen |
![]() |
---|
Predikat KLA Pratama Malinau Kaltara, Peran 2P Forum Anak untuk Kawal Pemenuhan Hak |
![]() |
---|
Sambut HUT RI, Gunung Lingkas Tarakan Gelar 16 Lomba, Voli dan Tarik Tambang Paling Digemari Warga |
![]() |
---|
Tarakan Kaltara Raih Predikat Madya di Penganugerahan Kota Layak Anak, Khairul Sebut Masih Banyak PR |
![]() |
---|
Cegah Bendera One Piece Berkibar di Tarakan, Polisi Lakukan Pengecekan Sasar Penjual Bendera |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.